Serangan Iran Hantam Markas Intelijen Mossad di Tel Aviv

- Serangan menggunakan rudal siluman. Serangan dilakukan menggunakan rudal yang tidak dapat dilacak atau dicegat, menunjukkan kerentanan Israel meskipun memiliki sistem pertahanan canggih.
- Israel bakal terus menyerang ke Iran. Pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan tersebut, namun Benjamin Netanyahu telah menyatakan akan melancarkan serangan lanjutan untuk mengeliminasi fasilitas nuklir dan militer Iran.
- Ketegangan kedua pihak terus berlanjut. Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi terhadap beberapa lokasi di Iran, mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.
Jakarta, IDN Times – Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengklaim telah menyerang markas Badan Intelijen Israel, Mossad, di Tel Aviv pada Selasa (17/6/2025). Kantor Berita Tasnim menyebut, roket milik Iran juga menghantam fasilitas AMAN, direktorat intelijen militer tentara Israel.
”Meskipun dilindungi oleh sistem pertahanan udara yang sangat canggih, direktorat intelijen militer tentara rezim Zionis yang dikenal sebagai AMAN dan pusat Mossad di Tel Aviv, yang digunakan untuk merencanakan serangan pembunuhan dan tindakan jahat, diserang oleh IRGC,” kata IRGC.
Badan tersebut menambahkan bahwa api tampak membumbung tinggi usai serangan di lokasi ”terkutuk” itu.
1. Serangan menggunakan rudal siluman

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iran, Reza Talaei-Nik, dalam keterangannya mengatakan bahwa serangan itu dilakukan menggunakan rudal siluman. Serangan itu disebutnya sebagai kejutan bagi Israel. "Dalam serangan hari ini, kami mengerahkan rudal yang tidak dapat dilacak atau dicegat," katanya dilansir dari Kantor Berita TASS.
Ia lebih lanjut menyebut bahwa serangan itu menunjukkan kerentanan Israel, meskipun memiliki sistem pertahanan yang canggih di lokasi tersebut.
2. Israel bakal terus menyerang ke Iran

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait serangan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya menyatakan sejak Jumat bahwa pihaknya akan melancarkan serangan lanjutan untuk mengeliminasi seluruh fasilitas nuklir dan militer Iran.
Pada Selasa, Netanyahu diketahui melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Seorang pejabat Israel mengonfirmasi komunikasi tersebut, namun tidak mengungkapkan isi pembicaraan mereka.
“Netanyahu mengatakan kemarin bahwa dia telah berbicara dengan Trump hampir setiap hari sejak konflik Israel-Iran pecah minggu lalu,” tulis Times of Israel.
Komentar Trump dalam beberapa hari terakhir memunculkan spekulasi bahwa Amerika Serikat dapat bergabung dengan Israel dalam menyerang Iran.
3. Ketegangan kedua pihak terus berlanjut

Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi terhadap beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Hal ini mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran sejak Jumat.
Iran, sementara itu, mengatakan bahwa sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka dalam serangan Israel.