Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Menyimpan Daging setelah Diolah Sebagian

ilustrasi pisau daging (unsplash.com/KaroGraphix Photography)
ilustrasi pisau daging (unsplash.com/KaroGraphix Photography)
Intinya sih...
  • Bungkus rapat dengan plastik atau wadah kedap udara untuk mencegah oksidasi dan bau tidak sedap
  • Simpan di rak daging atau freezer bagian terbawah dengan label tanggal penyimpanan agar mudah dipantau
  • Hindari menyimpan daging dalam keadaan basah, potong daging sesuai porsi sekali masak untuk meminimalisir risiko kontaminasi silang

Daging merupakan bahan makanan yang mudah sekali mengalami pembusukan dan rusak apabila tidak disimpan dengan cara yang tepat. Hal ini akan semakin terasa apabila kamu hanya menggunakan sebagian atau justru menyisakan sisanya untuk lain waktu, sebab rentan sekali menimbulkan pertumbuhan bakteri, perubahan rasa, bahkan membahayakan kesehatan.

Untuk memastikan daging tetap dalam kondisi segar dan aman dikonsumsi walau tidak dalam kondisi utuh, maka kamu perlu memperhatikan terkait penyimpanannya. Berikut ini merupakan beberapa cara praktis untuk menyimpan daging setelah diolah sebagian agar kualitasnya tetap terjaga, sehingga bisa digunakan kembali nanti.

1. Bungkus rapat dengan plastik atau wadah kedap udara

ilustrasi pisau daging (unsplash.com/Dan Dennis)
ilustrasi pisau daging (unsplash.com/Dan Dennis)

Setelah menggunakan sebagian daging tentu sebaiknya kamu dapat segera membungkus sisa daging tersebut menggunakan plastik wrap atau memasukkannya ke dalam wadah kedap udara. Tujuan ini dilakukan untuk mencegah potensi paparan udara yang dapat mempercepat proses oksidasi dan juga menimbulkan bau tidak sedap.

Hindari meninggalkan daging dalam kondisi terbuka di dalam kulkas, sebab dapat menyerap berbagai aroma dari makanan lain dan pada akhirnya mempercepat pertumbuhan mikroorganisme. Dalam pembungkus yang tepat tentunya tekstur dan kesegaran daging bisa bertahan lebih lama, meski harus disimpan di dalam lemari es.

2. Simpan di rak daging atau freezer bagian terbawah

ilustrasi pisau daging (unsplash.com/Kyle Mackie)
ilustrasi pisau daging (unsplash.com/Kyle Mackie)

Untuk memastikan suhunya tetap stabil, maka simpanlah sisa daging di rak khusus daging, di bagian bawah kulkas, atau langsung ke dalam freezer bagian bawah kulkas. Pada umumnya bagian tersebut memiliki suhu paling dingin, sehingga cocok apabila digunakan untuk menyimpan bahan makanan mentah seperti daging.

Jika ingin menyimpannya dalam waktu lebih lama, maka letakkan di freezer dengan suhu minimal minus 18 derajat celcius agar pertumbuhan bakterinya bisa benar-benar terhenti. Pastikan bahwa kamu memberi label tanggal penyimpanan agar lebih mudah memantau berapa lama daging tersebut sudah disimpan.

3. Hindari menyimpan daging dalam keadaan basah

ilustrasi daging sapi (pexels.com/Dương Nhân)

Sebelum menyimpan sebaiknya kamu dapat memastikan bahwa daging sudah dalam kondisi kering dan cairan berlebihnya tidak sampai menumpuk, yaitu dengan cara menggunakan tisu dapur yang bersih. Kelembaban berlebih dapat mempercepat proses pertumbuhan bakteri dan membuat daging pun lebih cepat membusuk.

Daging yang terlalu basah bisa menyebabkan pembentukan lapisan lendir ketika disimpan dalam kulkas atau pun freezer, sehingga inilah yang menandai kualitasnya sudah mulai menurun. Menyimpan daging dalam keadaan kering dapat menjaga aroma, warna, dan juga teksturnya tetap optimal ketika akan dimasak kembali.

4. Potong daging sesuai porsi sekali masak

ilustrasi pisau daging (unsplash.com/Madie Hamilton)
ilustrasi pisau daging (unsplash.com/Madie Hamilton)

Jika kamu tahu tidak akan langsung menghabiskan seluruh potongan daging, maka sebaiknya potong terlebih dahulu sesuai porsi masak sebelum menyimpannya. Cara ini dapat membantu untuk menghindari potensi keluar masuk kulkas yang terjadi secara berulang dan menjaga bagian lain agar tetap dalam kondisi beku.

Membagi daging dalam porsi kecil dapat membuat proses pencairan jadi terasa lebih cepat ketika akan digunakan, sehingga tidak perlu repot-repot mencairkan seluruh stok. Bukan hanya praktis, namun cara ini juga dapat meminimalisi risiko kontaminasi silang antar bagian daging yang nantinya tidak ikut dimasak.

Menyimpan daging setelah diolah sebagian dengan cara yang tepat tentu merupakan langkah penting. Tujuannya agar kualitas, kebersihan, dan keamanannya tetap terjaga dengan baik. Melalui proses penyimpanan yang tepat, maka kamu bisa memperpanjang masa simpan daging tanpa mengurangi rasa dan nutrisinya. Jangan sampai salah dalam menyimpan sisa daging di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us