Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Tidak Akan Biarkan Kartel Narkoba Berkuasa di Meksiko

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (16/7/2025), mengatakan bahwa kartel narkoba memiliki kontrol kuat di Meksiko. Ia pun tidak akan membiarkan kartel narkoba mendominasi Meksiko.  

“Petugas keamanan Meksiko takut untuk menjalankan pekerjaannya karena kartel narkoba sudah memiliki cengkeraman kuat di negara dan pemerintahan. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi,” ujarnya. 

Beberapa bulan terakhir, AS dan Meksiko terlibat ketegangan terkait dengan tarif pajak. Washington juga mendesak Meksiko untuk membantunya memberantas penyelundupan narkoba dan imigran ilegal ke AS. 

1. Trump sebut langkah Meksiko belum cukup untuk lawan penyelundupan narkoba

Trump mengatakan bahwa langkah Meksiko selama ini belum cukup untuk memberantas kartel narkoba. Ia mendorong Meksiko untuk memberantas penyelundupan narkoba ke AS. 

“Meskipun Meksiko sudah membantu kami dalam mengamankan perbatasan. Ini masih belum cukup. Penyelundupan fentanil adalah tantangan yang kami miliki dengan Meksiko saat ini,” ungkap Trump, dilansir The Latin Times

Ia pun menyebut bahwa penetapan tarif pajak sebesar 30 persen kepada Meksiko adalah langkah untuk mendorong Meksiko bertindak lebih dalam melawan kartel narkoba di negaranya. 

Di sisi lain, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mendesak Trump untuk ambil bagian dalam menegakkan penyelundupan senjata dari AS ke Meksiko. 

“Kami mendesak AS untuk mengontrol arus penyelundupan senjata dari AS ke Meksiko seperti kami menangkap para penyelundup narkoba ke AS. Ini adalah tanggung jawab dari AS,” tandasnya. 

2. Trump desak China hukum mati pelaku penyelundupan fentanil

bendera China (unsplash.com/@myers2021)
bendera China (unsplash.com/@myers2021)

Pada saat yang sama, Trump mendorong China untuk mulai menerapkan hukuman mati kepada para pelaku yang terbukti menyelundupkan fentanil ke dari China ke AS. 

“Saya pikir kami harus mendesak China untuk menerapkan hukuman mati kepada pelaku yang mengoperasikan pabrik fentanil dan mengirimkannya ke AS. Saya pikir ini akan diterapkan sesegera mungkin,” terang Trump, dikutip EFE

Sebelumnya, Trump sudah menyatakan perlawanan terhadap penyelundupan fentanil dan menerapkan tarif kepada China, Meksiko dan Kanada. Ia menuding ketiganya berkontribusi dalam penyelundupan fentanil ke teritori AS. 

3. Kartel gunakan cara baru untuk menyelundupkan narkoba

Kepala Drug Enforcement Administration (DEA), Robert Murphy, mengatakan bahwa kartel narkoba telah menggunakan cara lain untuk menyelundupkan narkoba ke AS. Mereka membuat narkoba menyerupai obat-obatan resmi. 

“Ini belum pernah saya temui, sekarang mereka menaruh narkoba di dalam pil. Ini pertama kali saya melihatnya. Sekarang pil sabu-sabu bisa membunuh Anda dengan cepat. Namun, Anda akan terjebak dalam adiksi dan menghancurkan Anda,” tutur Murphy. 

Sehari sebelumnya, petugas DEA menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyita sekitar 44 juta pil fentanil dan 4.500 pon bubuk fentanil para paruh pertama 2025. 

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa kasus overdosis fentanil di AS pada tahun ini menurun sejak Desember 2023. Pada 2024, dilaporkan terdapat 80,112 orang tewas akibat overdosis. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us