Meksiko Desak AS Selesaikan Masalah Kecanduan Narkoba Berat

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyebut tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak tepat, soal pejabat negaranya yang takut dengan kartel narkoba.
“Kami sudah melakukan aksi nyata dalam melawan kartel narkoba. Berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, kami tidak memperbolehkan kriminal terorganisir menginfiltrasi aparat keamanan kami,” terangnya pada Kamis (17/7/2025).
Dalam beberapa bulan terakhir, AS dan Meksiko terlibat ketegangan imbas ancaman tarif Washington kepada Meksiko untuk memberantas penyelundupan narkoba dan menjaga perbatasan.
1. Desak AS berantas konsumsi narkoba di negaranya

Sheinbaum mendesak AS untuk menyelesaikan masalah tingginya konsumsi narkoba di negaranya. Ia mengklaim terdapat masalah kecanduan berat narkoba AS.
“AS harus mengakui bahwa mereka memang memiliki masalah besar soal konsumsi narkoba yang juga berdampak pada tumbuhnya kartel narkoba. Mereka harus mengetahui masalah di dalam negaranya sendiri,” ungkapnya.
Presiden perempuan pertama di Meksiko itu menambahkan, AS juga harus memberantas narkoba di dalam teritorinya sendiri dan menangkap para penyelundup senjata dari AS ke Meksiko.
“Kami sudah mendesak terkait pentingnya kontrol senjata dari AS ke Meksiko. Selain itu, mereka juga harus bertindak lebih dalam menangkap pelaku penyelundupan narkoba di AS,” tambahnya, dikutip Mexico News Daily.
2. Akui ada produksi narkoba di Meksiko
Sheimbaun mengakui bahwa memang ada masalah kekerasan dan produksi metamfetamina di Meksiko. Namun, terdapat banyak langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
“Tidak ada yang menampik ini semua. Kami akan memastikan bahwa Presiden Trump mengetahui betul apa yang telah kami lakukan selama ini,” ujarnya, dilansir EFE.
Ia menambahkan, Meksiko sudah melakukan berbagai hal untuk memastikan keamanan dan perdamaian di negaranya, termasuk mencegah penyelundupan narkoba ke AS.
“Kami sudah menunjukkan setiap Selasa dan setiap 15 hari dan jumlah orang ditangkap serta seberapa banyak narkoba yang disita. Namun, memang masih banyak narkoba yang lolos,” tambahnya.
3. Trump nyatakan perlawanan terhadap penyelundupan fentanil

Pada Rabu (16/7/2025), Trump menyatakan perlawanan terhadap penyelundupan fentanil setelah meresmikan Undang-Undang (UU) The Halt All Lethal Trafficking of Fentanyl Act yang sudah disetujui oleh Parlemen AS.
Melansir CNN, draf UU tersebut menyebut bahwa siapapun yang mengimpor, mendistribusikan, atau memproduksi segala bentuk produk yang mengandung fentanil ilegal akan masuk sebagai terduga pelaku kriminal dan dapat diadili.
Sebagai informasi fentanil adalah zat opioid yang memiliki potensi ratusan kali lebih besar dibanding morfin dan 50 kali lebih besar daripada heroin. Penggunaan fentanil dalam dunia medis juga diawasi ketat karena memiliki adiktif yang tinggi dan berbahaya dalam dosis kecil.