Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kamboja Calonkan Donald Trump untuk Dapat Nobel Perdamaian

Bendera Kamboja (freepik.com/natanaelginting)
Bendera Kamboja (freepik.com/natanaelginting)
Intinya sih...
  • Krisis konflik bersenjata Thailand-Kamboja di perbatasan, menewaskan 43 orang dan mengakibatkan evakuasi 300 ribu orang.
  • Pengaruh Trump dalam proses gencatan senjata, melakukan percakapan langsung dengan pemimpin Thailand dan Kamboja guna mendesak diberlakukannya gencatan senjata.
  • Gencatan senjata dengan Thailand tak mungkin ada tanpa upaya Trump, Kamboja akan mencalonkan Donald Trump untuk Nobel Perdamaian atas peranannya dalam berbagai konflik internasional.

Jakarta, IDN Times - Wakil Perdana Menteri Kamboja resmi menyatakan rencana negaranya mencalonkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebagai penerima Nobel Perdamaian. Pernyataan tersebut disampaikan setelah intervensi langsung Donald Trump yang disebut berhasil menghentikan konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand.

Sun Chanthol, Wakil Perdana Menteri Kamboja sekaligus kepala negosiator perdagangan utama Kamboja, mengonfirmasi lewat pesan singkat bahwa Kamboja telah menominasikan Trump untuk meraih Nobel Perdamaian.

1. Krisis konflik bersenjata Thailand-Kamboja di perbatasan

Pada Kamis (24/7/2025), bentrokan bersenjata pecah antara tentara Thailand dan Kamboja di sepanjang wilayah sengketa perbatasan, tepatnya di sekitar kuil Ta Moan Thom. Dalam lima hari, setidaknya 43 orang terbunuh, sebagian besar merupakan warga sipil, dan lebih dari 300 ribu orang di kedua negara harus dievakuasi.

Menurut Associated Press, kedua negara saling menuduh pihak lain melakukan pelanggaran wilayah serta menyerang warga sipil. Konflik meningkat setelah terjadi baku tembak pada Mei 2025, yang menewaskan satu tentara Kamboja dan menjadi awal penempatan militer besar-besaran di perbatasan kedua negara.

2. Pengaruh Trump dalam proses gencatan senjata

Presiden Donald Trump dilaporkan mengambil peran kunci dalam mengakhiri permusuhan tersebut. Pada Jumat (25/7/2025), Trump melakukan percakapan langsung dengan pemimpin Thailand dan Kamboja guna mendesak diberlakukannya gencatan senjata.

Dalam pertemuan di Malaysia pada Selasa (29/7/2025), para pejabat militer Thailand dan Kamboja akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah ditekan oleh AS dan Malaysia untuk mengakhiri konflik. Trump juga menggunakan pengaruh perdagangan AS, dengan mengingatkan kedua negara mengenai beban tarif ekspor ke AS yang dapat diturunkan apabila konflik segera dihentikan.

“Kami mengakui upaya luar biasa Presiden Trump demi perdamaian,” ujar Sun Chanthol, dilansir AOL.

3. Gencatan senjata dengan Thailand tak mungkin ada tanpa upaya Trump

Usulan nominasi Trump untuk Nobel Perdamaian diumumkan secara resmi oleh Sun Chanthol pada Jum'at (1/8/2025) saat berbicara di Phnom Penh. Berita ini juga dikonfirmasi lewat pesan singkat saat Chanthol ditanya terkait rencana tersebut, ia membalas jelas, “Yes.”

Chanthol juga mengatakan bahwa tanpa campur tangan Presiden Trump, Kamboja dan Thailand kemungkinan tidak akan mencapai kesepakatan damai.

“Kesepakatan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan Presiden AS.” ujarnya, dilansir The Wall Street Journal.

Negara-negara lain, termasuk Pakistan dan Israel, bahkan sudah lebih dulu mengusulkan Trump sebagai kandidat Nobel Perdamaian atas perannya di berbagai konflik internasional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us