Trump Desak Hamas Terima Proposal Final Gencatan Senjata Gaza

- Israel setujui syarat gencatan senjata
- Peran mediator Qatar dan Mesir
- Tekanan Trump dan pertemuan dengan Netanyahu
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mendesak Hamas untuk menerima usulan gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza. Proposal akan disampaikan oleh mediator dari Qatar dan Mesir dalam upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Melalui Truth Social, Trump menyebut perwakilannya telah menggelar pertemuan panjang dan produktif dengan pejabat Israel. Pertemuan ini melibatkan Utusan Khusus AS Steve Witkoff, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Wakil Presiden JD Vance, yang dijadwalkan bertemu dengan Ron Dermer, penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
1. Israel setujui syarat gencatan senjata
Trump mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat untuk gencatan senjata 60 hari. Ia menyatakan, selama periode ini AS akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 56,5 ribu warga Palestina.
“Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena situasinya tidak akan menjadi lebih baik, hanya akan memburuk,” kata Trump, dikutip dari BBC.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan bahwa Israel serius mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Hamas sebelumnya menolak proposal karena tidak mencantumkan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel.
“Israel telah menunjukkan komitmen, tetapi Hamas harus menunjukkan fleksibilitas untuk kemajuan nyata,” ujar Saar, dikutip dari Fox News.
2. Peran mediator Qatar dan Mesir
Qatar dan Mesir, sebagai mediator utama, akan menyampaikan proposal ini kepada Hamas. Pemerintahan Trump berharap dapat memanfaatkan momentum pasca gencatan senjata antara Israel dan Iran yang terjadi setelah serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
“Qatar dan Mesir telah bekerja keras untuk membawa perdamaian,” kata Trump, dikutip dari The Guardian.
Namun, seorang pejabat senior Hamas menegaskan bahwa pihaknya hanya akan menerima kesepakatan yang menjamin akhir permanen konflik dan penarikan penuh pasukan Israel.
“Kami siap berdiskusi, tetapi syarat kami jelas, gencatan senjata permanen dan evakuasi pasukan Israel,” ujar Taher al-Nunu, dikutip dari The Manila Times.
Israel menolak syarat tersebut dan tetap menghendaki pembubaran sayap militer Hamas.
3. Tekanan Trump dan pertemuan dengan Netanyahu
Trump menyatakan bahwa Perdana Menteri Netanyahu berniat mengakhiri perang di Gaza.
“Dia ingin menyelesaikannya. Saya bisa bilang dia ingin. Saya pikir kami akan mencapai kesepakatan minggu depan,” ujar Trump, dikutip dari CNN.
Pertemuan Trump dan Netanyahu dijadwalkan berlangsung di Washington pada minggu depan.
Tekanan meningkat setelah gagalnya gencatan senjata pada Maret 2025 akibat ketidaksepakatan lanjutan. Israel kembali melancarkan operasi militer yang menewaskan sedikitnya 26 warga Gaza, menurut badan pertahanan sipil Gaza.
“Kami fokus untuk membubarkan kemampuan militer Hamas,” kata juru bicara militer Israel, dikutip dari The Manila Times.
Sementara itu, lebih dari 170 LSM mendesak penghentian sistem bantuan kemanusiaan yang didukung AS karena dugaan penyelewengan distribusi di Gaza.