Kabar Baik! Program Sekolah Swasta Gratis Jakarta Masuk Tahap Pertama

- Sebanyak 40 sekolah swasta dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB dipilih untuk mengikuti program ini.
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan pergub dan anggaran.
- Ditujukan bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri dengan sistem kuota bangku di masing-masing sekolah swasta.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melaksanakan tahap pertama sekolah swasta gratis pada Senin (14/7). Sebanyak 40 sekolah swasta dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB dipilih untuk mengikuti program ini. Sekolah-sekolah tersebut telah memenuhi syarat legalitas, akreditasi, dan komitmen transparansi keuangan serta ditetapkan sebagai pilot project sekolah gratis tahun ajaran 2025/2026.
Apa saja update terbarunya? Mana saja sekolah yang terpilih? Yuk, simak detailnya di poin-poin berikut ini.
1. 40 sekolah swasta terpilih jadi pilot porject

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah menyepakati pilot project sekolah gratis di 40 sekolah swasta. Tahap pertama program ini sudah dimulai pada tahun ajaran 2025-2026.
"Untuk swasta sebenarnya kita sedang mempersiapkan untuk beberapa SMK ataupun SD, SMP, swasta sebagai pilot project untuk gratis di sekolah swasta," ujar Gubernur pada keterangannya.
Jenjang SD
SD Bhakti Luhur, Petogogan, Jakarta Selatan
SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara
Jenjang SMP
SMP Muhammadiyah 32, Keagungan, Jakarta Barat
SMP Al Inayah, Kedoya Utara, Jakarta Barat
SMP Triwibawa, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat
SMP Trisula Perwari 2, Paseban, Jakarta Pusat
SMP Trisula Perwari I Jakarta, Pasar Manggis, Jakarta Selatan
SMP Yaspia, Rawa Terate, Jakarta Timur
SMP Sejahtera, Pademangan Barat, Jakarta Utara
SMP Darul Maarif, Semper Timur, Jakarta Utara
SMP Al Hasanah, Sukabumi Utara, Jakarta Barat
SMP Yakpi I DKI Jaya, Pademangan Barat, Jakarta Utara
Jenjang SLB
SLB BC Alfiany, Cengkareng Barat, Jakarta Barat
SLB BC Abdi Pratama, Munjul, Jakarta Timur
Jenjang SMA
SMA Lamaholot, Rawa Buaya, Jakarta Barat
SMAS Budi Murni 2, Kedoya Selatan, Jakarta Barat
SMAS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta Pusat
SMAS Taman Madya I Jakarta, Serdang, Jakarta Pusat
SMA Plus Khadijah Islamic School, Lebak Bulus, Jakarta Selatan
SMAS Muhammadiyah 12 Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur
SMA Teladan 1 Jakarta, Susukan, Jakarta Timur
SMAS Gita Kirtti 2, Sunter Jaya, Jakarta Utara
SMAS Al Khairiyah Jakarta, Lagoa, Jakarta Utara
SMAS Wijaya Kusuma, Rambutan, Jakarta Timur
Jenjang SMK
SMKS Citra Utama, Tegal Alur, Jakarta Barat
SMKS Maarif Jakarta, Grogol, Jakarta Barat
SMKS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utra, Jakarta Pusat
SMKS Taman Siswa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat
SMKS PGRI 15 Jakarta, Petukangan Utara, Jakarta Selatan
SMKS Cyber Media, Pancoran, Jakarta Selatan
SMK Gapura Merah Putih, Ciganjur, Jakarta Selatan
SMKS Cipta Karya Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur
SMK Bina Nusa Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur
SMKS Fajar Indah, Pademangan Barat, Jakarta Utara
SMKS Sari Putra, Semper Barat, Jakarta Utara
SMKS YP IPPI Petojo, Petojo Utara, Jakarta Pusat
SMK Katolik Saint Joseph, Kenari, Jakarta Pusat
SMK Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan
SMKS YPK-Kesatuan, Manggarai, Jakarta Selatan
SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur
2. Pemprov DKI siapkan pergub dan anggaran

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno mengatakan, Pemprov DKI tengah menggodok peraturan gubernur (pergub) yang saat ini dalam tahap harmonisasi Biro Hukum. Pergub tersebut diharapkan segera rampung untuk dijadikan payung hukum dalam mekanisme pelaksanaan sekolah swasta gratis. Sementara di sisi anggaran juga sedang disiapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025.
“Pergubnya sedang disusun. Memang kita telah melaksanakan program sekolah gratis di 40 sekolah swasta. Ini harus punya payung hukum supaya kita paham dari mana harus memulainya. Sekarang lagi tahap harmonisasi dengan DPRD, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Dalam Negeri,” jelas Wagub Rano saat meninjau Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) di SMAN 6 Jakarta, pada Selasa (15/7).
Menurut Wagub Rano, Dinas Pendidikan DKI Jakarta terus melakukan monitoring terhadap program sekolah swasta gratis, yakni dengan melakukan review terkait jumlah kehadiran siswa, sarana dan prasarana sekolah, serta kesiapan guru dan tenaga kependidikan.
Selain itu, dilakukan juga evaluasi terhadap kesiapan sekolah guna memastikan semua aspek berjalan lancar, termasuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa dan industri.
3. Begini skema uji coba sekolah swasta gratis

Komisi E DPRD DKI Jakarta menyampaikan, skema penerapan program sekolah gratis ditujukan bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri, dengan menempatkan mereka di sekolah swasta yang telah bekerja sama dengan Pemprov DKI.
“Sekolah negeri hanya mampu menyerap sekitar 40 hingga 60 persen siswa. Sisanya memang harus ditampung di sekolah swasta. Karena itu, pelibatan sekolah swasta menjadi alternatif solusi, apalagi secara keseluruhan jumlah sekolah swasta dan negeri sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan siswa di Jakarta,” ujar Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian, Rabu (9/7).
Justin menjelaskan, tahap pertama program ini akan dilakukan dengan sistem kuota bangku di masing-masing sekolah swasta. Skema kuota dirancang agar tidak mengganggu sistem keuangan sekolah dan akan dilakukan secara bertahap.
“Misalnya, satu sekolah swasta memiliki 500 bangku, maka mungkin akan disiapkan 20 bangku terlebih dahulu untuk uji coba. Karena ini menyangkut sistem pembayaran dari Pemprov, pelaksanaannya tentu tidak bisa langsung berjalan mulus,” katanya.
Erikson (37) salah satu orang tua siswa mengaku antusias akan kebijakan sekolah swasta gratis. “Kadang susah cari sekolah negeri yang dekat rumah. Program ini bikin saya lebih tenang soal masa depan anak,” katanya.
Sementara, Rahmat (39) mengungkapkan, program sekolah swasta gratis akan membantu beban finansial keluarganya. Sehingga anaknya bisa tetap sekolah di tempat yang berkualitas. “Kalau anak saya bisa sekolah gratis meski di swasta, itu sangat membantu beban keluarga,” ujarnya. (WEB)