5 Buku Wajib Baca untuk Mengasah Pikiran Kritis di Era Digital

Di tengah derasnya arus informasi, kemampuan berpikir kritis menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh generasi muda. Kemampuan untuk mengolah informasi dengan logika dan analisa yang tajam akan membangun perspektif yang tak mudah termakan informasi keliru.
Berikut ini adalah 5 buku pilihan agar tetap berpikir kritis di era digital. Dengan membaca beberapa buku ini, kamu bisa mendapatkan pandangan baru serta kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara lebih bijak. Yuk, jadikan buku di bawah ini sebagai wishlist!
1. Digital Minimalism

Minimalisme digital akan menjadi buku yang memandumu untuk tetap fokus pada hal esensial di tengah sibuknya sosial media. Buku karya Cal Newport ini akan membantu kamu mengkurasi aktivitas digital yang menyebabkan munculnya perasaan resah dan terjebak dengan keinginan untuk mengikuti orang lain.
Cal Newport, profesor ilmu komputer di Georgetown University mengulik secara mendalam bagaimana manusia dapat merasa kewalahan akibat terlalu banyak mengonsumsi informasi. Dalam buku setebal 384 ini, Cal Newport akan memandu pembaca untuk menemukan kembali makna dan kepuasan hidup dari dunia non digital. Buku yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dapat kamu miliki dengan harga Rp139 ribuan.
2. Matinya Kepakaran

Tom Nichols adalah profesor di US Naval War College yang melihat masyarakat saat ini mengalami pergeseran cara pandangan sebab kehadiran internet. Masyarakat cenderung mempercayai hoax sementara mengabaikan keilmuan dari para pakar. Tom melihat fenomena ini sebagai matinya kepakaran atau the death of expertise.
Buku ini akan menjadi referensi yang relevan bagi generasi masa kini, sebab akan mendorong seseorang untuk lebih kritis dalam menghadapi era digital. Penulis juga akan memberi pandangan bagaimana sebuah informasi mampu mengubah perspektif dan keyakinan seseorang. Buku ini tersedia dengan harga Rp100 ribu.
3. Building a Second Brain

Hidup di era digital 'memaksa' kita untuk terus terpapar dengan informasi yang begitu banyak. Sayangnya, banjir informasi yang terjadi akibat kemajuan teknologi tak selalu menguntungkan kita.
Buku self development berjudul Building a Second Brain akan mengajak individu untuk membangun otak kedua. Penulis Tiago Forte akan menjabarkan metode efektif mengelola kehidupan digital agar menghasilkan sesuatu yang lebih produktif dan kreatif. Buku berbahasa Indonesia yang diterbitkan tahun 2024 ini bisa didapatkan dengan harga Rp115 ribu.
4. Stolen Focus: Mengapa Perhatian Kita Mudah Teralihkan

Kemajuan teknologi informasi dan perkembangan sosial media mengubah cara kerja otak kita sehingga memiliki fokus yang lebih rendah. Ponsel yang digunakan memungkinkan kita untuk mengakses berbagai fitur secara bersamaan, menciptakan pribadi multi tasking.
Sayangnya, fenomena ini justru membuat daya pikir manusia menurun. Melalui buku Stolen Focus: Mengapa Perhatian Kita Mudah Teralihkan, Johann Hari menjabarkan penyebab permasalahan ini serta menunjukkan cara agar individu dapat kembali meningkatkan fokusnya. Dapatkan buku terjemahan ini dengan harga Rp179 ribu.
5. The Anxious Generation: How the Great Rewiring of Childhood Is Causing an Epidemic of Mental Illness

Buku The Anxious Generation merupakan karya Psikolog Sosial Jonathan Haidt yang menyoroti isu kesehatan mental pada remaja. Haidt menilai beberapa tahun terakhir angka depression, anxiety, self-harm, dan suicide meningkat secara tajam, apa yang sebenarnya terjadi?
Masa anak-anak menjadi periode yang sangat penting bagi individu untuk mengeksplorasi dunianya. Sayangnya di masa emas ini justru banyak generasi muda yang mengalami masalah serius berkaitan dengan gangguan kesehatan mental.
Buku ini akan mengkaji lebih dalam bagaimana orangtua, masyarakat, dan orangtua dapat menghadapi tantangan masa kini yang terjadi pada anak, termasuk pengaruh teknologi digital. Buku ini tersedia dalam bahasa Inggris dengan harga Rp511 ribu.
Berikut tadi buku yang wajib dibaca untuk mengasah pikiran kritis, ada yang sudah kamu baca duluan? Kalau punya rekomendasi lain, boleh tulis di kolom komentar, ya!