RI-Peru Teken Perjanjian IP-CEPA, Prabowo: Perundingan dalam 14 bulan

- Prabowo sebut perundingan perjanjian berlangsung cepat, hanya dalam 14 bulan.
- Indonesia akan ekspor tekstil hingga kendaraan ke Peru dengan adanya IP-CEPA.
- IP-CEPA harap bisa tingkatkan kerja sama dan nilai perdagangan Indonesia di Peru hingga 30 persen setelah ratifikasi 12 bulan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia - Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA) telah ditandatangani. Penandatangan itu dilakukan saat Presiden Prabowo menerima Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dokumen IP-CEPA yang sudah ditandatangani itu ditunjukkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat pernyataan bersama Presiden Prabowo dengan Presiden Peru.
"Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Peru CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement," ujar Prabowo.
1. Prabowo sebut perundingan perjanjian berlangsung cepat

Prabowo mengatakan, perundingan IP-CEPA itu berlangsung cepat hanya dalam waktu 14 bulan. Menurutnya, perundingan perjanjian ini biasanya berlangsung hingga bertahun-tahun.
"Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Kita, Peru, dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara," kata dia.
Presiden Dina Boluarte mengatakan, perjanjian IP-CEPA ini bisa memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Peru.
"Ketika berlaku CEPA akan memperkuat hubungan ekonomi perdagangan dan mendorong pertukaran barang dan menjadi dasar perjanjian di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya," ucap Dina.
2. Indonesia akan ekspor tekstil hingga kendaraan

Budi Santoso mengatakan, dengan adanya perjanjian IP-CEPA, Indonesia memiliki akses perdagangan ke Peru.
"Jadi kita dapat akses pasar untuk tekstil, produk tekstil, kendaraan bermotor, alas kaki, kemudian mesin pendingin," ujar Budi.
Budi menjelaskan, berdasarkan data terakhir, kerja sama Indonesia-Peru surplus 181 juta dolar Amerika Serikat (AS), dengan total perdagangan mencapai 480 juta dolar AS.
3. IP-CEPA harap bisa tingkatkan kerja sama

Budi berharap, perjanjian IP-CEPA yang baru diteken bisa meningkatkan nilai perdagangan Indonesia di Peru hingga 30 persen setelah ratifikasi 12 bulan.
"Ya mudah-mudahan lebih dari 30 persen, sekarang saja sudah 35 persen (nilai perdagangan periode Januari-Juni 2025)," ucapnya.