Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Cabut Status Kewarganegaraan Kepala Gereja Ortodoks

ilustrasi bendera Ukraina (pexels.com/@matreding)
ilustrasi bendera Ukraina (pexels.com/@matreding)
Intinya sih...
  • Metropolitan Onufriy berusaha mendapatkan kewarganegaraan Rusia
  • Onufriy klaim mengecam agresi Rusia ke Ukraina
  • Gereja Ortodoks Estonia didesak putus hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (2/7/2025), mencabut status kewarganegaraan Kepala Gereja Ortodoks Ukraina, Metropolitan Onufriy. 

“Berdasarkan bukti yang diberikan oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU), kami memutuskan untuk mencabut status warga negara dari Metropolitan Onufriy atau yang memiliki nama asli Orest Berezovsky,” tuturnya. 

Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, Kiev sudah mencabut status warga negara yang kedapatan mengkhianati negara dan memiliki pandangan pro-Rusia. 

1. Metropolitan Onufriy berusaha mendapatkan warga negara Rusia

SBU menemukan bukti-bukti bahwa Metropolitan Onufriy berusaha untuk mendapatkan kewarganegaraan Rusia pada 2002. Rencananya dilakukan tanpa sepengetahuan otoritas Ukraina. 

“SBU mendapatkan informasi bahwa Berezovsky masih mempertahankan hubungan dengan Patriark Moskow dan menolak kemandirian Gereja Ortodoks Ukraina dari Gereja Ortodoks Rusia yang mendukung agresi Rusia ke Ukraina,” ungkapnya, dikutip Ukrinform

Dalam temuan itu, SBU menyebut Onufriy mendukung Gereja Ortodoks Rusia beserta jajaran pengurusnya, termasuk Patriark Kirill. 

Selama ini, Patriark Kirill ikut menjustifikasi agresi militer Rusia ke Ukraina dan ikut menyebarkan propaganda dari pemerintah Rusia kepada pengikutnya. 

2. Onufriy klaim mengecam agresi Rusia ke Ukraina

Pada 2023, Metrolpolitan Onufriy sempat mengungkapkan kecamannya atas invasi Rusia ke Ukraina. Ia pun menyebut Gereja Ortodoks Ukraina berdiri sendiri dan tidak terpengaruh oleh Gereja Ortodoks Rusia. 

“Saya menyatakan penolakan atas serangan Rusia ke Ukraina dan mengecam agresi ke Ukraina. Saya menyatakan bahwa saya adalah warga Ukraina,” ujarnya, dilansir Novaya Gazeta

Onufriy mengaku pernah memiliki warga negara Rusia, tapi itu didapat setelah pecahnya Uni Soviet. Ia menyebut telah mencabutnya setelah hubungan antara Rusia dan Ukraina memburuk. 

Berdasarkan investigasi dari Ukrainska Pravda pada 2023, Onufryi bukan satu-satunya pemuka agama yang memiliki kewarganegaraan Rusia, tapi ada lebih dari 20 pemuka agama. 

3. Gereja Ortodoks Estonia didesak putus hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia

ilustrasi bendera Estonia (unsplash.com/@aboodi_vm)
ilustrasi bendera Estonia (unsplash.com/@aboodi_vm)

Pada awal April, Menteri Dalam Negeri Estonia Igor Taro mengatakan bahwa hukum baru melarang institusi agama termasuk Gereja Ortodoks Estonia memiliki hubungan atau mendapat pengaruh dengan Rusia. 

“Ini adalah isu sensitif dan negara menunjukkan kesabarannya. Kami sudah memberikan institusi ini waktu untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bertindak sebagai perwakilan dari negara agresor di Estonia,” terangnya, dilansir TVP World

Sementara itu, Estonia menjadi rumah bagi sebagian warga etnis Rusia yang jumlahnya mencapai 20 persen dari total penduduk. Mayoritas dari mereka menganut agama Kristen Ortodoks. 

Hasil sensus pada 2021 menunjukkan Kristen Ortodoks adalah agama paling populer di Estonia. Meskipun Estonia dikenal sebagai negara sekuler di Eropa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us