Rusia-Korea Utara Makin Lengket, Lavrov Sindir AS dan Sekutu

- Rusia-Korea Utara perkuat kerja sama militer dan ekonomi. Hubungan semakin erat, dengan Korea Utara memberikan dukungan militer dan Rusia memberikan bantuan kepada rezim Kim Jong Un.
- Korea Utara dan Rusia makin mesra. Kim Jong Un menyuarakan dukungan penuh terhadap operasi militer Rusia di Ukraina. Rusia berencana mengirim lebih banyak delegasi ke Korea Utara.
- AS, Jepang, dan Korsel kuatkan aliansi militer. Ketiga negara melakukan latihan udara bersama dekat Semenanjung Korea untuk menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menegaskan kedekatan strategis antara Moskow dan Pyongyang dengan menyebut adanya persaudaran tak terkalahkan antara Rusia dan Korea Utara. Ia juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak membuat aliansi melawan Korea Utara.
Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan pemimpin tertinggi Kim Jong Un di Wonsan, Sabtu (12/7/2025).
"Kami memperingatkan agar tidak mengeksploitasi hubungan ini untuk membentuk aliansi yang ditujukan terhadap siapapun, termasuk Korea Utara dan tentu saja Rusia," kara Lavrov, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (13/7/2025).
1. Rusia-Korea Utara perkuat kerja sama militer dan ekonomi
Hubungan antara Rusia dan Korea Utara semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Korea Utara dilaporkan telah mengirim pasukan dan amunisi untuk mendukung perang Rusia di Ukraina, sementara Rusia memberikan bantuan militer dan ekonomi kepada rezim Kim Jong Un.
Lavrov menyebut, pertemuan ini sebagai kelanjutan dari “dialog strategis” kedua negara dan menyatakan harapan agar lebih banyak pertemuan langsung terjadi di masa depan.
2. Korea Utara dan Rusia makin mesra
Dalam pertemuan tersebut, Kim Jong Un disebut kembali menyuarakan dukungan penuh terhadap operasi militer Rusia di Ukraina. Hubungan kedua negara juga makin mesra dalam hal ini.
“Teman-teman Korea kami menegaskan dukungan tegas mereka untuk semua tujuan operasi militer khusus, serta untuk tindakan kepemimpinan dan angkatan bersenjata Rusia,” ujar Lavrov.
Bahkan, Rusia berencana mengirim lebih banyak delegasi ke Korea Utara pada akhir tahun, salah satunya Wakil Menlu Andrei Rudenko.
3. AS, Jepang, dan Korsel kuatkan aliansi militer

Sebagai respons terhadap ancaman nuklir dari Korea Utara, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan terus memperkuat kerja sama militer. Pada Jumat (11/7), ketiga negara melakukan latihan udara bersama yang melibatkan pesawat pengebom nuklir AS di dekat Semenanjung Korea.
Selain itu, para pejabat militer tinggi dari ketiga negara bertemu di Seoul dan mendesak Korea Utara menghentikan aktivitas ilegal yang mengancam keamanan regional.
Menurut intelijen Korea Selatan, Korea Utara kemungkinan akan mengerahkan lebih banyak pasukan pada musim panas ini.
Sementara itu usai dari Pyongyang, Lavrov dijadwalkan melanjutkan perjalanan diplomatiknya ke China untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai awal pekan depan.