4 Kesalahan Penataan Rumah yang Bikin Tidak Betah, Hindari!

- Pencahayaan minim dan tidak berlapis membuat ruangan terasa gelap dan datar, mengganggu aktivitas dan kualitas istirahat.
- Sirkulasi terganggu karena furnitur salah ukuran, memakan banyak ruang gerak dan membuat ruangan terasa sesak.
- Warna, pola, dan dekor berlebihan menimbulkan kebisingan visual yang melelahkan mata, hindari dengan palet warna utama 2-3 warna.
Rumah yang rapi dan selaras bukan hanya enak dipandang, namun juga dapat memengaruhi suasana hati, fokus, dan kualitas istirahat dari penghuninya. Sayangnya ternyata ada beberapa kesalahan penataan yang terlihat sepele, namun dapat membuat rumah terasa lebih sumpek, melelahkan, hingga tidak nyaman untuk ditinggali.
Sebetulnya dengan langkah sederhana dan terukur, maka hunian dapat berubah menjadi ruangan yang nyaman untuk ditinggali sepanjang hari. Pahamilah beberapa kesalahan umum berikut ini yang dapat membantumu untuk melakukan koreksi kecil tanpa harus merenovasi rumah besar-besaran.
1. Pencahayaan minim dan tidak berlapis

Pencahayaan yang hanya mengandalkan pada satu sumber lampu pusat membuat sudut-sudut ruang akan terasa lebih gelap dan datar, sehingga mata pun cepat mengalami lelah dan aktivitas terganggu. Solusi terbaik adalah dengan menggunakan konsep pencahayaan berlapis untuk menonjolkan beberapa elemen dekoratif yang ada di dalam rumah.
Manfaatkanlah cahaya alami dengan membuka tirai, menggunakan tirai tipis, dan menata cermin untuk memantulkan cahaya ke area yang lebih redup. Pada malam hari, kamu bisa mengombinasikan lampu lantai, lampu meja, dan lampu kabinet agar distribusi cahayanya terlihat lebih merata.
2. Sirkulasi terganggu karena furnitur salah ukuran

Furnitur yang terlalu besar atau terlalu banyak hanya akan memakan banyak ruang gerak, sehingga membuat suasana ruangan terasa lebih sesak dan kurang nyaman. Pilihlah skala furnitur yang proporsional dengan luas ruangan, serta sisakan koridor sirkulasi minimal 60 hingga 90 cm agar mobilitasnya terasa lebih lancar.
Hindari menempelkan semua furnitur pada dinding karena tata letak seperti itu hanya akan menimbulkan ruang kosong di bagian tengah. Cobalah memilih floating layout dengan karpet sebagai jangkar area duduk, lalu coba atur jarak antar perabotnya agar tetap nyaman dan pandangan tidak terhalang.
3. Warna, pola, dan dekor berlebihan

Campuran warna mencolok, motif-motif besar, hingga aksesoris yang berlimpah dapat menimbulkan kebisingan visual yang terasa melelahkan mata. Terapkanlah palet utama 2 hingga 3 warna, lalu tambahkan aksen secukupnya agar tampilannya tetap terlihat nyaman dan tidak membuat ruangan terasa sumpek.
Gunakan elemen-elemen penting, seperti material bentuk atau warna pada beberapa titik yang sama untuk menciptakan kesinambungan. Jika menyukai motif, maka padukan skala yang berbeda, yaitu besar, sedang, kecil dengan latar yang terlihat netral.
4. Penyimpanan buruk dan memicu penumpukan barang

Kurangnya solusi penyimpanan ternyata bisa membuat barang sehari-hari jadi mudah tercecer, meja terlihat cepat penuh, hingga rumah terasa berantakan dan kurang nyaman. Bangunlah sistem penyimpanan tertutup untuk barang-barang yang jarang dipakai dan penyimpanan terbuka untuk benda-benda yang memang sering diakses agar mudah dibersihkan.
Coba manfaatkanlah ruang vertikal agar area lantai tetap lapang dan mudah untuk dibersihkan. Terapkanlah kebiasaan yang baik, sehingga arus barang terkendali dan visual ruang tetap terasa lebih lega.
Kenyamanan rumah sering ditentukan oleh penataan-penataan kecil secara konsisten. Dengan menerapkan beberapa cara di atas, maka hunian akan terasa lebih nyaman dan menenangkan. Perubahan sederhana yang tepat dapat membuat rumah jadi lebih betah untuk ditinggali!