Studi: Kecerdasan Dapat Diprediksi Sejak Usia 7 Bulan

- Sebuah studi mengungkap bahwa kemampuan kognitif seseorang saat usia dewasa bisa diprediksi sejak usia 7 bulan.
- Meskipun genetika memiliki peran besar dalam menentukan tingkat kecerdasan seseorang, tetapi hal ini bukan berarti IQ anak adalah sesuatu tak bisa diubah.
Sebagian besar orang tua mungkin sering mencari tanda-tanda kecerdasan bayi mereka sejak dini. Mulai dari ocehan pertama, lambaian tangan, hingga ekspresi senang saat melihat wajah yang familier. Meski terkesan hanya sebuah harapan bahwa buah hati mereka istimewa, tetapi ternyata anggapan itu mungkin tidak sepenuhnya keliru.
Sebuah studi terbaru dari University of Colorado Boulder, Amerika Serikat, mengungkap bahwa kemampuan kognitif seseorang saat usia dewasa bisa diprediksi sejak usia 7 bulan. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa tanda-tanda awal kecerdasan bisa menjadi sinyal dari potensi intelektual jangka panjang.
1. Studi dilakukan pada anak kembar
Penelitian ini mengikuti 500 keluarga dengan anak kembar, baik identik maupun fraternal, sejak bayi berusia 7 bulan hingga mereka menginjak usia 30-an. Anak-anak ini dinilai pada usia 7 dan 9 bulan, lalu setahun sekali hingga usia 17 tahun, dan dilanjutkan setiap lima tahun. Tujuan utamanya adalah untuk memahami bagaimana faktor genetik dan lingkungan berinteraksi dalam membentuk perkembangan kognitif seseorang.
Dengan memanfaatkan data dari anak kembar, para ilmuwan bisa mengurai peran masing-masing faktor secara lebih tepat. Misalnya, kembar identik berbagi 100 persen gen yang sama sementara kembar fraternal hanya sekitar 50 persen. Perbandingan ini memberi gambaran seberapa besar pengaruh genetika dibandingkan dengan lingkungan bersama terhadap kemampuan intelektual.
2. Lingkungan bisa memengaruhi IQ

Temuan menarik dari studi ini menunjukkan bahwa lingkungan tempat anak tumbuh sebelum usia 3 tahun berperan cukup signifikan terhadap kemampuan kognitifnya di masa dewasa. Menurut Dr. Daniel Gustavson, peneliti utama studi tersebut, faktor lingkungan awal menyumbang sekitar 10 persen dari perbedaan IQ antar individu saat dewasa.
Untuk mengukur kognisi bayi, para peneliti menggunakan tujuh indikator, termasuk:
Novelty preference (seberapa lama bayi menatap mainan baru dibanding yang sudah dikenal).
Vokalisasi (ocehan).
Pelacakan visual.
Penilaian dari penguji (misalnya tingkat perhatian dan suasana hati).
Skala Bayley untuk perkembangan bayi dan balita.
Meskipun tes-tes ini hanya memprediksi sebagian kecil dari IQ dewasa, tetapi akurasinya meningkat drastis mulai usia 3 tahun. Bahkan, pada usia 7 hingga 16 tahun, prediksi IQ menjadi jauh lebih kuat. Ini menandai masa ketika faktor genetik mulai dominan.
3. IQ masih bisa dibentuk
Meskipun genetika memiliki peran besar dalam menentukan tingkat kecerdasan seseorang, tetapi hal ini bukan berarti IQ anak adalah sesuatu tak bisa diubah. Dr. Daniel menekankan bahwa mewarisi gen tertentu bukan berarti kita tidak bisa berkembang menjadi pribadi yang berbeda. Potensi kognitif tetap bisa dibentuk melalui berbagai intervensi dan proses belajar sepanjang hidup.
Studi ini memang menyoroti pentingnya lingkungan awal dalam perkembangan otak, tetapi tidak memberikan panduan spesifik tentang cara terbaik bagi orang tua untuk menstimulasi kecerdasan anak. Pesan utamanya adalah bahwa masa awal kehidupan tetap menjadi momen krusial untuk menanamkan fondasi kemampuan berpikir yang kuat.
Temuan ini mengingatkan bahwa meski genetik berperan penting, tetapi masa awal kehidupan tetap membuka banyak peluang untuk membentuk kecerdasan anak. Dukungan, stimulasi, dan lingkungan yang positif sejak dini bisa menjadi investasi berharga bagi perkembangan otak anak di masa depan.
Referensi
Gustavson, Daniel E., Giulia A. Borriello, Mohini A. Karhadkar, et al. “Stability of General Cognitive Ability from Infancy to Adulthood: A Combined Twin and Genomic Investigation.” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 21 (May 19, 2025).
"New Research Suggests Intelligence Can Be Predicted as Early as 7 Months Old". Parents. Diakses pada Juli 2025.