5 Pilihan Buku Self-Help untuk Mahasiswa Baru, biar Makin Pede!
Memasuki dunia perkuliahan dan menyandang status mahasiswa, tentu kamu akan banyak menemukan perbedaan. Mulai dari cara belajar, cara beradaptasi, hingga cara berpikir.
Oleh karena itu, kamu perlu menambah wawasan sehingga lebih percaya diri menghadapi dunia yang baru ini. Salah satunya meningkatkan literasi dengan membaca buku bertema self-help.
Buku-buku self-help ini sekaligus dapat membantu kamu menghadapi hidup yang penuh dilema, hingga isu-isu kesehatan mental. Buat mahasiswa baru, cek pilihan buku self-help di sini!
1. The 7 Habits of Highly Effective People
Pilihan buku bacaan untuk mahasiswa yang pertama yaitu "The 7 Habits of Highly Effective People." Buku karya Steven Covey (1989) ini populer hingga sekarang.
Dalam bukunya, Steven Covey, membahas 7 kebiasaan efektif yang bisa mengubah hidup seseorang. Penekanannya terhadap perubahan karakter, bukan hanya perubahan perilaku.
Menurutnya, untuk mecapai kesuksesan yang berkelanjutan, seserang perlu mengembangkan prinsip-prinsip universal yang menjadi dasar etika karakter. Dan 7 kebiasaan itu adalah dengan berkembang, berorientasi pada masa depan, bersikap proaktif, berpikir menang, bekerja sama atau bersinergi, mengerti baru dimengerti, dan bisa menentukan prioritas.
Membaca buku self-help ini akan membantu mahasiswa baru membentuk kebiasaan baru yang mengembangkan potensinya. Sebagai maba, kamu bisa semakin percaya diri setelah baca buku ini!
2. Warrior of The Light A Manual
Buku bacaan untuk mahasiswa baru selanjutnya berjudul "Manual of the Warrior of Light" karya Paulo Coelho (1997), sang novelist terkenal yang menulis buku "The Alchemist".
Ini merupakan sebuah buku panduan yang mengajak orang-orang untuk menemukan makna dalam hidupnya. Paulo Coelho percaya bahwa setiap orang punya potensi untuk menjadi Warrior of Light atau Kesatria Cahaya.
Menurutnya, Kesatria Cahaya adalah seseorang yang menghargai keajaiban hidup, berani menghadapi tantangan dan keluar dari zona nyaman, terus berjuang untuk mencapai versi terbaik dari dirinya.
Coelho juga mengajak orang-orang untuk merangkul ketidakpastian hidup, mengejar impian dengan gigih, menemukan makna dan mengambil hikmah dari semua perjalanan hidup.
Bagi mahasiswa baru yang masih mencari jati diri, buku self-help ini berguna untuk merenungkan dan menentukan arah dalam hidup, serta tidak patah semangat dalam menggapai cita-cita.
3. 13 Things Mentally Strong People Don’t Do
Berikutnya, ada buku berjudul "13 Things Mentally Strong People Don’t Do" karya Amy Morin (2014). Buku ini cocok untuk mahasiswa baru untuk memupuk mental kuat di era yang sarat dengan isu kesehatan mental.
Menurut Amy Morin, untuk menjadi kuat secara mental bukan hanya fokus pada apa yang kita lakukan, tapi juga perlu menghindari beberapa hal dalam hidup.
Setiap bab membahas hal-hal yang menghambat seseorang menjadi kuat mental, beserta langkah-langkahnya yang terstruktur dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun beberapa hal dari 13 poin tersebut diantaranya, berhenti meratapi nasib, berhenti takut mengambil resiko, berhenti mencari validasi orang lain, berhenti takut ketika sendiri, dan berhenti menyerah dari kegagalan pertama.
4. Atomic Habits
Mahasiswa baru juga wajib membaca buku self-help populer ini. Yup, ini dia "Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones", yang ditulis oleh James Clear (2018).
Dilengkapi dengan strategi berbasis bukti, buku ini mengajarkan cara membuat perubahan kecil yang akan mengubah kebiasaan, sehingga memberikan hasil yang menakjubkan.
James Clear memberi argumen, jika memiliki tujuan atau cita-cita, fokus pada mengubah hal kecil-kecil saja, dan kerjakan perubahan itu secara konsisten dan sistemik. Menurutnya, hal ini lebih efektif dalam mewujudkan tujuan, daripada fokus pada hal-hal yang langsung besar.
Menjadi mahasiswa baru berarti memulai perjalanan hidup dengan tujuan yang lebih besar. Atomic Habits akan membantu para maba menggapai cita-cita melalui kebiasaaan yang konsisten dan tidak berlebihan.
5. Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less
Rekomendasi buku bacaan terakhir ini tepat untuk mahasiswa baru yang punya masalah kedisiplinan. Ini merupakan buku karya Greg McKeown, yang berjudul "Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less" (2014).
Greg McKeown punya gagasan bahwa manusia harus menyadari hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, dan membuang yang tidak esensial. Fokusnya bukan pada menyelesaikan banyak hal atau sedikit hal, melainkan menyelesaikan hal-hal yang tepat.
Hidup saat ini seolah menghadirkan banyak tuntutan. Karena itu, kita menjadi seseorang yang mengejar banyak hal namun tidak disiplin.
Menjadi seorang Esensialis, berarti tidak melakukan semua hal atau melakukan lebih sedikit, tetapi hasilnya lebih baik. Cara berpikir seperti ini dapat memberikan kontribusi setinggi mungkin terhadap sesuatu yang kita kejar.
Sudah ada versi Bahasa Indonesia, semua buku ini juga mengajarkan kita untuk membangun kebiasaan baik, tidak cepat menyerah, dan fokus pada diri sendiri. Dengan begitu, kita semakin percaya diri menjalani hidup baru di bangku kuliah. Tetap semangat!
