Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ASEAN Masih Efektif Jadi Penengah Konflik

IMG_7992.jpeg
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam policy speech di Sekretariat ASEAN. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Anwar Ibrahim menegaskan ASEAN tetap efektif sebagai penengah konflik.
  • Dukungan kekuatan besar, stabilitas kawasan butuh dialog dan diplomasi.
  • Pentingnya menjaga ASEAN tetap relevan dan efektif dalam menyelesaikan krisis di kawasan.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menegaskan, ASEAN tetap membuktikan dirinya sebagai jembatan dialog yang efektif dalam menyikapi konflik kawasan. Anwar menjelaskan bahwa Malaysia memainkan peran penting dalam mempertemukan pemimpin kedua negara yang tengah berkonflik di wilayah perbatasan.

Dalam kebijakan di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (29/7/2025), Anwar mengatakan, Malaysia dengan kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN tahun ini, telah berhasil dalam memfasilitasi perundingan. Menurut Anwar, ini adalah bentuk kekuatan khas kawasan Asia Tenggara dalam mengedepankan dialog dan konsensus.

“ASEAN berhasil mempertemukan dua pihak yang sedang bersitegang, dan itu dilakukan dengan cara kita sendiri—cara ASEAN,” ujar Anwar.

1. Ada Dukungan Kekuatan Besar

Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Dalam pidatonya, Anwar mengungkapkan bahwa dirinya secara langsung melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand menjelang pertemuan. Ia juga berterima kasih atas keterlibatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang memberikan dukungan terhadap tercapainya gencatan senjata.

“Saya berbicara langsung dengan kedua pemimpin berulang kali, dan juga berdiskusi dengan para kolega di ASEAN,” kata Anwar.

“Dengan dukungan AS dan China, kita mampu mendorong mereka ke meja perundingan,” lanjutnya.

2. Stabilitas Kawasan Butuh Dialog dan Diplomasi

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) bersama para kepala negara dan pemerintahan ASEAN menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045: Masa Depan Kita yang Bersama (Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2045: Our Shared Future).  (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) bersama para kepala negara dan pemerintahan ASEAN menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045: Masa Depan Kita yang Bersama (Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2045: Our Shared Future). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Anwar mengingatkan bahwa tantangan perdamaian di kawasan tidak bisa diselesaikan dalam satu malam. Namun, kemampuan ASEAN untuk mempertemukan pihak-pihak yang berseberangan menunjukkan bahwa organisasi ini masih memiliki daya tawar yang kuat di tingkat kawasan dan global.

“Ini adalah bukti kekuatan keterlibatan konstruktif ASEAN, dengan prinsip sentralitas dan saling menghormati,” ucap Anwar.

Ia memuji sikap kenegarawanan dari Perdana Menteri Hun Manet dari Kamboja dan Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai yang bersedia datang dan berdialog meskipun ketegangan masih tinggi.

3. Menjaga ASEAN Tetap Relevan dan Efektif

IMG_8006.jpeg
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam policy speech di Sekretariat ASEAN. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Lebih lanjut, Anwar menekankan pentingnya mempertahankan peran ASEAN sebagai forum utama untuk menyelesaikan krisis di kawasan. Ia menyebut bahwa sentralitas ASEAN bukan sekadar jargon, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata.

“Saya diberikan mandat oleh ASEAN bukan hanya untuk mewakili Malaysia, tapi seluruh kawasan. Maka, keberhasilan ini adalah milik bersama,” kata dia.

Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan ASEAN sebagai fasilitator perdamaian sangat bergantung pada kepercayaan dan solidaritas antarnegara anggota. “Perdamaian hanya bisa dicapai melalui dialog, saling percaya, dan komitmen bersama terhadap stabilitas kawasan,” tutur Anwar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us