Kenapa Pasukan Revolusioner Menyerang Mary Geoise saat Reverie?

Sebagai markas Pemerintah Dunia, Mary Geoise tentunya memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. Terlebih, tempat yang sering disebut sebagai Tanah Suci ini berada di atas Red Line. Tak hanya memiliki penjagaan yang sangat ketat, Mary Geoise juga sangat sulit diraih.
Meski begitu, sepanjang sejarah One Piece, Mary Geoise pernah kebobolan beberapa kali, dimulai dari Emet, Rocks D Xebec, Fisher Tiger, sampai yang terbaru Pasukan Revolusioner. Saat Reverie kemarin, Pasukan Revolusioner melancarkan serangan ke Mary Geoise. Tentunya, serangan ini dilakukan bukan tanpa alasan. Berikut penjelasan kenapa Pasukan Revolusioner menyerang Mary Geoise saat Reverie kemarin. Yuk, simak penjelasannya!
1. Membakar bendera Bangsawan Dunia

Salah satu tujuan Pasukan Revolusioner saat Reverie kemarin ialah membakar bendera Bangsawan Dunia. Meski terdengar sepele, ini justru merupakan hal yang besar. Dalam dunia One Piece, membakar atau merusak Jolly Roger atau bendera suatu organisasi sama dengan mendeklarasikan perang terhadap organisasi tersebut.
Dengan Pasukan Revolusioner yang berhasil membakar bendera Bangsawan Dunia, itu tandanya Pasukan Revolusioner sudah siap untuk perang dengan Pemerintah Dunia. Tentunya, ini merupakan penghinaan besar terhadap Pemerintah Dunia. Hanya masalah waktu sampai Pemerintah Dunia bertindak dan perang melawan Pasukan Revolusioner terjadi.
Hal ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, Luffy dan Topi Jerami juga pernah melakukan hal yang sama. Selama konflik di Enies Lobby, Luffy sempat menyuruh Sogeking (Usopp) untuk membakar bendera Pemerintah Dunia. Saat itu, Luffy mendeklarasikan perang terhadap Pemerintah Dunia hanya untuk menyelamatkan Nico Robin.
2. Menghancurkan pasokan makanan Bangsawan Dunia

Tujuan lain Pasukan Revolusioner saat Reverie kemarin ialah menghancurkan pasokan makanan Bangsawan Dunia. Hal ini dilakukan bukan sekadar untuk meluapkan emosi, melainkan untuk menciptakan krisis di Mary Geoise. Dengan Bangsawan Dunia yang kehilangan pasokan makanan, Mary Geoise akan dilanda kepanikan besar.
Mengingat Mary Geoise berada di atas Red Line, para Bangsawan Dunia tidak memproduksi makanan mereka sendiri. Pasokan makanan di Mary Geoise benar-benar hanya mengandalkan pasokan logistik dari luar. Ketika gudang makanan mereka dihancurkan, para Bangsawan Dunia akan panik karena mereka tidak bisa membuat makanan.
Tentunya, ini merupakan strategi yang brilian. Ketimbang membunuh Bangsawan Dunia satu per satu, Pasukan Revolusioner lebih memilih untuk menghancurkan pasokan makanan mereka. Dengan begitu, Bangsawan Dunia setidaknya merasakan penderitaan negara-negara miskin yang ditelantarkan oleh Pemerintah Dunia atau diperas melalui Upeti Langit.
3. Membebaskan para budak, terutama Kuma

Terakhir, tujuan Pasukan Revolusioner menyerang Mary Geoise ialah untuk membebaskan para budak, terutama Bartholomew Kuma. Seperti yang kita tahu, Mary Geoise adalah gudang dari perbudakan. Di sana, banyak orang yang menderita karena diperbudak oleh para Bangsawan Dunia.
Setelah Kuma menyerahkan dirinya untuk kesembuhan Jewelry Bonney, Kuma juga menjadi budak di Mary Geoise. Sebagai organisasi yang memperjuangkan kebebasan, tentunya Pasukan Revolusioner tidak bisa membiarkan perbudakan terus terjadi di Mary Geoise. Terlebih, rekan mereka juga menjadi korban perbudakan di sana.
Tidak terhitung berapa banyak budak yang berhasil dibebaskan oleh Pasukan Revolusioner. Yang pasti, jumlahnya pasti banyak karena mereka juga dibantu oleh Laksamana Fujitora. Ketika kekacauan terjadi, Fujitora sama sekali tidak menghentikan Pasukan Revolusioner. Sebaliknya, dirinya justru malah membantu Pasukan Revolusioner membebaskan para budak.
Yang paling penting, Pasukan Revolusioner berhasil membawa pulang Kuma. Sayangnya, Kuma sudah bukan lagi orang yang sama. Setelah tubuhnya dimodifikasi, Kuma hanyalah robot yang memiliki sedikit kesadaran. Meski begitu, setidaknya Kuma masih mengingat putrinya dan dirinya pergi ke Egghead untuk menyelamatkan Bonney.
Reverie yang digelar kemarin bisa dibilang sebagai Reverie paling kacau yang pernah dialami oleh Pemerintah Dunia. Mereka tak hanya kehilangan banyak budak dan pasokan makanan, tetapi juga harus bersiap untuk perang dengan Pasukan Revolusioner. Tentunya, serangan tersebut hanyalah awal. Pasukan Revolusioner pasti sedang menyiapkan sesuatu untuk menggulingkan Pemerintah Dunia. Jadi, bagaimana menurutmu?