Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mengikutkan Anak Kursus Hobi

ilustrasi quality time bersama anak (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi quality time bersama anak (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Pastikan anak benar-benar berminat dalam kursus hobi yang dipilih
  • Perhatikan jadwal harian anak agar kursus tidak mengganggu waktu istirahat dan belajar
  • Kenali tujuan mengikuti kursus untuk menentukan program yang tepat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memfasilitasi hobi anak melalui kursus memang hal yang baik. Namun, di balik manfaatnya yang besar, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum benar-benar mendaftarkan mereka. Sebab, keputusan ini bukan hanya soal finansial, tetapi juga berkaitan dengan kesiapan anak dan keluarga dalam mendukung proses belajarnya.

Tidak jarang, orangtua terburu-buru mengikutkan anak ke kursus tertentu hanya karena tren atau keinginan pribadi. Padahal, belum tentu itu sesuai minat dan kondisi anak. Agar tidak salah langkah, berikut ini lima pertimbangan penting sebelum mengikutkan anak kursus hobi. Simak baik-baik, ya.

1. Pastikan anak benar-benar berminat

ilustrasi melukis bersama anak (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi melukis bersama anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebelum memilih kursus hobi untuk anak, penting sekali memastikan mereka memang memiliki minat pada bidang tersebut. Banyak orangtua yang memasukkan anak ke kursus musik, tari, atau menggambar tanpa bertanya lebih dulu apakah anak suka. Akibatnya, anak hanya mengikuti kegiatan itu dengan setengah hati.

Kursus yang dijalani tanpa minat akan terasa membebani. Anak pun tidak akan menikmati proses belajarnya. Cobalah berdiskusi santai dengan anak untuk mengetahui apa yang benar-benar ingin ia pelajari. Jika anak tertarik, mereka akan lebih antusias dan bersemangat setiap kali jadwal kursus tiba.

2. Perhatikan jadwal harian anak

ilustrasi mengantar anak ke sekolah (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi mengantar anak ke sekolah (pexels.com/Anete Lusina)

Selain minat, jadwal harian anak juga perlu menjadi pertimbangan utama. Anak-anak zaman sekarang sudah cukup sibuk dengan sekolah, tugas, dan berbagai kegiatan tambahan lain. Jika orangtua menambahkan kursus hobi di sela jadwal yang padat, ini bisa membuat anak kelelahan.

Pastikan jadwal kursus tidak mengganggu waktu istirahat maupun belajarnya di sekolah. Jadikan kursus sebagai aktivitas yang menyenangkan, bukan beban tambahan. Bila perlu, diskusikan dengan pihak kursus untuk memilih jadwal yang paling sesuai dengan rutinitas anak dan keluarga.

3. Kenali tujuan mengikuti kursus

ilustrasi anak kecil melukis (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi anak kecil melukis (pexels.com/Ivan Samkov)

Pertimbangan lainnya adalah mengenali tujuan dari mengikuti kursus tersebut. Apakah orangtua ingin menyiapkan anak untuk lomba, meningkatkan keterampilan, atau hanya sekadar mengisi waktu luang dengan aktivitas positif? Tujuan yang jelas akan membantu orangtua dan anak lebih mudah menentukan program kursus yang tepat.

Jika tujuannya untuk menekuni bidang tertentu secara serius, mungkin dibutuhkan kursus yang lebih intensif dan terstruktur. Namun, bila hanya untuk menyalurkan hobi, memilih kursus yang fleksibel dan menyenangkan sudah cukup. Jangan sampai tujuan yang kabur membuat anak merasa tidak nyaman di tengah perjalanan kursus.

4. Pertimbangkan biaya dan komitmen jangka panjang

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kursus hobi, terutama yang profesional, biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mempertimbangkan kesiapan finansial sebelum memutuskan. Selain itu, pahami juga bahwa kursus bukan hanya tentang biaya bulanan, tetapi ada komitmen jangka panjang di dalamnya.

Misalnya, kursus musik sering kali memerlukan pembelian alat musik pribadi. Kursus menari membutuhkan kostum khusus, sementara kursus menggambar memerlukan peralatan yang lengkap. Pertimbangkan semua biaya tambahan tersebut agar tidak menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari.

5. Cari lembaga kursus yang berkualitas

ilustrasi guru dan murid (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi guru dan murid (pexels.com/Yan Krukau)

Terakhir, pilihlah lembaga kursus yang memiliki reputasi baik dan pengajar yang profesional di bidangnya. Kursus yang berkualitas akan membantu anak berkembang dengan optimal. Jangan hanya memilih kursus yang dekat rumah atau paling murah tanpa melihat kualitas pengajar dan metode belajarnya.

Kamu bisa mencari testimoni dari orangtua lain, melihat portofolio lembaga kursus, atau melakukan observasi langsung ke kelas percobaan. Dengan begitu, anak akan merasa nyaman dan orangtua pun tenang karena anak berada di lingkungan belajar yang tepat. Hal ini akan membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

Mengikutkan anak kursus hobi memang bukan keputusan yang mudah. Perlu pertimbangan matang agar kegiatan ini benar-benar bermanfaat dan membuat anak berkembang sesuai minat dan bakatnya. Jadi, sebelum mendaftarkan anak, pastikan semua hal di atas telah dipikirkan dengan baik. Semoga artikel ini membantumu membuat keputusan terbaik untuk tumbuh kembang anakmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us