Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

5 Cara Ajarkan Anak Perempuan tentang Organ Reproduksi

Ilustrasi ibu dan anak (Unsplash.com/ Sofatutor)
Intinya sih...
  • Kenalkan nama anatomi tubuh dengan tepat, seperti menyebut vagina sebagai vagina.
  • Bicarakan perubahan tubuh tanpa drama dan ajarkan cara menjaga kebersihan area kewanitaan.
  • Ajarkan anak tentang privasi tubuh sejak kecil dan jadilah tempat curhat yang aman bagi mereka.

Berbicara soal organ reproduksi kepada anak perempuan mungkin sering menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Kadang, bukan karena sang anak yang belum siap, tapi justru karena orangtuanya yang masih merasa canggung. Padahal, edukasi tentang organ reproduksi perempuan sangat penting sejak dini.

Anak perlu memahami tubuhnya sendiri dan tahu cara merawatnya dengan benar. Tidak perlu menunggu masa pubertas untuk mulai membahas hal ini. Justru, semakin awal dikenalkan, makin baik dampaknya untuk anak di masa depan. Jika masih bingung, kelima cara ajarkan anak perempuan tentang organ reproduksi berikut ini bisa dijadikan referensi panduan untuk ayah atau ibu mulai dari sekarang.

1. Ajak anak mengenal nama anatomi tubuhnya sendiri

Ilustrasi ibu dan anak perempuan (Unsplash.com/ Omar Lopez)

Hal pertama yang harus dilatih adalah menyebut bagian tubuh dengan nama yang tepat. Misalnya, penyebutan alat kelamin perempuan yakni vagina, bukan diganti dengan istilah lain yang malah membuat bingung. Ini bukan sekadar soal istilah, tapi juga tentang membiasakan anak mengerti bahwa tubuhnya bukan hal yang harus disembunyikan atau memalukan. Kalau anak sudah terbiasa memakai istilah yang benar, anak juga akan lebih gampang cerita saat merasa ada yang salah atau gak nyaman.

2. Bahas perubahan tubuh tanpa ada drama

Ilustrasi ibu dan anak perempuan (Unsplash.com/ Seljan Selimova)

Ketika  anak perempuan mulai tumbuh payudara atau mendekati masa usia menstruasi pertama, itu momen yang tepat buat berbicara bersama mereka. Jelaskan dengan tenang bahwa perubahan itu normal dan sehat. Tidak perlu tegang, kok, karena topik ini bisa dibahas dengan bahasa yang santai ketika sedang bersama anak. Anak perempuan yang paham tubuhnya sendiri akan lebih siap menghadapi pubertas tanpa harus kaget dan bingung.

3. Ajarkan cara jaga kebersihan area kewanitaan

Ilustrasi ibu dan anak perempuan (Unsplash.com/ Eldar Nazarov)

Anak juga perlu tahu cara menjaga kebersihan area genitalnya dengan benar. Mulai dari membasuh organ kewanitaan dari depan ke belakang setelah buang air kecil, sampai pentingnya mengganti celana dalam setiap hari. Orangtua bisa memberi contoh langsung ketika sedang memandikan sang anak dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Kalau nanti sudah mulai menstruasi, jelaskan juga cara memakai pembalut yang tepat dan kenapa harus ganti secara rutin.

4. Ajari tentang privasi tubuh sejak kecil

Ilustrasi ibu dan anak perempuan (Unsplash.com/ Sofatutor)

Satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah membangun pemahaman soal area pribadi. Jelaskan kepada anak bahwa bagian tubuh yang tertutup pakaian dalam itu tidak boleh disentuh orang lain tanpa izin. Kamu juga bisa melatih anak untuk bilang “tidak” dengan tegas kalau merasa gak nyaman. Pesan seperti ini bisa jadi benteng pertama mereka dari potensi bahaya di kehidupan luar.

5. Jadi tempat curhat yang aman buat anak

Ilustrasi ibu dan anak (Unsplash.com/ Paige Cody)

Penting untuk membuat anak merasa nyaman cerita soal apa pun, termasuk soal tubuhnya. Sebagai orangtua, wajib menjadi pendengar yang baik dan tidak boleh langsung emosi atau menghakimi saat anak menanyakan hal-hal yang mungkin bikin kaget tentang organ reproduksi, terutama ketika akan memasuki masa remaja. Kalau kamu bisa jadi tempat cerita yang aman, anak juga akan tumbuh dengan kepercayaan diri dan kesadaran diri yang kuat.

Mengetahui cara ajarkan anak perempuan tentang organ reproduksi bukanlah sesuatu hal yang tabu dan harus dihindari. Justru, ini bagian penting dari proses tumbuh kembang yang sehat. Melalui komunikasi yang jujur dan suasana yang nyaman, anak akan belajar memahami tubuhnya sendiri tanpa rasa takut atau malu. Proses ini tidak harus buru-buru, cukup dilakukan perlahan, sesuai usia dan kebutuhan anak. Terpenting, orangtua hadir sebagai pendamping yang terbuka dan siap mendengarkan.

Referensi:

"Tips for Teaching Your Five to Seven Year Old Daughter About Her Body". Anatomy for Kids. Diakses pada Juni 2025.

"Sex Education: 10 Tips for Parents – Megan Hanafee Major". Optimum Joy. Diakses pada Juni 2025.

"Tips for Discussing Sexual Health". Teaching Sexual Health. Diakses pada Juni 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo