Lirik Lagu Rumah ke Rumah - Hindia

Lagu Rumah ke Rumah dari Hindia mungkin sudah sering kamu dengar saat sedang merenung, berkunjung ke kafe, atau dalam perjalanan pulang. Liriknya terasa sangat personal, ditulis dengan menyebutkan banyak nama orang, membuat lagu ini terdengar sangat dekat dan intim.
Jika kamu penasaran dengan makna dan fakta menarik di balik lirik lagu Rumah ke Rumah, yuk simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini!
1. Lirik lagu Rumah ke Rumah - Hindia
Menyesal tak kusampaikan
Cinta monyetku ke Kanya dan Rebecca
Apa kabar kalian di sana?
Semoga hidup baik‑baik saja
Tak belajar terkena getahnya
Saat bersama Thanya dan Saphira
Kupercaya mungkin bukan jalannya
Namun kalian banyak salah juga
Jika dahulu ku tak cepat berubah
Ini maafku untukmu Sharfina
Segala doa yang baik adanya
Untukmu dan mimpimu yang mulia
Pindah berkala, rumah ke rumah
Berharap bisa berujung indah
Walau akhirnya harus berpisah
Terima kasih karena ku tak mudah
Pindah berkala, rumah ke rumah
Berharap bisa berujung indah
Walau akhirnya harus berpisah
Terima kasih karena ku tak mudah
Maaf jika ku sering buat susah
Indisya, Panda, Anggra, Caca, Sismita
Perempuan terkuat dalam hidupku
Terjanglah apa pun yang kalian tuju
Kau datang saat gelapku merekah
Seluruh hatiku untukmu Meidiana
Kau pantas dapatkan yang baik di dunia
Semoga kita bertahan lama
Pindah berkala, rumah ke rumah
Mengambil pelajaran jika berpisah
Jikalau suatu saat berujung indah
Catat nama kita dalam sejarah
Pindah berkala, rumah ke rumah
Mengambil pelajaran jika berpisah
Jikalau suatu saat berujung indah
Catat nama kita dalam sejarah
Letih mengembara rumah ke rumah
Kadang ku lupa akanmu Amalia
Siap sedia tiap ku bercerita
Ku beruntung jadi anakmu, Bunda
Pindah berkala, rumah ke rumah
Selalu pada dirimu aku berserah
Jika ku disebut dalam sejarah
Mereka takkan lupa karena siapa
Pindah berkala, rumah ke rumah
Selalu pada dirimu aku berserah
Jika ku disebut dalam sejarah
Mereka takkan lupa karena siapa
2. Makna lagu Rumah ke Rumah - Hindia

Lagu Rumah ke Rumah terasa seperti curahan isi hati seseorang yang sedang lelah mencari tempat untuk kembali. Dari awal hingga akhir, lirik lagu Rumah ke Rumah seperti menggambarkan perjalanan emosional yang rumit—tentang hubungan, tentang orang-orang yang pernah dekat, dan tentang pencarian akan kenyamanan yang tidak mudah ditemukan. Penyebutan banyak nama dalam lagu ini bukan hanya gimmick, melainkan simbol dari fase-fase hidup yang sudah dilewati.
Ada kesan bahwa lagu ini mencoba merangkum perasaan kehilangan, ketidaktetapan, dan kerinduan akan sesuatu yang tetap. Nama-nama itu bisa saja orang yang pernah ada, atau bisa juga sekadar lambang dari momen-momen dalam hidup yang datang dan pergi. Baskara Putra menulis lirik ini dengan berterus terang dan tidak dibuat-buat—seolah ia sedang berbicara langsung dengan dirinya sendiri, atau dengan seseorang yang benar-benar ia percaya.
Lalu ketika nama terakhir yang disebut adalah ibunya, semuanya jadi terasa utuh. Setelah semua nama, semua perjalanan, semua kenangan yang berserakan, akhirnya ia menyadari bahwa rumah yang sesungguhnya mungkin bukan tempat atau orang tertentu, tapi seseorang yang tidak pernah berubah, yaitu ibu. Dari situ, lagu ini tidak hanya menjadi cerita pribadi, tapi juga sesuatu emosional yang bisa dirasakan banyak orang.
3. Fakta menarik lagu Rumah ke Rumah - Hindia

Banyak yang tidak sadar kalau Rumah ke Rumah sebenarnya bukan cuma soal cinta. Sejak dirilis dalam album Menari dengan Bayangan tahun 2019, lagu ini memang langsung menarik perhatian. Banyak pendengar bertanya-tanya, siapa sebenarnya nama-nama yang disebut Hindia dalam lagu ini? Ada yang mengira semuanya adalah mantan kekasih, tapi ternyata tidak sesederhana itu.
Lewat beberapa wawancara, Hindia menjelaskan bahwa beberapa nama di lagu ini memang nyata, tapi tidak semua pernah punya hubungan romantis dengannya. Ada yang sahabat, ada yang keluarga, bahkan ada yang fiksi. Semuanya mewakili potongan hidup yang pernah membentuk dirinya. Itulah kenapa lagu ini terasa sangat intim—karena ada kejujuran yang tidak dibungkus terlalu rapi, tapi tetap terasa hangat.
Kalau diperhatikan, lagu ini punya struktur yang tidak biasa, tapi justru itu yang membuatnya istimewa. Tidak ada bagian chorus yang terus diulang dan tidak ada bagian klimaks seperti lagu pada umumnya. Musiknya tenang, liriknya mengalir, dan semuanya terasa seperti percakapan yang jujur.
Lagu ini bukan sekadar lagu populer— semacam cermin bagi siapa saja yang pernah merasa hilang arah, dan akhirnya sadar, pulang itu bukan soal tempat, tapi tentang rasa.
Lirik lagu Rumah ke Rumah bukan sekadar berisi kumpulan nama dan kisah cinta—ia adalah narasi personal yang tumbuh menjadi universal. Lewat lirik yang terangkai indah, Hindia mengajak kita menoleh kembali pada tempat hati selalu pulang: tempat kehangatan, pengertian, dan penerimaan tanpa syarat.
Coba dengarkan kembali dan sembari pikirkan, siapa sseseorang yang jadi rumah dalam perjalanan hidup kalian?