75 Tahun Indonesia-Prancis, Bastille Day Jadi Momen Spesial

- Kerja sama RI-Prancis meluas dari pertahanan, ekonomi, hingga budaya
- Prancis ingin investasi di pendidikan dan generasi muda Indonesia
Jakarta, IDN Times – Perayaan Hari Nasional Prancis, Bastille Day, tahun ini terasa istimewa, tidak hanya bagi rakyat Prancis tetapi juga bagi Indonesia. Presiden RI Prabowo Subianto menjadi tamu kehormatan dalam parade militer Bastille Day 2025 di Champs-Élysées, Paris.
Kehadiran Prabowo menjadi sebuah momen yang menandai semakin eratnya hubungan strategis antara Indonesia dan Prancis.
Dalam pidatonya di Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, Senin (14/7/2025), Kuasa Usaha Ad Interim, Laurent Legodec, menyebut perayaan ini sebagai simbol kuat dari persahabatan yang telah dibangun selama 75 tahun antara kedua negara.
Laurent Legodec menyampaikan, kehadiran Presiden Prabowo di Paris hanya beberapa minggu setelah kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia menunjukkan prioritas tinggi yang diberikan kedua negara terhadap hubungan bilateral.
Ia juga memberikan penghormatan khusus kepada lebih dari 450 personel militer dan polisi Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam parade militer Bastille Day, berdampingan dengan pasukan Prancis.
“Mereka menjadi simbol nyata dari semangat persahabatan, kepercayaan, dan kemitraan yang selama ini kita bangun,” ujar Legodec.
1. Dari pertahanan ke budaya, kerja sama RI–Prancis makin luas

Dalam pidatonya, Legodec menyoroti pencapaian-pencapaian penting dalam hubungan RI–Prancis selama setahun terakhir. Selain kunjungan kenegaraan dan partisipasi militer, kerja sama pertahanan juga mencakup peningkatan latihan bersama dan kolaborasi industri alutsista.
Tak hanya sektor keamanan, kedua negara juga memperluas kemitraan ke bidang ekonomi, dengan lebih dari 200 perusahaan Prancis beroperasi di Indonesia. Di bidang budaya, Prancis dan Indonesia tengah menyusun strategi bersama untuk memperkuat soft power melalui warisan budaya, museum, dan industri kreatif.
“Dialog kebudayaan strategis akan dimulai besok antar menteri sebagai langkah konkret menjalankan strategi tersebut,” kata dia.
2. Investasi di Pendidikan dan Generasi Muda

Salah satu fokus utama kerja sama jangka panjang adalah pendidikan dan pertukaran pemuda. Menurut Legodec, Prancis ingin memperluas mobilitas antargenerasi muda Indonesia dan Prancis lewat program pendidikan tinggi, pelatihan vokasi, dan riset bersama.
“Kami ingin generasi muda kita saling mengenal dan bekerja sama, demi masa depan yang lebih kuat bagi kedua bangsa,” kata dia.
Legodec juga menyampaikan apresiasi kepada komunitas warga Prancis di Indonesia yang disebutnya sebagai “jembatan persahabatan” melalui peran mereka sebagai pelaku usaha, tenaga pengajar, hingga pegiat budaya.
3. 75 Tahun Indonesia-Prancis, menuju masa depan

Tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Prancis. Dengan semangat reflektif dan optimistis, pidato Laurent Legodec menunjukkan bahwa kedua negara tidak hanya merayakan sejarah panjang kerja sama, tetapi juga sedang membuka lembaran baru untuk kemitraan yang lebih luas, setara, dan strategis.
“Vive la République, vive la France, vive l’Indonésie, et vive l’amitié franco-indonésienne! (Hidup Republik, Hidup Prancis, Hidup Indonesia, dan Hidup Persahabatan Prancis-Indonesia!),” ucap Legodec dalam pidatonya.