5 Lagu KPop Bertema Slice of Life yang Cocok Dijadikan Film

Lagu KPop sering dikenal lewat koreografinya yang ikonik dan visual menawan. Selain itu, lirik yang dramatis juga berhasil menarik hati pendengar. Namun di balik gemerlapnya, ada lagu-lagu sederhana yang terasa dekat dan menyentuh perasaan. Lagu bertema slice of life ini layaknya soundtrack yang relate dengan momen sehari-hari.
Naik bus pagi-pagi, duduk diam menatap langit, atau sekadar merenungi masalah sendirian. Liriknya tidak butuh kisah yang penuh konflik atau plot twist yang menegangkan. Ini tentang cerita yang bikin pendengar hanyut dalam momen dan makna di baliknya. Berikut lima lagu KPop bertema slice of life yang bakal cocok dijadikan film.
1. Answer: Love Myself - BTS

Bila dijadikan film, maka lagu "Answer: Love Myself" cenderung bercerita tentang seorang remaja yang sejak kecil selalu merasa tidak cukup atas hidupnya. Ia berusaha keras menjadi lebih sempurna dengan belajar mati-matian, mewujudkan tuntutan keluarga, hingga mengesampingkan passion.
Suatu hari, ia mulai menulis sebuah catatan atau daily journal untuk menumpahkan perasaannya, yang perlahan membuatnya mengenali sisi rapuhnya. Konfliknya bukan lagi perkara cinta atau rival, tapi bagaimana ia berani melawan ego dan ketidakberdayaan.
Banyak adegan menyoroti momen sekitar yang patut untuk diresapi dan disyukuri kemudian. Lebih seperti kemewahan dari alam, lingkungan yang damai, dan diary penuh coretan. Film ini akan menyentuh penonton yang pernah merasa kecil, tak cukup, atau tak layak dicintai.
2. Time and Fallen Leaves - AKMU

Bila "Answer: Love Myself" lebih menyoroti diri sendiri, lagu "Time and Fallen Leaves" dari AKMU akan jadi film yang menyoroti kisah persahabatan yang tulus. Visualnya mengambil latar kota kecil saat musim gugur, penuh daun gugur berwarna oranye, dan jalan-jalan sunyi yang punya cerita tersembunyi.
Dua sahabat masa kecil yang lama terpisah tiba-tiba bertemu kembali secara tak sengaja. Awalnya mereka terlihat canggung, tapi percakapan demi percakapan membuka luka lama dan mimpi yang pernah mereka gantungkan bersama. Cerita bergulir perlahan dengan perjalanan menyusuri jalan penuh kenangan.
Puncaknya adalah momen perpisahan saat mereka sadar, meski saling mengingat, jalan hidup mereka kini berbeda. Ending-nya pantas dibuat terbuka, di mana mereka melangkah pergi ke arah berbeda, tapi tetap saling menoleh dan tersenyum. Film ini bukan cuma soal pertemanan, melainkan soal menghargai apa yang pernah ada.
3. Kidult - SEVENTEEN

Film yang diadaptasi dari lagu "Kidult" milik SEVENTEEN akan mengisahkan sekelompok anak muda di usia awal dua puluhan yang merasa terjebak di antara belum dewasa dan sudah bukan remaja. Ada pekerja kantoran yang pura-pura bahagia, seniman yang takut karyanya suram, dan mereka yang diam-diam jatuh cinta tapi takut confess.
Mereka sering berkumpul di rooftop, saling bercanda dan menertawakan masalah masing-masing. Namun saat kembali ke kamar mereka masing-masing, rasa kesepian kembali menggerogoti. Film ini menangkap kejujuran bahwa kita boleh saja merasa takut, gagal, dan bahkan menangis, asalkan tetap mencoba esok hari.
Visualnya penuh lampu kota di malam hari, minuman kaleng, dan tawa yang bercampur dengan tangis penuh arti. Klimaksnya dimulai jika salah satu dari mereka memutuskan meninggalkan kota untuk mengejar mimpi, membuat yang lain mempertanyakan keberanian mereka sendiri.
4. Palette - IU feat. G-Dragon

Lagu yang satu ini juga gak kalah menyentuh. "Palette" dari IU feat. G-Dragon akan menjadi tontonan segar bila diadaptasi ke dalam film bertema slice of life. Filmnya bercerita tentang perempuan di usia pertengahan dua puluhan yang sedang belajar memahami siapa dirinya sebenarnya.
Meskipun tidak lagi bisa dikatakan remaja, mereka juga tidak sedewasa yang terlihat. Cerita diisi dengan adegan-adegan sederhana yang terasa relate. Mulai dari memilih warna lipstik di toko, memotong rambut pendek, atau menghapus foto lama dari ponsel. Diiringi monolog internal yang jujur dan diselipi humor.
Ada perasaan takut akan berubah, tapi juga rasa lega saat ia menyadari perubahan adalah bagian dari tumbuh. Filmnya bakal terasa santai, warna pastel dan musik indie yang lembut mendominasi. Lalu di tengah durasi, ada adegan saat mereka juga bertemu teman lama yang mengingatkan siapa sosoknya dulu, dan seorang kenalan baru yang membuatnya melihat siapa dirinya sekarang.
5. Walk You Home - NCT Dream

Selain itu, ada "Walk You Home" dari NCT Dream yang akan menambah list panjangmu tentang film slice of life favorit. Film ini berkisah tentang dua sahabat yang menghabiskan banyak waktu bersama setiap hari. Awalnya, kisah mereka sederhana, semacam bercanda sepanjang jalan, berbagi camilan, dan bercerita tentang hal-hal kecil.
Namun di balik tawa, ada perasaan yang sulit diungkapkan. Perasaan itu meliputi rasa suka yang tumbuh perlahan tapi tak pernah terucap. Penonton diajak merasakan deg-degan kecil saat tangan mereka hampir bersentuhan, lalu mundur lagi karena momen yang tak disengaja.
Cerita ini tak punya plot besar. Hanya dua orang yang tak tahu cara jujur pada perasaannya sendiri. Puncaknya adalah ketika kita melihat adegan perpisahan di depan rumah, di mana satu langkah mereka berarti dengan confess yang tertunda. Sebelum memasuki rumah, diam-diam salah satu dari mereka menoleh ke belakang.
Film ini bukan tentang cinta yang berakhir bahagia, melainkan tentang keberanian yang belum sempat ditemukan. Juga tentang betapa indahnya momen-momen kecil yang sering kita anggap sepele, tapi menjadi momen yang tidak terlupakan sampai sama-sama tua dan menjalani hidup masing-masing.
Genre slice of life tidak selalu bercerita soal kisah cinta yang dramatis atau kejadian luar biasa romantis. Justru keindahan lagu-lagu tersebut terletak pada detail kecil, kegelisahan yang akrab, dan kehangatan yang terasa nyata. Lima lagu KPop ini membuktikan bahwa kisah sederhana pun bisa jadi film yang menyentuh hati. Seandainya diadaptasi menjadi film, mana yang akan kamu tonton duluan?