Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengajarkan Anak Berkebun Sejak Kecil, Gak Takut Kotor!

ilustrasi berkebun (pexels.com/Antoni Shkraba studio)
ilustrasi berkebun (pexels.com/Antoni Shkraba studio)
Intinya sih...
  • Berikan alat berkebun sendiri untuk anak
  • Sediakan tempat berkebun khusus untuk anak
  • Mulai berkebun dengan tanaman yang mudah dan cepat tumbuh
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak kegiatan seru dan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak. Salah satu aktivitas tersebut adalah berkebun. Berkebun gak hanya bisa dijadikan sebagai hobi, namun juga kegiatan edukatif yang bagus untuk anak.

Biar anak gak melulu main gadget, kamu bisa menjadikan berkebun sebagai ide aktivitas yang mengasyikkan. Dengan berkebun, anak bisa belajar sabar, teliti, mencintai alam, dan mendapat pengetahuan tentang tanaman. Buat kamu yang masih bingung gimana cara mengajarkan anak berkebun sejak usia dini, simak lima tips di bawah ini.

1. Berikan alat berkebun sendiri

ilustrasi ayah dan anak di kebun (pexels.com/Moon Family)
ilustrasi ayah dan anak di kebun (pexels.com/Moon Family)

Sebelum mulai berkebun, siapkan peralatan yang akan digunakan. Akan lebih menyenangkan jika anak mempunyai alat berkebunnya sendiri. Ketimbang menggunakan alat yang berukuran besar untuk orang dewasa, kamu bisa memberinya peralatan yang berukuran kecil.

Jika kamu serius ingin mengajarkannya berkebun, kamu bisa membeli peralatan yang ramah anak dan tidak berbahaya. Ada banyak alat berkebun yang dijual khusus untuk anak. Misalnya, sarung tangan, keranjang mini, sekop kecil, dan alat penyiram tanaman. Selain ukurannya pas, alat tersebut juga tetap aman dan tidak membahayakan jika digunakan anak kecil. Dengan begitu, anak akan lebih bersemangat karena merasa mempunyai peralatannya sendiri.

2. Sediakan tempat berkebun khusus untuk anak

ilustrasi berkebun (unsplash.com/CDC)
ilustrasi berkebun (unsplash.com/CDC)

Anak-anak senang bermain dengan dunianya sendiri. Saat berkebun, biasanya anak akan fokus pada satu hal yang membuatnya tertarik. Jadi, kamu bisa membuat space khusus untuk mereka bebas berkreasi.

Jika berkebun di lahan, kamu bisa menyisihkan sedikit tanah kosong yang menjadi area khusus anak berkebun. Namun, jika berkebun di ruang sempit, kamu bisa memberinya pot khusus atau kotak tanaman yang didesain untuk mereka. Sehingga, anak dapat bebas berkreasi di lahan yang menjadi miliknya sendiri.

3. Mulai berkebun dengan tanaman yang mudah dan cepat tumbuh

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/Anna Shvets)

Saat ingin mengajarkan anak berkebun, sebaiknya pilih tanaman yang mudah. Tanaman yang mudah proses menanamnya, cara perawatannya, hingga cepat tumbuh, lebih bagus untuk menarik perhatian anak. Anak akan bersemangat untuk melihat perkembangan dari tanaman yang ia kerjakan.

Terkadang, anak cepat merasa bosan dan tidak sabar. Jika proses pertumbuhan tanaman memakan waktu yang lama, maka anak bisa saja kehilangan semangat dan tidak tertarik lagi. Jadi, penting untuk memilih jenis tanaman yang akan ditanam. Contoh tanaman yang cepat tumbuh diantaranya bunga matahari, selada, kacang hijau, lobak, dan sebagainya.

4. Berikan penjelasan yang simpel dan mudah dimengerti tentang tanaman

ilustrasi berkebun (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi berkebun (pexels.com/Yan Krukau)

Berkebun adalah salah satu kegiatan edukatif yang bagus untuk perkembangan anak. Saat berkebun, kamu bisa mengajarkannya sedikit demi sedikit pengetahuan sains. Tak perlu yang sulit dan ribet, ilmu dasar seperti fotosintesis, siklus tanaman, dan ekosistem bisa kamu ajarkan ke mereka.

Sebaiknya gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Jadikan momen ini kesempatan untuk anak belajar mengenai alam, tanaman, dan sains. Dengan begitu, mereka gak hanya merasakan keseruan dari berkebun, namun juga mendapat ilmu pengetahuan yang berguna.

5. Jangan takut kotor dan bebaskan anak bekreasi

ilustrasi anak kecil berkebun (unsplash.com/Christopher Luther)
ilustrasi anak kecil berkebun (unsplash.com/Christopher Luther)

Kegiatan berkebun biasanya menggunakan media tanah. Sebagian orang tua kadang khawatir jika anaknya bermain tanah karena dapat mengotori tangannya. Namun, tahukah kamu jika menyentuh tanah ternyata bagus untuk anak? Tanah, tanaman, dan biji-bijian adalah media yang secara gak langsung melatih kemampuan motorik dan sensorik anak.

Bebaskan anak menyentuh tanah, menanam bibit tanaman, menyiram, dan mencoba semua aktivitas berkebun dengan tangannya sendiri. Pengalaman ini akan menjadi memori yang menyenangkan dan bisa membuatnya tertarik untuk melakukannya lagi. Kamu bisa mencuci dan membersihkan tangan anak saat selesai berkebun.

Kegiatan berkebun bukan hanya sekadar menanam tumbuhan. Ajak anak melakukan setiap proses berkebun dari tahap awal. Jadikan berkebun sebagai aktivitas yang seru agar anak terbiasa dan menyukai kegiatan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us