Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasangan Lebih Nyaman Curhat ke Teman, Normal?

Ilustrasi hubungan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Hubungan romantis melibatkan banyak faktor, termasuk ekspektasi dan tanggung jawab satu sama lain.
  • Teman memberikan sudut pandang netral dan bebas dari dinamika emosional yang rumit dalam hubungan romantis.
  • Rasa aman emosional lebih mudah ditemukan pada teman, tanpa takut disalahpahami atau memicu konflik baru.

Saat pasangan lebih memilih curhat ke temannya daripada ke kamu, bukan berarti hubungan kalian sedang bermasalah. Banyak orang merasa lebih nyaman bicara dengan orang yang dianggap netral, apalagi saat sedang stres atau bingung.

Hal ini bisa dijelaskan lewat konsep cognitive empathy, yaitu keinginan didengarkan dan dipahami oleh orang yang mungkin pernah mengalami hal serupa. Oleh karena itu, teman sering kali jadi pendengar yang lebih santai, tanpa banyak ekspektasi atau penilaian. Yuk, simak beberapa alasan kenapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana menyikapinya!

1. Kompleksitas peran dalam hubungan romantis

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Hubungan romantis tidak hanya melibatkan cinta dan kasih sayang. Di dalamnya juga ada ekspektasi, kritik, dan rasa tanggung jawab satu sama lain. Ketika seseorang ingin mencurahkan isi hati, mereka kadang takut respons pasangan terlalu reaktif karena merasa perlu “memperbaiki” masalah, bukan hanya mendengarkan.

Hal ini membuat sebagian orang merasa curhat kepada pasangan terasa lebih berat. Sebaliknya, teman dianggap sebagai ruang yang lebih aman untuk mengungkapkan perasaan karena tidak ada dinamika emosional yang rumit di dalamnya.

2. Teman memberikan sudut pandang yang segar dan netral

Ilustrasi hubungan (freepik.com/tirachardz)

Seorang teman, apalagi yang tidak terlalu dekat dengan masalah yang sedang dihadapi, bisa memberikan pandangan yang lebih objektif. Mereka biasanya tidak terlalu terlibat dalam dinamika hubungan, sehingga saran atau tanggapan yang diberikan terasa lebih jernih dan tidak terbebani perasaan pribadi.

Berbeda dengan pasangan yang mungkin sangat peduli dan ingin ikut campur, teman bisa mendengarkan tanpa merasa bertanggung jawab secara emosional. Hal ini membuat pasangan merasa lebih bebas dan tidak takut akan konsekuensi emosional dari apa yang mereka ceritakan.

“Ketika kita merasa berat, yang terdekat tak selalu jadi pendengar terbaik karena perannya jadi kompleks; kadang kita butuh orang yang lebih netral,” tutur Dr. Jane Smith, psikolog klinis, dikutip New York Times.

3. Rasa aman emosional lebih mudah ditemukan pada teman

Ilustrasi hubungan (freepik.com/jcomp)

Saat seseorang curhat, mereka tidak selalu menginginkan solusi. Terkadang, yang paling dibutuhkan hanyalah tempat yang aman untuk meluapkan perasaan tanpa takut disalahpahami atau memicu konflik baru. Teman, terutama yang dikenal suportif, bisa menjadi tempat pelarian yang tepat untuk mendapatkan rasa aman dan kenyamanan emosional.

Penelitian yang dilakukan oleh Mario Luis Small, seorang sosiolog dari Harvard University, menunjukkan bahwa banyak orang justru lebih sering membagikan cerita pribadi kepada orang yang bukan sahabat dekat. Ia menemukan bahwa orang sering menghindari curhat kepada orang terdekat karena khawatir hal itu justru memperberat beban emosional.

“Sebenarnya, kita sering menghindari menggunakan orang yang dekat dengan kita sebagai tempat curhat justru karena mereka sangat berarti bagi kita," jelas Small, dikutip QUARTZ.

Lebih nyaman curhat ke teman bukan berarti pasanganmu kurang cinta atau peduli. Itu adalah strategi coping yang manusiawi untuk menjaga keseimbangan emosional. Kuncinya adalah komunikasi terbuka. Kamu bisa tanyakan apakah mereka butuh tempat curhat lain dan tawarkan dukungan tanpa tekanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us