Pencarian 3 Jemaah Haji Hilang Terus Dilakukan, Keluarga Tes DNA

- Tiga jemaah hilang punya riwayat demensia, sulit dilacak karena tidak membawa identitas
- Tidak ada batas waktu pencarian, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Arab Saudi
- Daftar jemaah hilang: Nurimah (80 tahun), Sukardi (67 tahun), dan Hasbullah (73 tahun)
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan tiga jemaah yang hilang di Arab Saudi, masih terus dilakukan pencarian. Kementerian Agama (Kemenag) tengah merencanakan pencocokan DNA keluarga tiga jemaah tersebut, guna mencocokkan identitas jenazah tak dikenal yang ada di Saudi.
"Karena ada beberapa jenazah di sana, itu nanti kami akan minta DNA keluarganya yang hilang itu, supaya nanti kami akan cocokkan, siapa tahu di antara yang hilang itu ada di antara di sana," ujar Nasaruddin dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (14/7/2025).
1. Tiga jemaah hilang punya riwayat demensia

Nasaruddin menjelaskan tiga jemaah haji yang hilang diduga mengalami demensia. Hingga saat ini pencarian masih terus dilakukan berdasarkan petunjuk yang ada.
Menag mengatakan jemaah yang hilang juga tidak membawa identitas sama sekali, karena itu sulit melacaknya. Ada yang melepas gelang pelacak, tidak membawa paspor, dan meninggalkan kalung identitas di kamar hotelnya.
"Jadi yang hilang itu ada penyakit demensia. Demensia itu namanya saja dia gak tahu, siapa namanya, dia lupa namanya. Alamatnya apalagi. Nah, ini yang kami cari sekarang, karena dia hilangnya di hotel. Entah ke mana, anak istrinya pun juga ditinggalkan," ujar Menag.
2. Tidak ada batas waktu pencarian

Menag menegaskan, tak ada batas waktu pencarian ketiga jemaah tersebut. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan kepolisian dan otoritas Arab Saudi untuk menelusuri keberadaan ketiga jemaah hilang tersebut.
"Insyaallah mudah-mudahan kita berdoa semoga bisa ditemukan, apakah dia dalam keadaan masih hidup maupun juga dalam keadaan lain," ujarnya.
3. Daftar jemaah hilang

Tiga jemaah yang belum ditemukan adalah Nurimah, 80 tahun, dari Kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19); Sukardi, 67 tahun, dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79); dan Hasbullah, 73 tahun, dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07).
Sejak dilaporkan hilang, pencarian terus dilakukan melalui berbagai skema. Pemerintah Indonesia melalui KJRI bekerja sama dengan syarikah, dan Konsultan Haji di Jeddah. Pihak syarikah juga telah melaporkan ke Kepolisian Arab Saudi di Makkah.