Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menulis Bismillah 113 Kali pada 1 Muharram, Apakah Dianjurkan?

ilustrasi menulis (pexels.com/Barbara Olsen)
Intinya sih...
  • 1. Muharram diistimewakan oleh Allah SWT sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah.
  • 2. Tradisi menulis Bismillah 113 kali di awal Muharram didasari oleh amalan yang tercatat dalam kitab karya ulama.
  • 3. Tata cara melakukannya mencakup penulisan dengan huruf Arab, kebersihan fisik dan spiritual, serta waktu pelaksanaan.

Tahun Baru Islam yang dimulai pada 1 Muharram sering dimaknai sebagai momen spiritual untuk memulai lembaran baru dengan niat yang lebih baik. Di tengah tradisi tersebut, muncul kebiasaan sebagian umat Islam untuk menulis 'Bismillah' sebanyak 113 kali pada tanggal 1 Muharram. Praktik ini dipercaya oleh sebagian orang dapat membawa keberkahan, keselamatan, hingga rezeki yang lancar sepanjang tahun.

Namun, benarkah menulis 'Bismillah' 113 kali pada 1 Muharram memiliki dasar dalam ajaran Islam? Apakah ini dianjurkan secara syariat atau merupakan tradisi turun-temurun? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Muharram merupakan bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT

ilustrasi doa dan amalan 1 Muharram (pexels.com/Thirdman)

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dari 12 bulan di kalender Hijriah. Muharram tercatat sebagai bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT, sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36:

"Sesungguhnya bilangan bulan bagi Allah adalah dua belas bulan, di dalam kitab Allah, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang dimuliakan, itulah agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Ada pun keempat bulan yang dimaksud adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Hal tersebut disebutkan dalam beberapa hadis serta tafsir, salah satunya dalam kitab Tafsir Jalalain oleh Jalaluddin Suyuthi.

2. Menulis 113 Bismillah di awal Muharram

Ilustrasi menulis catatan (pexel.com/Kindel Media)

Mengutip situs NU Jateng, Muharram dikenal sebagai bulan yang mulia sehingga ada beberapa amalan yang kerap dilakukan di tengah masyarakat. Salah satunya adalah tradisi menulis Bismillah sebanyak 113 kali. Disebutkan juga, amalan ini familier dilakukan di lingkup pesantren.

Amalan ini juga disebutkan dalam kitab Jauharul Munazhom fii Fadhail Syahrillah Muharram oleh Syekh Abu Bakar bin Muhyiddin Al-Hind:

"Imam Abdul Hamid al-Syafi'i berkata dalam kitab Kanz an-Najah Wa-Surur dari sebuah kebiasaan yang benar seperti yang dijelaskan dalam Na'tul Bidayah Wa Tausifun Nihayah karya Sayyid al-Syarif Ma'ul Aynain: Barangsiapa yang menulis kalimat 'bismillah' pada tanggal 1 Muharram sebanyak 113 kali, maka tidak akan ada keburukan yang akan menimpanya dan keluarganya selama hidupnya."

3. Tata cara melakukannya

ilustrasi menulis (pexels.com/picjumbo.com)

Masih dari situs NU Jateng, dituliskan juga tata cara melakukan atau mengamalkan menulis Bismillah sebanyak 113 kali di awal bulan Muharram. Berikut adalah beberapa tahapan dari tradisi ini:

  • Tulisan 'Bismillahirrahmanirrahim' ditulis menggunakan huruf Arab

  • Dianjurkan untuk menulis dalam kondisi bersih secara fisik dan spiritual, dengan telah berwudu atau suci dari hadas besar maupun kecil

  • Waktu pelaksanaan dimulai sejak terbenamnya matahari di akhir bulan Dzulhijjah, atau saat awal 1 Muharram hingga menjelang Maghrib hari berikutnya

  • Tulisan tersebut dapat disimpan di tempat yang diyakini aman di rumah atau dibawa sebagai pelindung dalam perjalanan.

Itu dia penjelasan mengenai tradisi menulis Bismillah sebanyak 113 kali di awal bulan Muharram. Tradisi ini cukup familier dan banyak dilakukan di lingkungan pesantren.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us