Hamas Nyatakan Siap Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata

- Rincian rencana kesepakatan gencatan senjata, termasuk pembebasan tawanan Israel dan bantuan kemanusiaan yang akan diberikan.
- Trump yakin kesepakatan dicapai pekan depan, dengan harapan bahwa kesepakatan akan tercapai dalam waktu dekat.
- Kesepakatan yang ditunggu-tunggu oleh warga Palestina di tengah kekerasan yang terus berlanjut, dengan harapan gencatan senjata dapat mengakhiri pembunuhan.
Jakarta, IDN Times – Hamas menyatakan siap melanjutkan negosiasi gencatan senjata pada Jumat (4/7/2025) malam. Kepada mediator, kelompok Palestina itu menyatakan tanggapan positif terkait proposal terbaru untuk gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS).
”Gerakan (Hamas) telah menyampaikan tanggapannya kepada para mediator persaudaraan, yang ditandai dengan semangat positif. Hamas sepenuhnya siap, dengan segala keseriusan, untuk segera memasuki babak baru negosiasi mengenai mekanisme pelaksanaan kerangka kerja ini," kata pernyataan kelompok tersebut, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu.
Seorang pejabat senior Palestina mengatakan bahwa Hamas telah meminta beberapa perubahan. Beberapa di antaranya mencakup penghentian sistem bantuan yang didukung AS dan jaminan bahwa perang tidak akan berlanjut jika pembicaraan untuk mengakhiri perang gagal.
1. Rincian rencana kesepakatan gencatan senjata

Kesepakatan itu akan mencakup gencatan senjata selama 60 hari, yang dijamin oleh Trump. Dengan kesepakatan itu pula, kedua pihak akan melakukan pembebasan bertahap tawanan Israel dan peningkatan bantuan kemanusiaan.
Pertukaran yang diusulkan mencakup pembebasan 10 tawanan Israel yang masih hidup dan 18 tawanan yang sudah meninggal dari “Daftar 58”. Pembebasan akan dilakukan pada hari pertama, ketujuh, ke-30, ke-50, dan ke-60, dimulai dengan delapan tawanan hidup pada hari pertama.
Bantuan juga akan mengalir ke Gaza segera setelah Hamas menyetujuinya, dalam jumlah yang sebanding dengan kesepakatan Januari 2025. Distribusi akan ditangani oleh badan-badan termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.
Sebagai bagian dari kerangka gencatan senjata Gaza yang diusulkan, semua operasi militer Israel akan dihentikan setelah perjanjian berlaku.
2. Trump yakin kesepakatan dicapai pekan depan

Presiden AS, Donald Trump, kemudian merespons pernyataan Hamas. Menurutnya, keputusan itu memungkinkan kesepakatan dicapai pada pekan depan.
"Kesepakatan mengenai gencatan senjata di Gaza mungkin akan tercapai minggu depan," kata Trump kepada wartawan di Air Force One, seraya menambahkan bahwa ia belum diberi pengarahan mengenai status negosiasi tersebut, dilansir dari Anadolu Agency.
3. Kesepakatan yang ditunggu-tunggu

Jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, dari Gaza mengatakan tanggapan Hamas sangat ditunggu-tunggu oleh warga Palestina. Selama ini, mereka terkepung dan bertanya-tanya kapan tanggapan itu akan datang.
“Kami tidak tahu apakah tanggapan ini akan mengakhiri pembunuhan yang sedang berlangsung atau kehadiran pesawat tak berawak (Israel),” katanya.
Dorongan gencatan senjata terjadi di tengah kekerasan yang terus berlanjut. Perang saat ini dimulai ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, Pejabat Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 57 ribu warga Palestina kini telah terbunuh.