8 Lagu Hits yang Koarkan Pesan Antiperang

Delapan puluh tahun sejak Perang Dunia II, konflik bersenjata ternyata belum benar-benar lenyap dari bumi. Jumlahnya justru bertambah pada 2020-an meski levelnya regional. Ini yang kemudian bikin lagu-lagu antiperang harusnya terus digaungkan.
Menariknya, ada beberapa yang ternyata pernah dan sedang hits di pasaran. Entah pendengarnya sadar atau tidak, lagu-lagu itu ternyata sarat pesan pasifis alias perdamaian. Tak percaya? Yuk, bedah satu per satu.
1. “Born in the U.S.A.” - Bruce Springsteen
Got in a little hometown jam
So they put a rifle in my hand
Sent me off to a foreign land
To go and kill the yellow man
Menarik membicarakan lagu “Born in the U.S.A. milik Bruce Springsteen. Lagu lawas ini sejak 2024 selalu merangkak di tangga lagu Amerika Serikat seiring dengan perayaan 4th of July alias hari kemerdekaan mereka. Dirilis perdana pada 1982, dengan jelas Springsteen sedang mengkritik kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam konteks Perang Vietnam. Ia menggambarkan rasa trauma yang harus dilalui seorang veteran perang. Namun, banyak yang salah kaprah dan menganggapnya sebagai bentuk romantisasi dan patriotisme.
2. “Zombie” - The Cranberries
But you see, it's not me, it's not my family
In your head, in your head, they are fightin'
ith their tanks and their bombs and their bombs and their guns
In your head, in your head, they are cryin’
Lagu “Zombie” yang merupakan salah satu karya terpopuler band Irlandia The Cranberries juga sebenarnya berisi kritik terhadap konflik bersenjata yang masih mempengaruhi hidup manusia bertahun-tahun kemudian. Konteks yang ia pakai adalah The Troubles, perang sipil yang berlangsung selama puluhan tahun di Irlandia Utara. Konflik itu memecah Irlandia Utara jadi dua kubu, kelompok yang mendukung persatuan dengan Kerajaan Inggris dengan yang menolak. Sampai 1990-an, aksi teror terus dilakukan kelompok milisi separatis Irlandia Utara yang menuntut kemerdekaan. Salah satunya menewaskan dua bocah bernama Tim Parry dan Johnathan Ball yang akhirnya menginspirasi The Cranberries menulis lagu ini.
3. “Holiday” - Green Day
Hear the sound of the fallin' rain
Comin' down like an Armageddon flame (Hey)
The shame, the ones who died without a name
Hear the dogs howlin' out of key
To a hymn called "Faith and Misery" (Hey)
And bleed, the company lost the war today
“Holiday” adalah lagu yang menandai upaya kesekian kali Green Day menyuarakan rasa kesal dan penolakan tegas mereka terhadap Perang Irak 2003 yang diinisasi George W. Bush dan partainya. Dengan gamblang, lagu hits yang masuk dalam album American Idiot ini cukup gamblang dan pedas. Mereka juga menyatakan rasa kecewanya terhadap kemunafikan Amerika Serikat yang katanya melindungi kebebasan berpendapat, tetapi ternyata aktif membungkam pihak-pihak yang menolak kebijakan kontroversial mereka di Irak kala itu.
4. "Where Is The Love?" - Black Eyed Peas
People killin' people dyin'
Children hurtin',
I hear them cryin'
Can you practice what you preachin'?
Would you turn the other cheek again?
Mama, mama, mama, tell us what the hell is goin' on
Can't we all just get along?
“Where Is The Love?” yang dirilis Black Eyed Peas pada 2003 dan berjaya di tangga lagu global itu sarat pesan perdamaian. Tanpa banyak perumpamaan dan jargon, liriknya cukup jelas dan mudah dipahami. Intinya sih kritik mereka terhadap konflik dan pertumpahan darah yang dipicu ketiadaan respek, rasisme, dan arogansi. Dengan melodi yang catchy, harapannya pesannya benar-benar sampai ke pendengar. Tidak ada referensi konflik yang jelas, jadi lagu ini bisa dipakai untuk berbagai konteks dan kasus.
5. “Play God” - Sam Fender
It's all the same down in the capital
All the suits and claddered feet
Sewer rats will shower the underground
In a race to make ends meet
And he will play God
“Play God” adalah salah satu lagu yang menandai kemunculan Sam Fender di ranah mainstream. Dirilisnya sebagai single yang akhirnya masuk dalam album debutnya, “Play God” dengan jelas menyindir pemimpin-pemimpin dunia yang suka belagak Tuhan. Dengan kuasa di tangan, teknologi yang mereka kuasai aksesnya, apapun bisa mereka lakukan sesuai kepentingan, termasuk yang bisa jadi faktor konflik dan perang. Selain “Play God”, lagu “Tyrants” dan “Hypersonic Missiles” juga menguarkan pesan antiperang serupa.
6. “Take A Bow” - Muse
Death, you bring death
And destruction to all that you touch
Pay, you must pay
You must pay for your crimes against the earth
Lagu pembuka dalam album Black Holes and Revelations ini juga berisi kritik pedas terhadap pemimpin-pemimpin dunia yang egois. Dengan mudahnya, mereka membuat gebrakan yang secara langsung maupun tak langsung merugikan rakyat biasa, termasuk konflik bersenjata. Ini karena mereka tahu betul kalau peluang mereka terdampak konsekuensi dari kebijakan itu amat kecil. Lagu ini difitur dalam trailer film Watchmen (2009)
7. “War” - IDLES
Wa-ching!
That's the sound of the sword going in
Clack-clack, clack-a-clang clang!
That's the sound of the gun going bang-bang
Tukka-tuk, tuk, tuk, tuk-tukka
That's the sound of the drone button pusher
Shh, shhh, shhh!
That's the sound of the children tooker
Dikenal sebagai salah satu band punk paling sensitif soal isu-isu sosial, diskografi IDLES penuh lagu-lagu provokatif. Salah satunya “War” yang gak banyak basa-basi, tetapi mengena di hati. Lagu ini adalah sindiran untuk para pecinta perang yang lihai bersenjata dan tak pernah memikirkan nasib orang lain. Padahal, pada akhirnya kelompok-kelompok terlemah yang jadi korban pertama dari konflik bersenjata itu.
8. “American Teenager” - Ethel Cain
The neighbor’s brother came home in a box
But he wanted to go so maybe it was his fault
Another red heart taken by the American dream
Dikenal sebagai salah satu musisi yang vokal membela Palestina, Ethel Cain juga beberapa kali menyenggol isu antiperang. Termasuk dalam lagu “American Teenager” yang judulnya mungkin seperti lagu-lagu pop biasa, tetapi liriknya cukup dalam dan berani. Dalam beberapa bait, Cain dengan jelas menyenggol masalah perang, lebih spesifik kecenderungan Amerika Serikat menjual mimpi ke anak-anak muda naif yang mereka kirim ke medan perang dengan doktrin-doktrin tertentu. Mereka diyakinkan bakal jadi jadi pahlawan dunia, padahal tak lebih dari pion penguasa egois.
Lagu-lagu di atas adalah pengingat kalau tidak ada konflik yang bisa selesai dengan kontak senjata tanpa henti. Harus ada dialog dan kesadaran untuk berhenti, kemudian menepikan ego dan arogansi.