[PUISI] Badai Diri

Adakah yang berani?
Adakah yang mampu menyelamiku?
Menyelami lembah sedihku
Mengarungi badai kecewaku
Bahkan sampai menembus gelapku
Sepertinya tidak ada
Karena aku sendiri juga tidak bisa
Hujan itu terlalu lebat
Aku bingung berteduh di mana
Aku tidak tahu jalan
Karena mataku penuh kemilau air mata
Aku perlu ruang
Aku perlu tempat pulang
Tapi di mana?
Tuhan? Sebenarnya ada apa di depan sana?
Mengapa aku ditempa sedemikian rupa?
Bolehkah Tuhan?
Aku meminta satu orang saja
Yang mampu memahamiku
Yang selalu bersinar untuk mengusir mendungku
Jawabannya satu, tidak bisa
Karena Engkau juga mencipta sedih di setiap orang.
Tuhan, aku sudah terlanjur hanyut
Bahkan dadaku sudah sesak menahan airnya
Tuhan, tolong aku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.