Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penembakan di Bar Ekuador, 9 Orang Tewas

ilustrasi serangan penembakan (unsplash.com/Maxim Hopman)
ilustrasi serangan penembakan (unsplash.com/Maxim Hopman)
Intinya sih...
  • Jumlah korban penembakan di bar Ekuador bisa bertambah, termasuk dua luka parah dan beberapa yang dibawa pergi sebelum polisi tiba.
  • Kota Playas menetapkan status darurat dan mengerahkan lebih banyak polisi serta tentara ke wilayah itu.
  • Gembong narkoba terbesar di Ekuador diekstradisi ke AS setelah penangkapan kembali, namun kekerasan geng kriminal masih belum mereda.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya sembilan orang tewas ditembak di sebuah bar di kota wisata di wilayah barat daya Ekuador. Peristiwa tragis ini terjadi saat para korban sedang bermain biliar.

Menurut investigasi awal, sekelompok pria bersenjata mengejar dua pria yang mengendarai sepeda motor di Playas, kota pesisir di provinsi Guayas, pada Sabtu (19/7/2025). Ketika salah satu dari mereka mencoba bersembunyi di sebuah bar, para pelaku menyerbu masuk dan melepaskan tembakan secara membabi buta, menewaskan sembilan orang di dalamnya. Target utama dari serangan tersebut dilaporkan berhasil lolos, dilansir dari BBC.

Pihak berwenang kini sedang memeriksa rekaman kamera pengawas dan video dari ponsel guna mengidentifikasi pelaku.

1. Jumlah korban diduga bisa bertambah

Media lokal melaporkan bahwa sembilan korban merupakan teman masa kecil yang berkumpul di Playas untuk bermain biliar. Dua di antaranya adalah seorang pelatih sepak bola lokal dan putra penyiar radio. Serangan tersebut juga menyebabkan dua lainnya terluka.

Kolonel Polisi, Jhanon Varela, mengungkapkan bahwa jumlah korban kemungkinan lebih banyak dari yang dilaporkan.

“Sayangnya, ketika polisi tiba, banyak dari korban yang terdampak dalam peristiwa ini sudah dibawa pergi dari lokasi oleh warga dan anggota keluarga. Diduga masih ada korban lainnya," ujarnya, dikutip dari CBS News.

2. Playas umumkan status darurat

Setelah serangan tersebut, Playas menetapkan status darurat dan mengerahkan lebih banyak polisi serta tentara ke wilayah itu.

Provinsi Guayas merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak kekerasan geng kriminal. Meski Presiden Daniel Noboa telah menyatakan perang terhadap geng-geng tersebut pada Januari 2024, kekerasan masih terus berlanjut. Menurut data resmi, Ekuador mencatat 4.051 kasus pembunuhan dalam 5 bulan pertama 2025.

Tingkat pembunuhan di negara tersebut juga meningkat dari 6 per 100 ribu penduduk pada 2018 menjadi 38 per 100 ribu pada 2024.

3. Gembong narkoba terbesar di Ekuador diekstradisi ke AS

Setelah penangkapan kembali gembong narkoba terbesar di Ekuador, Adolfo Macias alias Fito, pada Juni, kekerasan geng kriminal masih belum mereda. Sebelumnya, Fito sempat melarikan diri dari penjara dengan pengamanan maksimum pada 2024.

Pada Minggu (20/7/2025), pemerintah Ekuador resmi mengekstradisi Macias ke Amerika Serikat (AS). Di pengadilan Brooklyn, Macias dan seorang terdakwa lain yang belum diungkap identitasnya didakwa atas sejumlah pelanggaran, termasuk distribusi kokain internasional, konspirasi, dan penyelundupan senjata api dari AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us