Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Ciri Saudara yang Gak Usah Didekati, Jaga Jarak daripada Makan Hati

ilustrasi keluarga (pexels.com/Halil İbrahim Özcan)
Intinya sih...
  • Saudara yang suka menjelek-jelekkan kamu atau orangtuamu
  • Senang menghina terkait materi atau justru ingin memanfaatkan
  • Merampas hakmu serta keluarga

Punya saudara tentu secara umum lebih baik daripada kamu hidup sebatang kara. Seandainya dirimu gak punya satu pun saudara baik kandung maupun sepupu, nanti repot. Ketika ada apa-apa dengan orangtuamu, tidak ada saudara yang membantu. Hidup terasa sepi sekali.

Namun, hubungan dengan saudara juga gak selalu mulus. Apalagi kalau wataknya memang kurang baik. Kesabaranmu kerap diujinya. Kamu tidak perlu memaksakan diri akrab dengan semua saudara. Ada kalanya kamu mesti menarik diri.

Batasi interaksimu dengannya. Kalau dirimu masih dapat menghindar akan lebih baik. Ini juga cara supaya kesabaranmu tak habis dan hubungan kalian benar-benar rusak. Saudara dengan ciri-ciri di bawah ini sebaiknya selalu diwaspadai.

1. Suka menjelek-jelekkan kamu atau orangtuamu

ilustrasi keluarga (pexels.com/Andre Arispratomo)

Biasanya ini dilakukan oleh saudara sepupu atau kakak dan adik orangtuamu. Ada rasa tidak suka yang kuat dalam diri mereka terhadapmu dan keluarga. Apa saja tentang kalian selalu dijelek-jelekkannya.

Tanpa perlu ada dasar yang kuat, sering kali perkataannya menjadi fitnah. Seperti kamu pulang kerja malam dibilang jadi anak nakal serta terjerat pergaulan bebas. Padahal, dirimu lembur atau habis kerja lanjut kuliah kelas malam.

Masa lalu orangtuamu juga dibawa-bawa. Contohnya, dia bilang dulu ayah atau ibumu suka menggoda lawan jenis. Pacarnya banyak dan sama siapa saja mau. Saudara seperti ini tidak lebih berharga daripada kehormatan kalian.

2. Senang menghina terkait materi atau justru ingin memanfaatkan

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)

Baik saudara kandung, sepupu, atau ipar seharusnya paling mampu menerimamu dengan apa adanya. Tidak menjadikan materi sebagai standar penghormatan. Saudara yang gak ada angin maupun hujan tahu-tahu menghina perekonomianmu layak masuk daftar hitam.

Itu bukti kuat tiadanya rasa hormat serta kasih sayangnya terhadapmu. Kalian pergi belanja bareng misalnya, dia mengejekmu yang memilih produk murah. Ia punya sesuatu yang tidak dimiliki olehmu pun mengolok-olok.

Namun, saudara yang justru seperti menjilatmu demi memperoleh keuntungan materi juga wajib dijauhi. Dia gak pernah mengejekmu bokek atau miskin. Akan tetapi, setiap tanggal muda ia minta jatah uang dengan alasan gajimu besar.

3. Merampas hakmu serta keluarga

ilustrasi percakapan (pexels.com/Julia M Cameron)

Kasus yang kerap terjadi dalam keluarga adalah terkait warisan. Harta yang seharusnya menjadi milikmu atau orangtua terus saja diganggu olehnya. Seperti tanah hendak direbut dengan cara ia mengaku sebagai pemiliknya.

Ketiadaan bukti tak menyurutkan keserakahan dan kelicikannya. Dia dapat mengarang cerita sedemikian rupa. Sampai-sampai malah kamu atau orangtua yang dituduh mengambil hak mereka.

Hubungan darah kalian memang mustahil diputus. Akan tetapi, hubungan sosial dapat diminimalkan sampai sesedikit mungkin. Masalahnya bukan hanya soal nilai harta yang hendak dirampasnya. Namun juga tiadanya rasa hormatnya terhadapmu atau orangtua.

4. Selalu berbohong

ilustrasi percakapan (pexels.com/Askar Abayev)

Kebohongan yang disampaikannya dapat merugikanmu secara langsung maupun tidak. Contoh kebohongan yang jelas merugikanmu, ia bilang butuh uang buat berobat pasangannya. Namun, setelah kamu memberinya, ternyata pasangannya sehat-sehat saja.

Kebohongan jenis di atas merupakan usahanya memanipulasi perasaanmu. Dia ingin dirimu mengasihaninya dan memberikan uang. Namun, ada pula kebohongan yang kerugiannya sedikit sekali tapi gak boleh dinormalkan.

Seperti ia bilang bekerja di perusahaan ternama, tapi ternyata tidak. Kebohongannya mungkin hanya bertujuan untuk mengangkat citra dirinya sebagai orang sukses. Begitu pula perkataannya yang lain. Hanya saja, tidak ada gunanya buatmu sering mendengarkan omong kosong. Lama-lama kamu tak tahu lagi ucapannya benar atau ngawur.

5. Memintamu menyembunyikan perilaku buruknya

ilustrasi dua pria (pexels.com/Ron Lach)

Kamu disuruh memegang rahasia yang tidak mudah. Dirimu tahu bahwa aib tak boleh disebarluaskan. Akan tetapi, perilaku yang merugikan orang lain juga gak semestinya ditutupi. Ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bukan justru dia menjadikanmu tameng untuk melindunginya. Ini sikap yang amat egois dan dapat membahayakanmu. Misalnya, ia sudah menikah, tapi hobi berselingkuh. Kamu diminta membantunya menutupi perselingkuhan itu.

Seperti dengan dia memintamu mengakui selingkuhannya sebagai teman baikmu. Tujuannya, biar pasangannya gak curiga. Walaupun dirimu tidak tertarik melaporkan aksi selingkuhnya, kamu juga tak perlu ikut disalahkan seandainya itu terbongkar. Jauhi saudara seperti ini. Mending cari aman untuk diri sendiri.

6. Memberikan pengaruh buruk

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)

Gak cuma pertemanan yang harus selektif. Persaudaraan pun begitu. Baik teman maupun saudara gak semuanya kasih dampak positif terhadapmu. Malah saudara yang berada di lingkungan terdekatmu punya daya bangun atau justru daya rusak yang lebih besar.

Apabila dirimu dikelilingi saudara yang inspiratif, hidupmu ikut berkembang. Sebaliknya, saudara yang cuma bisa kasih pengaruh buruk dapat merusak hidupmu. Jangan mau kamu diajak saudara melakukan hal-hal negatif.

Meski dia mendorongmu dengan alasan kalian harus kompak sebagai saudara, dirimu jangan memedulikannya. Pegang prinsip serta aturan hidupmu kuat-kuat. Tidak usah merasa tak enak hati untuk mengabaikan ajakan atau permintaannya.

Menjauh dari saudara yang sifat negatifnya dominan tidak sama dengan memutus hubungan. Cuma frekuensi pertemuan dan durasi percakapan kalian diminimalkan. Ini penting buat menangkal hal-hal negatif yang dapat ditimbulkannya sewaktu-waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us