7 Penyebab Pilek Berkepanjangan, Hati-hati Pneumonia

- Pilek biasanya berlangsung 7-10 hari, bisa lebih lama karena alergi atau infeksi sinus.
- Stres, infeksi sinus, atau terinfeksi beberapa virus dapat membuat pilek berlangsung lebih lama.
Awalnya mungkin cuma bersin-bersin kecil, hidung tersumbat, atau tenggorokan terasa gatal. Kamu mengira itu pilek biasa, dan dengan istirahat lebih banyak serta banyak minum air kamu akan lekas pulih. Namun, setelah berhari-hari, gejalanya belum juga hilang, bahkan muncul gejala baru seperti batuk yang tak kunjung reda. Kamu pun mulai bertanya-tanya, apakah ini pilek atau sesuatu yang lebih serius?
Pilek biasanya hanya berlangsung sekitar 7 hingga 10 hari, tetapi terkadang gejalanya bisa bertahan lebih lama. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan pilek tak kunjung sembuh, mulai dari gaya hidup, lingkungan, hingga kondisi kesehatan yang lebih serius seperti infeksi sinus atau alergi yang tidak disadari.
Jika kamu masih merasakan gejala setelah lebih dari 10 hari, ini bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang memberi tahu sesuatu. Memahami penyebab pilek berkepanjangan merupakan langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Yuk, kenali apa saja faktor yang bisa bikin pilek bertahan lebih lama dari biasanya!
1. Kurang istirahat
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap bekerja dengan baik. Tidur juga merupakan cara terbaik untuk membantu tubuh melawan virus penyebab pilek. Jika kamu tidak mendapatkan 8 jam tidur setiap malam, sistem kekebalan mungkin kesulitan mengatasi virus tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar terkena pilek dibandingkan mereka yang tidur 7 jam atau lebih. Jadi, pastikan untuk beristirahat saat sedang sakit.
2. Alergi
Bisa jadi, yang kamu alami bukanlah pilek biasa, melainkan alergi. Alergi dan pilek sering kali memiliki gejala yang mirip, seperti bersin, hidung tersumbat, dan postnasal drip. Namun, perbedaannya terletak pada durasinya.
Gejala pilek biasanya hilang dalam waktu seminggu, sedangkan alergi bisa berlangsung beberapa minggu, terutama jika kamu terus-menerus terpapar alergen. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk memastikan apakah yang kamu alami adalah alergi.
3. Dehidrasi

Saat sedang sakit, menjaga tubuh tetap terhidrasi sangatlah penting. Tubuh kehilangan cairan saat memproduksi lendir, dan jika kamu demam, dehidrasi bisa terjadi lebih cepat.
Obat yang dijual bebas mungkin membantu mengeringkan hidung pilek, tetapi juga dapat membuat tubuhmu kekurangan cairan. Selain itu, sakit tenggorokan bisa membuatmu malas minum. Untuk menjaga hidrasi, minumlah air, jus, atau sup. Selain itu, hindari alkohol serta minuman berkafein, karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih lanjut.
4. Stres
Stres terus-menerus bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatmu lebih mudah terinfeksi virus penyebab pilek.
Stres kronis dapat menurunkan jumlah sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi, serta mengganggu keseimbangan hormon kortisol yang mengatur peradangan.
Mengelola stres dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan dari pilek.
5. Infeksi sinus
Jika gejala pilek belum membaik setelah 10 hari, mungkin yang kamu alami adalah infeksi sinus. Infeksi sinus terjadi saat cairan menumpuk di rongga sinus, sehingga memungkinkan kuman berkembang. Sebagian besar infeksi sinus disebabkan oleh virus, tetapi infeksi bakteri juga bisa jadi penyebabnya.
Jika gejala pilek terus berlanjut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
6. Terinfeksi beberapa jenis virus

Pilek bisa disebabkan oleh berbagai macam virus, dan rhinovirus adalah salah satu yang paling umum. Namun, virus seperti human metapneumovirus (HMPV) juga bisa menjadi penyebabnya.
Terinfeksi beberapa jenis virus membuat pilek sulit diatasi hanya dengan satu metode pengobatan. Jika kamu mengalami pilek berkepanjangan, mungkin kamu terinfeksi oleh beberapa virus sekaligus, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
7. Pneumonia
Pneumonia tidak disebabkan langsung oleh pilek atau flu, kondisi ini bisa berkembang sebagai infeksi sekunder ketika sistem kekebalan tubuh melemah.
Gejala pneumonia mungkin tampak mirip dengan pilek atau flu parah, tetapi beberapa gejala yang mungkin terjadi dapat meliputi demam, menggigil, sesak napas, nyeri dada, batuk yang makin parah, dan/atau kesulitan bernapas.
Jika kamu curiga memiliki pneumonia, penting untuk segera menemui dokter.
Sebagai kesimpulan, jika pilekmu bertahan lebih dari 10 hari, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi pemulihanmu. Apakah itu kurang istirahat, dehidrasi, atau infeksi sekunder, mendengarkan tubuh dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan akan membantu memastikan pemulihan yang lebih cepat dan efektif.
Referensi
"Reasons Why My Cold Isn’t Going Away". Consensus. Diakses pada Desember 2024.
"Here's Why Your Cold Might Not Be Going Away". Weather. Diakses pada Desember 2024.
"Reasons Why My Cold Isn't Going Away". WebMD. Diakses pada Desember 2024.