Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Mochi dan Daifuku, Mana yang Jadi Favoritmu?

ilustrasi daifuku (commons.wikimedia.org/No machine-readable author provided. Lyzzy assumed (based on copyright claims))
ilustrasi daifuku (commons.wikimedia.org/No machine-readable author provided. Lyzzy assumed (based on copyright claims))

Sama-sama merupakan makanan manis khas Jepang dengan bentuk yang juga mirip, tidak heran bahwa banyak orang yang masih sering tertukar dan sulit membedakan antara mochi dan daifuku.

Walaupun bahan dasar keduanya terbuat dari beras ketan, nyatanya ada karakteristik berbeda dalam proses pembuatan, tampilan, hingga cara penyajiannya. Untuk mengetahui perbedaan mochi dan daifuku lebih jelas, simak penjelasan berikut ini ya!

1. Bahan dasar dan proses pembuatan

ilustrasi membuat mochi (commons.wikimedia.org/katorisi)
ilustrasi membuat mochi (commons.wikimedia.org/katorisi)

Mochi yang juga dikenal sebagai mochigashi umumnya hanya terbuat dari tepung beras ketan Jepang atau tepung mochiko yang dikukus dan ditumbuk dengan palu kayu tradisional selama berjam-jam hingga tidak lengket.

Sementara itu, meski bisa memakai tepung mochiko, namun umumnya daifuku terbuat dari campuran tepung beras ketan yang diproses khusus (shiratamako), gula, dan air yang dipanaskan lalu diaduk hingga lengket dan diuleni dengan taburan tepung hingga halus.

2. Isian

ilustrasi anko (freepik.com/jcomp)
ilustrasi anko (freepik.com/jcomp)

Perbedaan yang cukup mencolok dari mochi dan daifuku adalah isiannya. Mochi klasik sebenarnya tidak diberi isian atau dimakan polos. Karenanya, mochi bisa dipadukan dengan hidangan lain yang memiliki rasa lebih kuat.

Namun begitu, ada juga adonan mochi yang diberi rasa tambahan yang mengubah warnanya atau diberi isian seperti pasta kacang merah manis (anko), buah-buhan, atau es krim.

Untuk daifuku, biasanya memang identik dengan isiannya yang beragam. Beberapa jenis daifuku yang populer di Jepang antara lain Ichigo daifuku (daifuku yang diisi stroberi utuh), anko daifuku (diisi pasta kacang merah manis), sakura daifuku (diisi pasta kacang merah manis dan dibungkus daun sakura yang diasinkan).

Meski sama-sama bisa diisi anko, tapi pada mochi jumlah isiannya lebih sedikit dibandingkan kulitnya. Sedangkan pada daifuku, isian anko bisa sama banyak atau bahkan lebih banyak dibandingkan kulitnya.

 

3. Tekstur

ilustrasi mochi (pexels.com/Han Sen)
ilustrasi mochi (pexels.com/Han Sen)

Bahan utama dan proses pembuatan yang berbeda, tentunya menghasilkan tekstur yang juga berbeda. Adonan mochi yang hanya menggunakan tepung beras ketan Jepang dan ditumbuk selama berjam-jam membuat teksturnya menjadi kenyal, lembut, dan lengket saat dimakan.

Berbeda dengan mochi, penambahan bahan lain dan proses pembuatannya yang lebih modern pada daifuku membuat teksturnya tidak terlalu kenyal, bahkan lebih terasa halus, lembut, dan empuk seperti tekstur marshmallow.

4. Rasa

ilustrasi daifuku (commons.wikimedia.org/No machine-readable author provided. Lyzzy assumed (based on copyright claims))
ilustrasi daifuku (commons.wikimedia.org/No machine-readable author provided. Lyzzy assumed (based on copyright claims))

Saat kamu mencicipi mochi dan daifuku dengan seksama, kamu akan menemukan perbedaan rasa antara keduanya. Saat dimakan polos, mochi memiliki rasa beras yang lembut dengan sedikit rasa manis.

Karena ditambah gula dalam proses pembuatan adonannya, maka kulit daifuku cenderung memiliki rasa manis yang lebih manis namun tetap lembut dan seimbang sehingga tetap tidak berlebihan walau diberi isian.

5. Cara penyajian

ilustrasi mochi (freepik.com/topntp26)
ilustrasi mochi (freepik.com/topntp26)

Mochi dan daifuku sebenarnya bisa disantap langsung sebagai camilan. Namun karena pengaruh rasa yang lebih netral, mochi polos bisa diolah kembali dengan cara direbus, dipanggang, digoreng, disajikan dengan saus kedelai dan rumput laut atau dijadikan topping sup.

Sementara itu, karena teksturnya yang lembut dan rasanya cenderung manis, daifuku tidak perlu diolah lagi dan harus langsung dikonsumsi dalam keadaan segar. Idealnya, daifuku juga harus dihabiskan dalam hari yang sama setelah dibuat.

Meski terlihat sama, nyatanya mochi dan daifuku memiliki perbedaan dari berbagai segi mulai dari bahan dasar dan proses pembuatan, tekstur, hingga cara penyajian. Jadi, jangan sampai tertukar lagi, ya.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us