Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kutipan Bijak dari Buku Berani Tidak Disukai

Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga(dok. pribadi/Milla)
Intinya sih...
  • Hidupmu adalah milikmu sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain.
  • Teruslah melangkah maju untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri, berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
  • Berhentilah bersaing dan sampaikan segala sesuatu tanpa amarah, hanya kamu yang bisa mengubah dirimu sendiri.

Apakah kamu sudah tahu buku Berani Tidak Disukai? Buku ini adalah salah satu buku self-improvement bestseller yang ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Dalam buku ini, kamu akan diajak mengikuti percakapan menarik antara sang filsuf dan seorang pemuda yang membahas pemikiran psikologi Alfred Adler.

Percakapan yang terjalin antara sang filsuf dan si pemuda, kaya akan petuah berharga yang akan membantumu mengubah hidup dan memahami kehidupan, serta memandumu untuk mencintai diri sendiri dan menemukan kebahagiaan sejati. Berikut adalah beberapa kutipan bijak dari buku Berani Tidak Disukai yang disampaikan oleh sang filsuf kepada muridnya dan bisa berlaku juga untukmu.

1. Hidupmu adalah milikmu sendiri

ilustrasi orang menunjuk (pexels.com/Lukas)

“Hidupmu bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain, tapi sesuatu yang engkau pilih sendiri, dan kaulah yang bisa memutuskan bagaimana caramu menjalani hidup.” — Berani Tidak Disukai, halaman 14

Hidupmu sepenuhnya milikmu, bukan milik orang lain, bukan pula hasil dari pilihan mereka. Kamu yang berhak menentukan bagaimana caramu menjalani hidup. Kamu yang memegang kendali atas setiap keputusan yang kamu ambil dan kamu pula yang harus bertanggung jawab atas semua itu. Maka, jalanilah hidupmu berdasarkan nilai dan keyakinanmu sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain.

2. Teruslah melangkah maju

ilustrasi orang melangkah (pexels.com/Bob Price)

“Terus melangkah maju tanpa bersaing dengan siapa pun itu sudah cukup. Dan tentu saja, tidak ada gunanya membandingkan diri dengan orang lain.” — Berani Tidak Disukai, halaman 84

Teruslah melangkah maju untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Tumbuhlah untuk menjadi lebih baik dari dirimu yang sebelumnya, bukan untuk menjadi lebih unggul dari orang lain. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam persaingan duniawi yang hanya berfokus pada menang dan kalah. Fokuslah untuk terus berkembang dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

3. Berhentilah bersaing

ilustrasi orang kesal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

“Sekalipun kau bukan pecundang, sekalipun kau terus menerus meraih kemenangan, kalau kau telah menempatkan diri dalam kompetisi, kau tidak akan pernah merasakan kedamaian sedetik pun.” — Berani Tidak Disukai, halaman 90

Persaingan itu menakutkan. Kamu akan sulit merasa puas dan terus dihantui keinginan untuk selalu menang. Bahkan ketika sudah menang pun tetap sulit untuk merasakan kebahagiaan, karena kamu menganggap dunia sebagai arena kompetisi. Duniamu terasa dipenuhi rival, bukan kawan seperjuangan.

4. Sampaikan segala sesuatu tanpa amarah

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Ron Lach)

“Kita bisa menyampaikan pikiran dan niat kita, yang bisa diterima tanpa membutuhkan amarah.” — Berani Tidak Disukai, halaman 102

Amarah memang salah satu bentuk komunikasi, tetapi kamu tidak perlu bergantung padanya. Komunikasi justru akan berjalan lebih lancar dan pesan yang ingin kamu sampaikan lebih mudah diterima, ketika tidak disertai dengan amarah. Masih banyak cara lain untuk berkomunikasi dengan baik tanpa harus melibatkan amarah.

5. Belajarlah untuk mengakui kesalahan

ilustrasi orang berjabat tangan (pexels.com/RDNE Stock project)

“Karena seseorang memiliki pola pikir tidak mau kalah, ia tidak mampu mengakui kesalahannya, dan akibatnya ia memilih jalan yang salah.” — Berani Tidak Disukai, halaman 104

Mengakui kesalahan bukan berarti kalah. Meminta maaf juga bukan berarti mengakui kekalahan. Terlalu fokus pada menang atau kalah akan menghalangi kemampuanmu untuk membuat keputusan yang tepat.

6. Berhentilah menilai diri berdasarkan pandangan orang lain

ilustrasi orang menunggu (pexels.com/Ron Lach)

“Saat seseorang mencari pengakuan dari orang lain, dan memandang dirinya hanya berdasarkan penilaian orang lain terhadapnya, pada akhirnya dia sama dengan orang yang sedang menjalani kehidupan orang lain.” — Berani Tidak Disukai, halaman 136

Jika kamu terus mencari pengakuan dari orang lain, pada akhirnya kamu akan kehilangan dirimu sendiri. Kamu akan sibuk menjalani kehidupan yang dibentuk oleh ekspektasi mereka, bukan kehidupanmu sendiri. Dan kamu akan semakin disibukkan oleh keinginan untuk selalu memuaskan pandangan mereka, sampai lupa bagaimana caranya hidup sesuai dengan pandanganmu sendiri.

7. Hanya kamu yang bisa mengubah dirimu sendiri

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

“…, kalau “aku” berubah, dunia akan berubah. Ini berarti dunia hanya dapat diubah oleh aku dan tidak ada orang lain yang bisa mengubahnya untukku.” — Berani Tidak Disukai, halaman 312

Hanya kamu yang bisa mengubah dirimu sendiri. Jika kamu tidak berubah, duniamu pun tidak akan pernah berubah, dan tidak akan ada yang bisa mengubahnya untukmu. Jadi, kalau kamu menginginkan perubahan yang baik dalam hidupmu, mulailah dengan berusaha menjadi pribadi yang baik terlebih dahulu.

Kutipan bijak dari buku Berani Tidak Disukai hanyalah sedikit dari kebijaksanaan yang ada dalam buku ini. Masih banyak petuah berharga lainnya yang bisa mengubah cara pandangmu. Berani Tidak Disukai adalah bacaan yang sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin memulai perubahan besar dalam hidup; penuh inspirasi dan pemikiran mendalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us