Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Suara Serak, padahal Tidak Sedang Batuk? Ini 6 Alasannya!

ilustrasi suara serak (unsplash.com/Getty Images)
ilustrasi suara serak (unsplash.com/Getty Images)

Suara serak (disfonia) sering terjadi ketika seseorang sedang batuk atau flu. Suara tiba-tiba terdengar serak atau tegang, lebih lembut dari biasanya, atau terdengar lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya. Kondisi ini tentu bikin ngobrol jadi tidak nyaman.

Namun, pernahkah kamu mengalami suara serak, padahal lagi gak batuk atau flu? Faktanya, suara serak juga dapat disebabkan oleh banyak hal, lho. Mulai dari hal sepele seperti terlalu banyak bicara, hingga kondisi medis tertentu. Supaya lebih jelas, yuk, cari tahu tujuh penyebab suara serak meski kamu gak sedang batuk berikut ini!

1. Laryngitis atau laringitis

ilustrasi sakit laringitis (pexels.com/Picas Joe)
ilustrasi sakit laringitis (pexels.com/Picas Joe)

Salah satu penyebab paling umum dari suara serak adalah laringitis atau laryngitis, yaitu peradangan pada pita suara atau laring. Kondisi ini bisa bikin suara jadi parau, berat, bahkan nyaris hilang, biasanya akibat infeksi saluran pernapasan atas atau terlalu sering menggunakan suara secara berlebihan.

TKalau laringitis berlangsung lebih dari 3 minggu, itu bisa jadi laringitis kronis. biasanya disebabkan oleh kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau gangguan asam lambung seperti GERD. Selain itu, paparan zat iritan seperti debu, bahan kimia, atau polusi udara juga bisa memperburuk kondisi ini.

2. Nodul pita suara, polip, dan kista

ilustrasi suara serak (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi suara serak (pexels.com/Liza Summer)

Nodul, polip, dan kista adalah pertumbuhan jinak atau non-kanker yang bisa muncul di pita suara. Nodul biasanya berbentuk seperti benjolan kecil seperti kapalan yang biasanya muncul berpasangan di kedua pita suara, sedangkan polip adalah benjolan lunak berisi cairan yang biasanya hanya muncul di satu pita suara.

Sementara itu, kista pita suara adalah kantung kecil berisi cairan atau zat padat di bawah permukaan pita suara. Dilansir American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), gangguan ini ditandai dengan suara serak, sesak napas, nyeri leher, nyeri bagian telinga, hingga benjolan di tenggorokan.

3. Penggunaan suara yang berlebihan

ilustrasi menggunakan suara secara berlebihan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menggunakan suara secara berlebihan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terlalu sering atau berlebihan saat menggunakan suara juga bisa jadi penyebab suara serak, lho! Contohnya saat kamu bersorak terlalu heboh di acara musik atau pertandingan. Berbicara keras, menyanyi dengan tenaga penuh, atau ngobrol tanpa henti seharian.

Selain itu, menekan suara secara berlebihan bisa menyebabkan pembuluh darah pada pita suara pecah atau dikenal sebagai pendarahan pita suara. Jadi, penting banget buat memberi waktu istirahat bagi pita suara, terutama setelah aktivitas vokal yang intens.

4. Kanker laring

ilustrasi kanker laring (unsplash.com/Getty Images)
ilustrasi kanker laring (unsplash.com/Getty Images)

Kanker laring merupakan jenis kanker yang menyerang laring atau yang sering disebut kotak suara. Salah satu gejalanya adalah suara serak yang tidak membaik selama beberapa minggu. Penyebabnya bisa karena HPV (human papillomavirus), infeksi menular seksual (IMS), menggunakan tembakau, dan minuman alkohol. Menurut National Cancer Institute, gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Sakit tenggorokan atau batuk yang tidak kunjung sembuh

  • Benjolan di leher atau tenggorokan

  • Kesulitan atau rasa sakit saat menelan

  • Sakit telinga

  • Perubahan suara atau menjadi serak.

5. Refluks laringofaring

ilustrasi suara serak (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi suara serak (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Refluks laringofaring (LPR) adalah bentuk refluks asam yang terjadi karena asam lambung naik hingga ke tenggorokan dan mengiritasi pita suara. Seseorang dengan kondisi ini biasanya merasa harus terus-menerus membersihkan tenggorokannya. Selain suara serak yang menetap, gejala lainnya bisa berupa merasa ada benjolan di tenggorokan, maag, dan regurgitasi atau ketika isi lambung naik ke tenggorokan.

6. Kelumpuhan pita suara

ilustrasi suara serak (unsplash.com/Getty Images)
ilustrasi suara serak (unsplash.com/Getty Images)

Kelumpuhan pada pita suara terjadi ketika salah satu atau kedua pita suara tidak dapat membuka atau menutup dengan baik. Kondisi ini terjadi karena cedera, kanker, kondisi neurologis, dan infeksi. Gejala yang timbul juga bukan hanya suara serak, tapi juga sesak napas, pernapasan berisik, masalah saat menelan, dan perubahan kualitas suara.

Jadi, suara serak bukan hanya terjadi karena batuk atau flu, melainkan bisa saja adanya masalah kesehatan lain. Oleh sebab itu, perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara penanganannya.

Referensi

“Hoarse voice: Causes and treatment.” Medical News Today. Diakses Agustus 2025.

“Hoarseness.” Cleveland Clinic. Diakses Agustus 2025.

“Losing voice but not sick: What to know.” Medical News Today. Diakses Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us