Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Asyik, Toko Kopi TUKU Buka Gerai Baru di Bali dan Amsterdam!

Ilustrasi toko kopi tuku di jogja (IDN Times/Dyar Ayu)
Ilustrasi toko kopi tuku di jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Setelah 10 tahun berdiri dari kios mungil di Cipete, Jakarta Selatan, Toko Kopi TUKU siap melebarkan sayap ke Amsterdam, Belanda. Selain ekspansi internasional, TUKU juga akan buka cabang baru di Bali tahun ini.

Berawal dari 16 meter persegi, kini TUKU sukses mengelola lebih dari 1.040 barista dan menjual sekitar 78 ribu gelas kopi per hari. Brand kopi lokal ini kini telah memiliki 72 toko di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta.

1. Membawa rasa dan cerita Indonesia

Jumlah penjualan Toko Kopi Tuku (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Jumlah penjualan Toko Kopi Tuku (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Pembukaan gerai baru TUKU di Kota Sejuta Sepeda ini diawali dari keikutsertaan TUKU pada ajang Amsterdam Coffee Festival dua tahun. Mereka mendapatkan sambutan hangat dari para pencinta kopi di sana. Itulah mengapa hal ini dirasa dapat memperkenalkan cita rasa kopi Tanah Air.

Bersama dengan Roemah Indonesia BV, pembukaan toko di Amsterdam secara permanen ditujukan untuk belajar lebih dalam tentang gaya hidup, kopi, dan koneksi yang jauh lebih luas.

Ekspansi ke Amsterdam bukan hanya soal menambah cabang saja. Menurut sang CEO sekaligus founder TUKU, Andanu Prasetyo, langkah ini menjadi pembuktian bahwa cerita dan cita rasa dari Indonesia bisa bersaing di panggung global.

Toko Kopi TUKU juga membawa nilai-nilai yang ada sejak awal. Dengan begitu, para pelanggan tetap bisa merasakan vibes TUKU yang hangat, meskipun sedang ngopi di Eropa.

2. Konsumsi kopi di dunia paling tinggi berada di Eropa

Eropa merupakan wilayah dengan tingkat konsumsi kopi tertinggi di dunia. Hal ini jadi menjadi salah satu alasan mengapa Amsterdam dipilih sebagai lokasi ekspansi pertama TUKU di luar negeri. Terlebih lagi, kota ini punya budaya ngopi yang kuat dan unik banget.

Meskipun budaya kopi di Amsterdam berbeda dengan di Indonesia, tetapi TUKU optimistis langkahnya menjadi peluang untuk memperkenalkan cita rasa khas Indonesia ke panggung global.

3. Branding yang tak biasa

Mobil Kopi Tuku, Festival Tetangga Tuku (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Mobil Kopi Tuku, Festival Tetangga Tuku (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Selain jualan kopi, Toko Kopi TUKU juga sempat bikin heboh dengan membeli hak penamaan Stasiun MRT Cipete Raya, yang sekarang dikenal sebagai Cipete TUKU. Langkah ini bukan sekadar pamer semata, tetapi strategi branding yang jitu, karena nama stasiun diucapkan ribuan kali setiap hari oleh pengguna MRT.

Kehadiran Toko Kopi TUKU di Amsterdam jadi bukti nyata kalau produk lokal Indonesia bisa bersaing di pasar global. Ini saatnya brand F&B asal Indonesia tunjuk gigi di kancah internasional!

Share
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us