Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investor AS Dirikan Perusahaan Treasury Bitcoin Senilai Rp16,4 Triliun

Bitcoin (freepik.com/pvproductions)
Intinya sih...
  • Merger strategis membentuk ProCap Financial senilai 1 miliar dolar AS (Rp16,4 triliun) disponsori oleh afiliasi Cohen & Company dan memungkinkan perusahaan melantai di Nasdaq.
  • ProCap Financial tidak hanya menyimpan bitcoin sebagai cadangan, tetapi juga mengelolanya secara aktif untuk menghasilkan pendapatan dengan strategi pinjaman, derivatif, dan produk keuangan berbasis bitcoin.

Jakarta, IDN Times - Investor asal Amerika Serikat (AS), Anthony Pompliano mengumumkan pembentukan perusahaan treasury Bitcoin baru yang akan mengelola aset hingga 1 miliar dolar AS (Rp16,4 triliun). Langkah ini menjadi salah satu inisiatif institusional terbesar dalam adopsi bitcoin.

Melalui pernyataan resmi, Pompliano mengungkapkan, perusahaan jasanya, ProCap BTC, akan merger dengan perusahaan akuisisi khusus Columbus Circle Capital I (CCCM). Hasil penggabungan ini akan membentuk ProCap Financial, entitas yang fokus pada pengelolaan treasury Bitcoin. Aksi ini mencerminkan meningkatnya minat institusional terhadap aset digital.

1. Merger strategis bentuk ProCap Financial

ilustrasi emas bitcoin (vecteezy.com/Thanasak Wongsuk)
ilustrasi emas bitcoin (vecteezy.com/Thanasak Wongsuk)

Dikutip dari Yahoo Finance, merger senilai 1 miliar dolar AS (Rp16,4 triliun) ini disponsori oleh afiliasi Cohen & Company dan memungkinkan ProCap Financial untuk melantai di Nasdaq. Akses ke pasar modal akan digunakan untuk mendanai akuisisi bitcoin. Dilansir Bloomberg, ini termasuk dalam daftar merger SPAC terbesar yang berfokus pada Bitcoin.

ProCap telah mengumpulkan lebih dari 750 juta dolar AS (Rp12,3 triliun) melalui 500 juta dolar AS (Rp8,2 triliun) ekuitas dan 250 juta dolar AS (Rp4,1 triliun) obligasi konversi—penggalangan terbesar dalam sejarah perusahaan treasury Bitcoin publik.

Dilansir dari CNBC Internasional, investor besar seperti Citadel, Susquehanna, Jane Street, Magnetar, serta firma kripto Off the Chain Capital dan Pantera turut berpartisipasi. Partisipasi ini mencerminkan perubahan sikap investor tradisional terhadap kripto.

“Kami melihat peluang membangun jembatan antara bitcoin dan keuangan tradisional, menciptakan nilai melalui strategi treasury inovatif,” ujar Pompliano..

Ia menegaskan, struktur ProCap memberi eksposur langsung ke bitcoin—berbeda dari perusahaan lain yang masih dalam tahap awal merger atau pengajuan dokumen.

2. Strategi monetisasi Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (freepik.com)
Ilustrasi bitcoin (freepik.com)

Berbeda dari pendekatan konvensional, ProCap Financial tidak hanya menyimpan bitcoin sebagai cadangan, tetapi juga mengelolanya secara aktif untuk menghasilkan pendapatan. Strateginya mencakup pinjaman, derivatif, dan produk keuangan berbasis bitcoin. Pendekatan ini sebagai pembeda utama dari kompetitor seperti MicroStrategy.

“Kami tidak hanya membeli dan menyimpan bitcoin, kami membangun ekosistem keuangan di sekitarnya,” jelas Pompliano.

Ia menekankan visinya menjadikan bitcoin sebagai infrastruktur finansial, bukan sekadar aset investasi. Namun, sejumlah analis menyoroti risiko seperti volatilitas harga dan kompleksitas obligasi konversi 130 persen.

Jika harga melonjak, konversi obligasi berpotensi menggerus nilai kepemilikan saham. AInvest menyebut keberhasilan strategi ProCap akan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar dan regulasi kripto.

3. Gelombang adopsi Bitcoin global

Ilustrasi bitcoin (freepik.com)
Ilustrasi bitcoin (freepik.com)

Langkah ProCap mencerminkan tren global di mana perusahaan publik mulai mengadopsi Bitcoin sebagai aset treasury. MicroStrategy saat ini memimpin dengan lebih dari 592.100 BTC senilai sekitar 59,7 miliar dolar AS (Rp984,1 triliun).

Sementara itu, Trump Media & Technology Group mendapat lampu hijau dari SEC untuk penggalangan 2,3 miliar dolar AS (Rp37,9 triliun) demi strategi serupa.

CoinTelegraph mencatat, tren ini didorong oleh pandangan bahwa bitcoin bisa menjadi pelindung nilai terhadap inflasi. Meski begitu, skeptisisme tetap ada. Beberapa pihak mengingatkan bahwa meski penggalangan dana diumumkan besar, realisasinya bisa memakan waktu lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us