Komdigi Sediakan Akses Layanan Internet Cepat untuk Sekolah Rakyat

- Transformasi digital jadi kunci pemerataan pendidikan Ia menegaskan, pendidikan digital tidak hanya berkaitan dengan perangkat atau jaringan internet, melainkan juga menyangkut aspek keadilan sosial guna memastikan semua anak di Indonesia memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar dan maju.
- Ada dua Sekolah Rakyat di DIY yang sudah menerima bantuan akses internet Sebelumnya, dua Sekolah Rakyat (SR) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu SR Menengah Atas 19 Kabupaten Bantul dan SR Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman, mendapat bantuan layanan internet cepat dari Kementerian Komdigi.
Jakarta, IDN Times – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi hingga ke pelosok negeri sebagai bagian dari upaya pemerataan pendidikan. Melalui akses internet untuk Sekolah Rakyat, Kementerian Komdigi bertekad mencerdaskan generasi muda dengan pembangunan infrastruktur digital yang merata.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi Wayan Toni Supriyanto menekankan, langkah ini termasuk dalam strategi nasional untuk memperluas akses pendidikan serta mendorong percepatan transformasi digital mulai dari wilayah terluar.
"Kalau internetnya sudah sampai, anak-anak kita jangan khawatir. Mereka pasti bisa berkembang lewat digitalisasi, apalagi dengan adanya Sekolah Rakyat yang luar biasa ini," ujar Wayan usai mendampingi kunjungan Menkomdigi Meutya Hafid dalam kunjungan ke Sekolah Rakyat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dikutip dari laman Komdigi, Senin (30/6/2025).
1. Transformasi digital jadi kunci pemerataan pendidikan

Ia menegaskan, pendidikan digital tidak hanya berkaitan dengan perangkat atau jaringan internet, melainkan juga menyangkut aspek keadilan sosial guna memastikan semua anak di Indonesia memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar dan maju.
Kehadiran internet cepat dalam Sekolah Rakyat menjadi bukti bahwa transformasi digital harus menjangkau semua pihak tanpa terkecuali.
“Ini berkat Pak Prabowo dan Pak Gibran dan semua para pimpinan kita sehingga ini bisa terlaksana,” kata Wayan.
Dengan infrastruktur digital sebagai fondasi utama, Kementerian Komdigi berupaya mendorong Sekolah Rakyat agar bisa mencetak generasi yang unggul untuk Indonesia Emas 2045.
2. Ada dua Sekolah Rakyat di DIY yang sudah menerima bantuan akses internet

Sebelumnya, dua Sekolah Rakyat (SR) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu SR Menengah Atas 19 Kabupaten Bantul dan SR Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman, mendapat bantuan layanan internet cepat dari Kementerian Komdigi. Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh Menteri Komdigi, Meutya Hafid.
“Kewajiban Komdigi adalah pertama, memastikan infrastruktur digital, jadi bahwa sekolah rakyat ini juga terkoneksi dengan koneksi internet yang baik dan cepat. Kemudian yang kedua adalah melakukan komunikasi publik dengan baik,” ujar Meutya saat penyerahan bantuan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Sleman, Sabtu (28/6/2025).
Kedua Sekolah Rakyat di DIY yang telah terkoneksi dengan layanan internet cepat tersebut akan segera memulai kegiatan belajar-mengajar. SR yang berlokasi Sleman mendapat layanan internet berkecepatan 100 Mbps yang menunjang kegiatan proses belajar 75 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel). Sedangkan, SR di Bantul memperoleh koneksi internet dengan kecepatan 200 Mbps yang akan digunakan oleh 200 siswa dari lima kabupaten/kota di DIY.
“Sekolah rakyat ini adalah program Bapak Presiden yang diamanahkan kepada kita semuanya, seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota,” ujar Meutya Hafid.
3. Sekolah Rakyat akan resmi dimulai pada 14 Juli 2025

Adapun pelaksanaan Sekolah Rakyat secara resmi akan dimulai pada 14 Juli 2025, yang dimulai dengan matrikulasi, orientasi siswa dan guru. Menteri Sosial (Mensos) Gus Ipul berharap, Presiden Prabowo Subianto dapat meresmikan secara langsung program Sekolah Rakyat yang sejak awal dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia.
"Insya Allah tanggal 14, sesuai arahan presiden, kita mulai dulu matrikulasi, masa orientasi siswa dan guru. Nanti sedang disusun ini rencananya, tanggal 14, mulai dimulai," ujarnya.