Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Ramen dan Udon, Mana yang Lebih Cocok untuk Lidahmu?

ilustrasi ramen (pexels.com/Amar Preciado)

Pernah bingung saat melihat menu ramen dan udon di restoran Jepang? Kedua hidangan mi ini sama-sama menggoda, tapi sebenarnya punya karakteristik yang berbeda, lho.

Artikel ini akan mengulas lima perbedaan utama antara ramen dan udon, mulai dari tekstur mi hingga kuahnya. Setelah membaca, kamu pasti akan lebih mudah menentukan mana yang cocok jadi favoritmu. Yuk, kita bahas lebih dalam supaya kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan selera lidahmu.

1. Tekstur mi yang berbeda

ilustrasi udon (pixabay.com/fas)

Ramen dikenal dengan bentuk mi yang lebih tipis dan panjang, biasanya kenyal dan sedikit elastis. Teksturnya yang ringan membuat ramen cocok disantap dengan kuah gurih dan topping yang beragam. Mi ramen biasanya terbuat dari tepung terigu dengan tambahan kansui, yaitu air alkali yang membuat warnanya sedikit kekuningan.

Sebaliknya, udon memiliki ukuran mi yang jauh lebih tebal dan lebar. Teksturnya lebih kenyal dan empuk, cocok untuk kamu yang suka tekstur makanan yang lebih padat. Udon biasanya berwarna putih bersih karena tidak menggunakan kansui.

2. Kuah dan rasa yang jadi ciri khas

ilustrasi ramen (pixabay.com/Chun-San)

Kuah ramen cenderung lebih kaya rasa, gurih, dan penuh rempah. Ada banyak varian kuah ramen seperti miso, shoyu, shio, dan tonkotsu yang punya ciri khas masing-masing. Kuah ini biasanya dimasak cukup lama untuk menghasilkan rasa yang kuat dan kompleks.

Sementara itu, kuah udon biasanya lebih ringan dan bening karena terbuat dari kaldu dashi yang sederhana. Rasanya cenderung lebih lembut dan segar di lidah sehingga tidak mudah membuatmu enek meski disantap banyak. Cocok banget untuk kamu yang suka hidangan dengan rasa lebih lembut.

3. Topping yang bervariasi

ilustrasi ramen (pixabay.com/dangvan)
ilustrasi ramen (pixabay.com/dangvan)

Ramen umumnya dilengkapi topping seperti telur rebus setengah matang, chashu (irisan daging babi), nori, dan jagung manis. Semua topping ini menambah kelezatan dan tekstur yang beragam di setiap suapan. Bahkan, banyak restoran ramen yang mempunyai topping spesial sesuai resep rahasia mereka.

Udon juga mempunyai topping, tapi biasanya lebih sederhana. Kamu bisa menemukan tempura, potongan daun bawang, kamaboko (bakso ikan), atau kakiage (gorengan sayur). Karena kuahnya lebih ringan, topping pada udon cenderung tidak sebanyak ramen.

4. Cara penyajian yang unik

ilustrasi udon (pixabay.com/hit_joy1257)

Ramen hampir selalu disajikan panas dengan kuah mendidih yang nikmat disantap hangat. Makan ramen memang paling pas saat cuaca dingin atau hujan. Suara hirupan mi yang khas juga menjadi bagian dari pengalaman makan ramen.

Udon punya variasi penyajian yang lebih fleksibel. Selain disajikan panas, udon juga sering disajikan dingin, seperti zaru udon yang disantap dengan saus celup. Cocok banget dimakan saat cuaca panas atau sebagai hidangan segar di siang hari.

5. Cocok untuk mood yang berbeda

ilustrasi ramen kuah pedas (pixabay.com/allybally4b)

Ramen pas banget untuk kamu yang ingin hidangan gurih dan mengenyangkan dengan rasa yang kompleks. Hidangan ini cocok disantap saat kamu butuh makanan berat yang memanjakan lidah. Terlebih lagi, sensasi hangat kuahnya selalu bikin nyaman.

Sebaliknya, udon lebih cocok kalau kamu sedang ingin makanan ringan tapi tetap mengenyangkan. Rasa kuahnya yang lembut membuatnya jadi pilihan pas saat kamu butuh sesuatu yang menenangkan perut. Jadi, tinggal sesuaikan saja dengan mood dan selera kamu saat itu.

Sekarang kamu jadi tahu perbedaan mendasar antara ramen dan udon. Jadi, sudah kepikiran mau pilih yang mana untuk makan siang atau malam ini? Nikmati sesuai selera dan jangan ragu mencoba keduanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us