Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Mengatasi Kebiasaan Mudah Tersinggung, Kelola Perspektif!

Ilustrasi kebingungan(pexel.com/Polina Zimmerman)
Ilustrasi kebingungan(pexel.com/Polina Zimmerman)
Intinya sih...
  • Pahami akar masalah mudah tersinggung
  • Ganti perspektif: kritik itu bukan serangan
  • Latih self-compassion

Kamu sering merasa terluka saat mendengar kritik, meskipun itu sekadar masukan biasa? Atau mungkin komentar ringan dari teman bisa langsung membuat kamu merasa di-judge? Nah, kalau kamu sering merasa kesal atau bahkan merasa diserang oleh hal-hal yang sebenarnya gak perlu dipermasalahkan, ini saatnya untuk berhenti terus-terusan merasa tersinggung. Yuk, cari tahu cara untuk menanggapi segala sesuatu dengan lebih tenang dan bijaksana!

1. Kenali sumber ketidaksukaanmu

Ilustrasi seorang wanita bersandar (Pexel.com/Ivan Samkov)
Ilustrasi seorang wanita bersandar (Pexel.com/Ivan Samkov)

Penting untuk memahami kenapa kamu mudah tersinggung. Biasanya, reaksi kita terhadap perkataan atau tindakan orang lain sering kali dipengaruhi oleh ketidakamanan atau trauma masa lalu yang belum tuntas. Apakah ada pengalaman yang membentuk pola pikirmu saat ini? Jika ya, kenali dan akui perasaan tersebut. Tanpa memahami sumbernya, kamu akan terus terjebak dalam perasaan negatif yang tidak produktif.

Dengan menyadari akar masalah, kamu bisa lebih bijaksana dalam merespon. Setiap kali merasa tersinggung, cobalah bertanya pada diri sendiri, "Kenapa aku merasa seperti ini? Apakah ini berhubungan dengan diriku, atau hanya masalah orang lain yang kebetulan aku serap?" Menyadari perasaan ini memberi kekuatan untuk tidak membiarkan perasaan tersebut mengendalikan hidupmu.

2. Ganti perspektif: kritik itu bukan serangan

Ilustrasi seorang pria (Pexels.com/fauxels)
Ilustrasi seorang pria (Pexels.com/fauxels)

Pernah gak sih kamu merasa kayak dunia ini menuntut kamu untuk sempurna? Atau kamu gak terima kalau ada orang yang memberikan kritik? Eits, coba ubah sudut pandang kamu. Kritik yang diberikan bukanlah serangan pribadi, melainkan kesempatan untuk berkembang. Itu artinya, orang tersebut peduli pada kualitas dirimu, bukan cuma asal ngomong tanpa tujuan. Jadi, daripada melawan dengan perasaan tersinggung, coba terima dan evaluasi. Apakah kritik itu bisa membuat kamu lebih baik? Jika ya, manfaatkan!

Ini bukan soal membenarkan orang yang memberikan kritik, tetapi lebih soal bagaimana kamu bisa menanggapi kritik tersebut secara objektif dan rasional. Dengan cara ini, kamu akan terhindar dari drama yang tidak perlu dan lebih mudah menerima masukan untuk menjadi versi terbaik dari diri kamu.

3. Latih self-compassion

Ilustrasi seorang wanita (Pexels.com/ROCKETMANN TEAM)

Kadang-kadang, kita terlalu keras pada diri sendiri. Setiap kali merasa tersinggung, kita malah semakin memperburuk perasaan dengan meragukan kemampuan diri atau merasa tidak cukup baik. Cobalah untuk lebih bersikap lembut pada diri sendiri. Ketika kamu merasa sakit hati, berhentilah sejenak dan beri ruang untuk perasaanmu. Akui bahwa tidak ada yang sempurna dan semua orang, termasuk kamu, berhak untuk merasa marah atau sedih.

Namun, bukan berarti kamu harus berlarut-larut dalam perasaan itu. Latih diri untuk berdamai dengan perasaanmu. Menghargai dirimu sendiri dengan cara ini membantu kamu untuk tidak terlalu reaktif terhadap segala hal yang terjadi di luar kontrolmu. Ingat, kamu berhak merasa bahagia tanpa beban dari reaksi negatif orang lain.

4. Fokus pada solusi, bukan masalah

Ilustrasi dua orang wanita (Pexels.com/MART PRODUCTION)
Ilustrasi dua orang wanita (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Pernahkah kamu merasa terkadang terlalu fokus pada masalah sehingga lupa untuk mencari solusi? Ketika merasa tersinggung, alih-alih berlarut-larut dalam perasaan itu, beralihlah untuk mencari solusi atau cara agar perasaan tersebut tidak berulang lagi. Kamu bisa mulai dengan mengomunikasikan perasaanmu secara terbuka kepada orang yang membuatmu tersinggung. Sampaikan dengan jujur dan tenang tanpa emosi berlebih, "Aku merasa tidak nyaman ketika kamu mengatakan itu, bisa lebih hati-hati lagi?" Dengan cara ini, kamu juga menghindari drama yang mungkin bisa merusak hubungan.

Fokus pada langkah konkret yang bisa kamu ambil daripada memperburuk suasana hati dengan memikirkan betapa tidak adilnya situasi tersebut. Semakin sering kamu fokus pada solusi, semakin ringan perasaan tersinggung itu akan hilang dengan sendirinya.

5. Pahami bahwa tidak semua orang peduli

Ilustrasi seorang pria (Pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi seorang pria (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ini mungkin terdengar agak keras, tapi ada kebenarannya: Tidak semua orang benar-benar peduli atau sengaja ingin menyakitimu. Kadang, orang-orang hanya bicara tanpa pikir panjang atau terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Menganggap bahwa setiap kata atau tindakan orang lain ditujukan untuk menyakitimu adalah beban mental yang tidak perlu. Lebih baik lepaskan anggapan itu dan jalani hidup dengan lebih santai.

Cobalah untuk tidak terlalu terbawa perasaan setiap kali seseorang berkata sesuatu. Ingat, hidup ini bukan tentang membuktikan sesuatu kepada orang lain, tetapi lebih tentang bagaimana kamu mengelola perasaanmu sendiri. Jika kamu bisa melepaskan beban ini, hidup kamu akan jauh lebih damai.

Kebiasaan tersinggung memang bisa jadi refleksi dari rasa tidak aman yang terpendam, namun itu bukanlah jalan yang harus terus kamu tempuh. Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati datang dari cara kita memandang diri kita sendiri dan bagaimana kita memilih untuk merespon dunia di sekitar kita. Jadi, mulai sekarang, berlatihlah untuk lebih santai, lebih bijaksana, dan lebih mengerti bahwa hidup terlalu berharga untuk dihabiskan dengan perasaan negatif yang gak produktif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us