Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Masakan Ayam di Restoran Lebih Enak dari Bikinan Rumahan?⁠

Potret ayam goreng
Potret ayam goreng (unsplash.com/Brian Chan)

Pernahkah kamu merasa hidangan ayam di restoran terasa jauh lebih enak dibandingkan hasil masakan sendiri di rumah? Padahal, bahan-bahan yang digunakan mungkin sama, bumbunya pun tak jauh berbeda. Namun, entah mengapa, rasa ayam di restoran selalu punya daya tarik tersendiri.

Nah, ternyata ada beberapa alasan ilmiah dan teknis di balik kenikmatan itu, lho! Yuk, cari tahu kenapa ayam restoran bisa terasa lebih lezat dan gurih melalui ulasan berikut ini!

1. Teknik marinasi yang lebih maksimal

Restoran biasanya menggunakan teknik marinasi yang lebih terukur dan konsisten. Daging ayam direndam dalam campuran bumbu dan rempah selama beberapa jam, bahkan semalaman. Cara ini membuat bumbunya meresap sampai ke bagian terdalam, bukan cuma di permukaan saja.

Kalau di rumah, kadang kita cuma marinasi sebentar karena buru-buru. Nah, ini salah satu penyebab kenapa ayam restoran terasa lebih berbumbu dan juicy!

2. Alat masak profesional yang lebih stabil

Potret jualan ayam goreng
Potret jualan ayam goreng (unsplash.com/Meghan Schiereck)

Restoran biasanya menggunakan alat masak komersial seperti deep fryer besar, oven konveksi, atau wajan besi berat yang panasnya lebih stabil. Hasilnya, ayam jadi matang merata, permukaan garing sempurna, tapi bagian dalamnya tetap lembut.

Sementara itu, kompor rumahan kadang panasnya kurang konsisten, apalagi kalau wajan terlalu penuh atau apinya terlalu kecil. Akhirnya, tekstur ayam jadi kurang maksimal.

3. Bumbu rahasia dan racikan khusus

Jangan salah, banyak restoran punya bumbu rahasia yang sudah diwariskan turun-temurun atau hasil eksperimen bertahun-tahun. Mereka tahu komposisi pas antara asin, gurih, manis, dan rempah yang cocok di lidah banyak orang.

Di rumah, kita biasanya menggunakan bumbu standar dan takarannya tak seperti dapur profesional. Tak heran kalau rasanya berbeda dan terasa lebih nikmat.

4. Teknik memasak yang dikuasai koki

Potret memanggang ayam
Potret memanggang ayam (pixabay.com/FoYu)

Koki profesional tahu betul kapan harus membalik ayam, seberapa lama waktu memasaknya, dan bagaimana caranya menjaga ayam tetap juicy, meskipun digoreng atau dibakar. Mereka juga bisa memadukan beberapa teknik memasak. Misalnya seperti ayam digoreng dulu, lalu dipanggang, sehingga membuat hasil akhir yang lebih kompleks.

Kalau di rumah, kita sering mengandalkan feeling atau kira-kira saja. Kadang terlalu matang, kadang malah masih mentah di tengah.

5. Faktor psikologis juga berpengaruh

Uniknya, rasa ayam di restoran juga dipengaruhi suasana. Ketika kita makan di luar, suasananya lebih santai, disajikan cantik, dan tak perlu capek masak atau cuci piring.

Hal ini bikin kita lebih menikmati makanan, dan secara tidak sadar merasa rasanya lebih enak. Beda cerita kalau masak sendiri di rumah. Masaknya sambil dikejar waktu.

Jadi, wajar kalau ayam restoran terasa lebih enak. Namun, bukan berarti kamu gak bisa bikin yang sama di rumah.

Dengan teknik marinasi yang cukup, teknik memasak yang tepat, dan eksperimen bumbu yang konsisten, kamu juga bisa memasak ayam ala restoran di dapur sendiri, lho. Happy cooking!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us