4 Cara Kurangi Sampah Popok Bayi Sekali Pakai, Ganti ke Cloth Diaper

- Gunakan popok kain atau cloth diaper untuk mengurangi limbah
- Hanya gunakan popok sekali pakai pada momen tertentu, seperti malam hari atau saat bepergian jauh
- Pilih popok bayi yang bisa didaur ulang, seperti pokbrick dari PT Softex Indonesia
Popok jadi kebutuhan primer si bayi untuk menampung kotoran saat bayi buang air kecil atau besar. seringnya, para orangtua memilih popok bayi sekali pakai yang lebih praktis. Setelah pemakaian, gak perlu dicuci ulang, cukup langsung dibuang.
Meskipun praktis, pemakaian popok bayi sekali pakai menambah masalah baru yang serius bagi lingkungan. Popok sekali pakai sama seperti pembalut sekali pakai yang sulit terurai dan terbuat dari material plastik. Bagi para orangtua, berikut beberapa cara kurangi sampah popok bayi sekali pakai untuk mengurangi limbah lingkungan.
1. Gunakan popok kain atau cloth diaper

Popok kain adalah solusi terbaik untuk mengganti popok sekali pakai. Popok kain atau sering disebut clodi dan cloth diaper membawa banyak manfaat untuk lingkungan. Hal yang paling utama adalah mengurangi limbah popok sekali pakai.
Popok kain memang mahal, tetapi pengeluaran untuk membeli popok kain hanya di awal saja. Karena popok kain mirip dengan pembalut kain yang dapat dicuci ulang. Kamu harus membangun rutinitas mencuci popok kain. Agar terbiasa dengan pemakaian popok kain.
Stok popok kain minimal 10-20 buah dengan intensitas mencuci setiap 1-2 hari. Jadwal mencuci ini untuk mencegah bau dan noda membandel pada popok. Gunakan deterjen yang mampu membersihkan, tanpa pemutih atau pengharum berlebih. Lalu keringkan di bawah sinar matahari.
2. Hanya gunakan popok sekali pakai ketika mendesak

Bila belum terbiasa menggunakan popok kain, kamu bisa menggunakan popok kain bersamaan dengan popok sekali pakai. Mulai transisi dari popok sekali pakai ke popok kain secara bertahap. Misalnya dengan pemakaian satu popok kain per hari. Perlahan, naikkan frekuensi sampai kamu terbiasa menggunakan popok kain pada bayi.
Gunakan popok sekali pakai hanya pada momen tertentu. Misalnya saat malam hari, karena popok sekali pakai bisa menyerap dan menahan cairan lebih lama. Atau gunakan hanya saat bepergian jauh yang mana pemakaian popok sekali lebih fleksibel.
3. Pilih popok bayi yang bisa didaur ulang

Saat ini terdapat beberapa jenis popok bayi yang dapat didaur ulang. Umumnya, popok sekali pakai terdiri dari komposisi seperti polipropilen dan polimer yang mengandung mikroplastik, yang mana komposisi tersebut sulit didaur ulang.
Salah satu merek yang menyediakan popok daur ulang adal PT Softex Indonesia. Limbah popok bekas akan diolah menjadi pokbrick, yaitu batu bata dari limbah popok bayi. Proses pengolahannya menggunakan hidrotermal tanpa pembakaran, jadi lebih ramah lingkungan.
4. Kelola limbah popok dengan baik dan benar

Mengelola limbah popok dengan baik dan benar adalah kunci mengurangi sampah. Meskipun, popok dapat didaur ulang tetapi jika gak dikelola dengan baik, maka tetap jadi tumpukan sampah. Pisahkan sampah popok sekali pakai dengan sampah lainnya. Setidaknya, tempat sampah khusus untuk menampungnya. Sebelum dibuang, buang tinja padat pada popok ke toilet. Kemudian gulung dan lipat sampah popok.
Setelah itu, kamu bisa mengumpulkan limbah popok bayi ke bank sampah terdekat. Saat ini, di beberapa kota besar di Indonesia sudah menyediakan fasilitas pengumpulan sampah khusus popok bayi. Carilah informasi lebih lanjut mengenai bank sampah atau tempat pengumpulan sampah daur ulang di kota tempat tinggalmu.
Hindari membuang sampah popok secara sembarangan. Misalnya ke selokan atau ke sungai. Limbah popok bisa menyumbat dan mencemari sungai yang memicu bau gak sedap dan menyebarkan penyakit.
Sebagai orangtua, peduli pada lingkungan adalah investasi jangka panjang yang bisa kamu lakukan untuk anak-anak di masa depan. Meskipun cara kurangi sampah popok bayi sekali pakai ini terkesan sepele, namun ini adalah tindakan nyata untuk berkontribusi pada kualitas hidup anak di masa depan.