[PUISI] Kereta yang Membawamu Pergi

Di sepanjang rel kerta
Pada cuaca yang tak bisa diajak bercanda
Daun-daun gugur bagai musim semi
Kunayangkan sebuah perpisahan manis
Di antara dua orang—kau dan aku misalnya
Barangkali kau berdiri di seberang rel kereta
Mengenakan kemeja biru yang digulung sesiku
Di seberang yang lain aku berdiri menahan dingin
Juga rasa ingin mengatakan kenapa harus pergi?
Sayangnya api melintas
Membangun tembok pada jarak
Yang sebetulnya bisa kau tebas
Tapi, kau lebih memilih melambaikan tangan
Ketimbang menggagalkan sebuah perpisahan
Aku yang berdiri di seberang menenangkan
Desing di kepala yang semakin bising
Kereta berlalu begitu juga dirimu
Di seberang dengan kemeja biru
Aku sempat bertanya-tanya pada diri sendiri
Ke mana perginya lambaian tangan tadi
Sesingkat itukah momen perpisahan ini?