5 Tips Menanam Sayur dengan Companion Planting, Panen Ganda!

- Pasangkan tanaman yang saling menguntungkan, seperti wortel dan bawang, tomat dan kemangi, jagung, kacang, dan labu.
- Hindari kombinasi tanaman yang saling toksik, misalnya tomat dan kentang serta bawang dan kacang.
- Manfaatkan tanaman pengusir hama alami seperti marigold dan mint, serta atur jarak dan pola tanam untuk saling menguntungkan.
Menanam sayur di pekarangan rumah gak hanya bisa tanam satu jenis saja. Ternyata ada teknik yang bisa bikin hasil panen lebih melimpah, tanaman lebih sehat, dan lahan lebih efisien, yakni dengan companion planting. Metode ini memanfaatkan kombinasi tanaman yang saling menguntungkan ketika ditanam berdekatan.
Metode ini sebenarnya sudah sering digunakan oleh para petani tradisional, hanya saja sekarang lebih banyak diadaptasi. Dengan strategi tanam yang tepat, kamu bisa memaksimalkan setiap jengkal tanah untuk mendapatkan sayur berkualitas tanpa harus menunggu rotasi tanam. Berikut lima tips companion planting yang patut kamu coba!
1. Pasangkan tanaman yang saling menguntungkan

Langkah pertama adalah tahu pasangan tanaman yang cocok ditanam bareng. Misalnya, wortel dan bawang adalah kombinasi yang sering ditanam orang. Aroma bawang bisa mengusir hama yang biasanya menyerang wortel. Tomat juga cocok dengan kemangi karena aromanya bisa menghalau serangga penghisap daun.
Sementara tanaman lain seperti jagung, kacang, dan labu bisa ditanam bareng karena saling mendukung pertumbuhan. Jagung jadi penyangga, kacang memperkaya tanah dengan nitrogen, dan labu menutupi tanah untuk menahan kelembapan.
2. Hindari kombinasi tanaman yang saling toksik

Faktanya, gak semua tanaman itu bisa akur satu sama lain. Ada kombinasi tanaman yang kalau ditanam bareng justru saling menghambat pertumbuhan. Contohnya, tomat dan kentang rentan terhadap penyakit yang sama, jadi kalau ditanam berdekatan, risiko tertularnya lebih besar.
Bawang dan kacang juga kurang cocok karena bawang bisa mengganggu pertumbuhan kacang. Jadi, penting untuk riset dulu atau bikin catatan tanaman yang sebaiknya dijauhkan atau gak ditanam bareng.
3. Manfaatkan tanaman pengusir hama alami

Kalau selama ini kamu selalu mengandalkan pestisida, coba mulai ganti dengan tanaman pengusir hama alami. Misalnya, marigold bisa mengusir kutu daun, nematoda, dan kumbang.
Tanaman mint juga efektif menghalau semut dan lalat. Menanam sayuran dengan bunga atau tanaman herbal yang aromanya kuat bisa jadi strategi ampuh untuk melindungi kebun tanpa bahan kimia, lho!
4. Atur jarak dan pola tanam supaya saling menguntungkan

Companion planting gak cuma soal jenis tanaman, tapi juga penataan lahannya. Tanaman tinggi bisa jadi pelindung alami buat tanaman yang butuh teduh, sementara tanaman rendah bisa melindungi tanah dari terik sinar matahari.
Misalnya, kamu bisa menanam selada di bawah tanaman jagung atau kacang panjang. Selain hemat lahan, sistem ini juga bikin ekosistem mini di kebun jadi lebih seimbang. Plus, kamu bisa panen dua komoditas berbeda dalam satu waktu.
5. Rotasi tanaman untuk kesehatan tanah

Meskipun companion planting membantu menjaga kesuburan tanah, rotasi tanaman tetap penting. Ganti posisi tanaman setiap musim untuk mencegah penumpukan hama dan penyakit. Hal ini juga bisa bikin kamu gak bosan lihat tanaman di kebun.
Misalnya, setelah menanam tomat, pindahkan ke area lain di musim depan dan gantikan dengan kacang atau sayuran berdaun. Rotasi ini bisa menjaga nutrisi tanah tetap seimbang dan mengurangi ketergantungan pada pupuk tambahan.
Companion planting adalah strategi berkebun yang cerdas. Dengan lima tips di atas hasil panen bisa meningkat tanpa harus menambah banyak biaya atau tenaga. Selain itu, kebunmu akan terlihat lebih hidup dengan beragam warna dan aroma.