Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza Dibom Israel, 2 Orang Tewas

- Doa untuk perdamaian di Gaza
- Patriarkat Latin Yerusalem berharap perang segera berakhir, mengecam penargetan warga sipil tak bersalah.
- Klaim Israel tidak menargetkan gereja
- Israel menyatakan dukacita atas kerusakan gereja, mengklaim tidak pernah menargetkan tempat ibadah atau warga sipil.
- Komunitas Kristen di Gaza
- Dari populasi lebih dari dua juta jiwa di Gaza, sekitar 1.000 orang beragama Kristen, dengan sekitar 135 umat Katolik di wilayah tersebut.
Jakarta, IDN Times - Israel menyerang satu-satunya gereja Katolik di Gaza. Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan, serangan Israel menewaskan dua orang pada Kamis (17/7/2025). Israel menegaskan, pihaknya tidak pernah menargetkan situs-situs keagamaan dan sedang menyelidiki apa yang terjadi.
"Dengan duka yang mendalam, Patriarkat Latin kini dapat mengonfirmasi bahwa dua orang tewas akibat serangan yang diduga dilakukan oleh tentara Israel yang menghantam Kompleks Keluarga Kudus pagi ini," kata Patriarkat Latin Yerusalem dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia.
1. Berharap perang berakhir
"Kami berdoa untuk ketabahan mereka dan untuk berakhirnya perang biadab ini. Tidak ada yang dapat membenarkan penargetan warga sipil tak berdosa," kata mereka.
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan, dua warga dari komunitas Kristen tewas akibat luka-luka yang diderita dalam serangan Israel terhadap gereja di Kota Gaza.
2. Israel klaim tak targetkan gereja

Israel menyatakan duka cita yang mendalam atas kerusakan yang terjadi pada Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza dan atas korban sipil. Ia menambahkan, militer sedang menyelidiki hal tersebut.
"Israel tidak pernah menargetkan gereja atau tempat ibadah dan menyesalkan segala bentuk kerusakan yang terjadi pada tempat ibadah atau warga sipil yang tidak terlibat," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri di X.
3. 1.000 Orang dari populasi Gaza beragama Kristen

Dari populasi Jalur Gaza yang lebih dari dua juta jiwa, sekitar 1.000 orang beragama Kristen. Sebagian besar dari mereka beragama Ortodoks, tetapi menurut Patriarkat Latin, terdapat sekitar 135 umat Katolik di wilayah tersebut.
Kematian di kompleks gereja tersebut terjadi ketika badan pertahanan sipil Gaza melaporkan setidaknya 20 orang tewas dalam serangan Israel lainnya di sekitar wilayah Palestina tersebut.