Niat Baca Yasin 3 Kali Awal Muharram dan Hukumnya, Pahami Ketentuan Ini!

- Niat membaca Yasin 3 kaliMembaca Yasin 3 kali untuk memohon ampunan, rezeki berlimpah, dan keteguhan iman kepada Allah. Niat pertama untuk umur panjang, niat kedua untuk rezeki halal, dan niat ketiga untuk keteguhan iman.
- Hukum membaca Yasin 3 KaliTradisi membaca surat Yasin 3 kali dengan permintaan atau hajat tidak ada masalah secara syar'i. Orang bisa membaca surat Yasin sambil memohon keberkahan atas hajat apapun.
- Amalan khusus Bulan MuharramPuasa Asyura dapat digabung dengan puasa Tasu'a pada hari ke-9 Bulan Muharram. Umat Muslim dianjurkan mengisi Tahun Baru Islam
Bulan Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci atau arba’atun hurum. Kemuliaan Bulan Muharram disebutkan dalam Al-Qur'an surah At-Taubat ayat 36, di mana dijelaskan bahwa Muharram termasuk dalam bulan yang mulia.
Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, terlebih pada bulan-bulan haram, yakni bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri. Beberapa hal dapat ditingkatkan oleh umat Muslim, misalnya membaca Al-Qur'an, berzikir, serta berpuasa. Inilah niat baca Yasin 3 kali yang bisa dilakukan pada awal Muharram.
1. Niat membaca yasin 3 kali

Mengutip NU Online, membaca Yasin 3 kali dapat diniatkan untuk memohon ampunan, meminta rezeki yang berlimpah, dan memohon keteguhan iman kepada Allah. Berikut ada niat membaca Yasin 3 kali:
Niat Yasin pertama adalah memohon umur panjang agar dapat beribadah kepada Allah.
Niat Yasin kedua adalah ditujukan untuk memohon rezeki yang halal untuk bekal ibadah kepada Allah.
Niat Yasin ketiga adalah untuk memohon keteguhan iman dari Allah.
2. Hukum membaca Yasin 3 kali

Tradisi membaca surat Yasin 3 kali yang diiringi dengan permintaan atau hajat tertentu pada dasarnya tidak ada masalah secara syar'i. Hal ini mengutip penjelasan dalam laman NU Online. Sebab, yang dibaca adalah salah satu surah dalam Al-Qur'an. Hal tersebut dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas al-Maliki dalam Ma Dza fi Sya‘ban berikut ini:
Artinya: Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salihnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salihnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Silakan membaca surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Qur'an secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar. Lalu, di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apa pun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak.
3. Amalan khusus Bulan Muharram

Pada Bulan Muharram, terdapat hari yang mulia bagi umat Islam, yakni hari Asyura. Hari Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram. Rasulullah mempersilahkan umatnya untuk berpuasa pada waktu tersebut. Boleh berpuasa, boleh tidak. Puasa Asyura dapat digabung dengan puasa Tasu'a yang dilakukan pada hari ke-9 Bulan Muharram. Hal ini berdasarkan hadis Aisyah r.a:
Artinya: “Barang siapa yang ingin melakukan puasa ‘Asyura’ silakan, dan barang siapa yang tidak ingin melakukannya silakan berbuka," (Hadis muttafaq ‘alaih).
Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas r.a menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
Ketika Rasulullah saw berpuasa pada hari ‘Asyura’ dan menyuruh para sahabat juga berpuasa, lalu mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah, hari ‘Asyura’ itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani…"
Kemudian dalam hadis lain, Ibnu Abbas r.a menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
Artinya: “...Jika demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa (juga) pada hari yang kesembilan.” Namun, sebelum tahun berikutnya tiba, Rasulullah saw telah wafat," (HR Muslim dan Abu Dawud).
Umat Muslim dianjurkan untuk mengisi Tahun Baru Islam dengan berbagai hal yang bermanfaat dan meningkatkan ketakwaan. Semoga Allah menerima amal ibadah dan kebaikan kita semua.