Ragam Makanan Khas Prancis untuk Rayakan Bastille Day

Perayaan Bastille Day setiap 14 Juli menjadi momen penting bagi masyarakat Prancis dalam memperingati runtuhnya penjara Bastille yang menandai awal Revolusi Prancis. Di tengah suasana meriah yang dipenuhi parade militer, pesta kembang api, dan berbagai acara kebudayaan, kuliner khas Prancis juga ikut mencuri perhatian.
Tradisi merayakan Bastille Day tak hanya soal sejarah dan perayaan lewat festival musik serta kembang api, tetapi juga bagaimana merasakan identitas nasional lewat cita rasa hidangan yang kaya dan elegan. Berbagai hidangan klasik sering disajikan di rumah, restoran, atau piknik terbuka sebagai bagian dari perayaan Bastille Day. Bukan sekadar makanan, sajian-sajian di bawah ini mencerminkan warisan budaya dan nilai kebersamaan orang Prancis. Berikut lima makanan khas Prancis yang sering dihidangkan untuk merayakan Bastille Day.
1. Crème brûlée menghadirkan sentuhan elegan dalam penutup perayaan Bastille Day

Crème brûlée merupakan dessert klasik yang dikenal karena lapisan gula karamel yang renyah di atas custard lembut. Hidangan ini bukan sekadar pencuci mulut biasa, melainkan simbol keanggunan dan kesempurnaan dalam teknik memasak Prancis. Proses pembuatannya cukup presisi karena keseimbangan antara tekstur dan rasa sangat krusial, mulai dari pemanggangan custard dalam suhu rendah hingga teknik membakar lapisan gula di atasnya dengan torch.
Biasanya crème brûlée disajikan dalam ramekin kecil dan dimakan dengan sendok teh untuk menikmati kontras tekstur antara permukaan yang garing dan isi yang lembut. Di perayaan Bastille Day, hidangan ini sering dihadirkan sebagai penutup acara makan malam resmi atau buffet keluarga. Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang pas membuat crème brûlée selalu menjadi favorit, baik di restoran bintang lima maupun di dapur rumah.
2. Beef bourguignon dibuat dengan teknik slow cooking ala Prancis

Beef bourguignon merupakan semur daging sapi yang dimasak dengan anggur merah dan kaldu sapi dalam waktu lama hingga daging menjadi empuk dan penuh rasa. Asal-usul beef bourguignon sendiri dari daerah Burgundy, yakni sebuah wilayah yang dikenal sebagai penghasil anggur berkualitas tinggi di Prancis. Hidangan ini kerap disebut sebagai perwujudan dari teknik slow cooking ala Prancis yang sabar dan detail dalam meramu rasa. Campuran wortel, bawang putih, dan rempah seperti thyme membuat rasa kuah semakin nikmat dan kompleks. Biasanya, beef bourguignon disajikan bersama kentang tumbuk, roti baguette, atau pasta telur.
Saat Bastille Day, makanan ini menjadi pilihan utama karena mampu menciptakan suasana makan yang hangat dan akrab, terutama ketika disantap bersama keluarga atau teman dekat.
3. French onion soup tak pernah absen jadi hidangan pembuka Bastille Day

French onion soup merupakan hidangan bersejarah yang berasal dari masa abad pertengahan, lalu berkembang menjadi versi yang lebih modern pada abad ke-19. Sup ini berbahan dasar bawang bombay yang dimasak perlahan hingga karamelisasi sempurna, kemudian direbus dengan kaldu daging hingga menghasilkan rasa manis-gurih yang khas. Di atasnya, ditambahkan roti kering yang dilapisi keju lalu dipanggang hingga keju meleleh dan berwarna keemasan.
Sup ini bukan hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga menghadirkan sensasi rasa yang begitu sulit dilupakan dalam kesederhanaannya. Di banyak perayaan Bastille Day, French onion soup sering dijadikan pembuka karena dianggap bisa menggugah selera sekaligus menciptakan suasana nostalgia terhadap kuliner klasik Prancis. Makanan ini mencerminkan filosofi masakan Prancis yang menghargai bahan sederhana dengan pengolahan yang teliti.
4. Coq au vin menggabungkan rasa berlapis dengan akar tradisi yang kuat

Coq au vin merupakan salah satu hidangan khas Prancis bebahan dasar ayam yang dimasak dengan anggur merah, jamur, bawang kecil, dan daging asap. Asalnya dari masakan pedesaan yang menggunakan ayam jantan tua yang keras dagingnya, lalu dimasak perlahan dalam anggur untuk menghasilkan tekstur lembut dan rasa pekat.
Hidangan ini menggambarkan bagaimana masakan Prancis menggunakan waktu dan teknik untuk mengubah bahan sederhana menjadi sajian luar biasa. Di hari Bastille Day, coq au vin sering dipilih sebagai menu utama karena memberikan pengalaman makan yang kompleks tapi tetap menyenangkan. Rasanya yang kaya membuat coq au vin cocok disantap bersama dengan kentang panggang atau sayuran yang dikukus yang mana akan semakin menyempurnakan meja makan.
Kini, variasi coq au vin sudah bermacam-macam tergantung wilayah, seperti coq au Riesling dari Alsace atau coq au Champagne dari timur laut Prancis.
5. Crêpes suzette menutup perayaan dengan rasa manis yang menyala

Crêpes suzette adalah pancake tipis khas Prancis yang disajikan dengan saus dari mentega, gula, kulit jeruk, dan minuman keras seperti Grand Marnier atau triple sec. Biasanya, saus ini dipanaskan hingga sedikit berubah menjadi karamel lalu dinyalakan (flambé) saat disajikan, menciptakan efek dramatis yang menjadi daya tarik tersendiri.
Teknik flambé tidak hanya menambah sensasi visual, tapi juga memperkaya aroma dan rasa saus jeruk yang menyerap ke dalam crêpes. Saat Bastille Day, hidangan ini menjadi pilihan populer di berbagai restoran karena tampilannya yang menarik dan rasanya yang menyegarkan serta beda dari penyajian crêpes pada umumnya. Crêpes suzette cocok dinikmati setelah rangkaian hidangan berat karena teksturnya yang ringan namun tetap punya karakter khas Prancis.
Bastille Day bukan sekadar perayaan politik dan sejarah, tetapi juga momen untuk menyelami cita rasa kuliner Prancis yang kaya dan penuh makna. Dari sup bawang hingga crêpes suzette, setiap hidangan membawa nuansa perayaan yang berbeda. Menikmati makanan khas Prancis di hari penting ini menjadi cara sederhana namun bermakna untuk ikut merasakan semangat dan kebanggaan yang dirayakan oleh masyarakat Prancis.