Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Cara Reptil Hidup di Kota yang Padat?

reptil (commons.wikimedia.org/Bart Everson)
Intinya sih...
  • Reptil menghindari daerah yang ramai penduduk, karena takut dengan manusia dan bergerak di bawah bayangan manusia.
  • Reptil sering bersembunyi di tempat gelap dan tertutup seperti sela-sela batu, lubang pohon, atau bahkan di dalam rumah.
  • Reptil lebih sering keluar pada malam hari untuk meminimalisir risiko bertemu manusia dan predator lainnya.

Seperti yang kita tahu, reptil merupakan hewan melata bersisik yang sering ditemukan di alam liar. Hutan, sungai, pegunungan, pantai, dan semak-semak merupakan habitat utama reptil. Sayangnya, kerusakan habitat, industrialiasi, dan alih fungsi lahan memaksa reptil untuk mencari rumah baru. Akhirnya, ada banyak jenis reptil yang memilih untuk hidup dan bertahan di kota yang padat penduduk.

Mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana cara reptil hidup di kota yang padat? Pasalnya, kota sudah penuh dengan polusi, ramai akan aktivitas manusia, dan sepertinya tidak cocok untuk ditinggali reptil. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama!

1. Reptil akan menghindari daerah yang ramai penduduk

reptil (commons.wikimedia.org/DANIEL JULIE)

Dilansir Oklahoma State University, sejatinya reptil seperti ular sangat takut dengan manusia. Bagi mereka, manusia adalah predator raksasa yang menyeramkan, berbahaya, dan harus dihindari. Oleh sebab itu, sebisa mungkin reptil akan menghindari manusia dan menghindari daerah yang padat penduduk. Jika ada manusia yang berkumpul atau beraktivitas, reptil tak akan mendekatinya. Bisa dibilang, reptil akan bergerak di bawah bayangan manusia dan tak akan menunjukan dirinya ke manusia.

2. Reptil sering bersembunyi di tempat gelap dan tertutup

reptil (commons.wikimedia.org/abbeyprivate)

Reptil bukan hewan yang selalu berkeliaran bebas di jalanan atau di sekitar rumah. Sebaliknya, reptil merupakan hewan yang sering bersembunyi. Reptil sangat waspada, khususnya dengan kehadiran predator seperti burung, kucing, anjing, atau reptil lain yang lebih besar. Selain itu, reptil selalu meminimalisir risiko tertabrak kendaraan atau tidak sengaja terinjak oleh manusia.

Karenanya, laman Zen Gardens menjelaskan reptil sering bersembunyi di tempat gelap dan tetutup. Pertama, reptil terestrial yang hidup di daratan sering bersembunyi di sela-sela batu, di dalam lubang, atau semak-semak. Kemudian, reptil arboreal yang hidup di pepohonan akan bersembunyi di lubang pohon dan sela-sela dedaunan. Gak cuma itu, reptil juga bisa bersembunyi di selokan, tumpukan sampah, bahkan di dalam rumah.

3. Reptil lebih sering keluar pada malam hari

reptil (commons.wikimedia.org/Channel City Camera Club)

Dilansir The Bio Dude, reptil nokturnal merupakan reptil yang beraktivitas pada malam hari, Nah, reptil-reptil nokturnal tersebut memiliki keuntungkan tersendiri saat hidup di kota. Pasalnya, malam hari cenderung gelap, sepi, tenang, dan minim aktivitas manusia. Alhasil, dengan beraktivitas di malam hari reptil meminimalisir risiko untuk berjumpa, terbunuh, atau berkonflik dengan manusia.

Predator lain seperti kucing dan burung predator juga tidak aktif di malam hari. Gak cuma itu, reptil juga bisa berburu dengan lebih mudah di malam hari karena kebanyakan mangsa mereka sedang tertidur pulas. Misal pun ada mangsa yang berkeliaran, mereka lebih mudah ditangkap. Jadi, gaya hidup nokturnal membuat reptil bisa bertahan hidup di kota.

4. Reptil mampu berkamuflase dengan baik

reptil (commons.wikimedia.org/Yuliya Krasylenko)

Terkadang, bersembunyi tidaklah cukup untuk menghindari manusia dan predator. Karenanya, reptil juga mengembangkan kemampuan kamuflase agar sulit dideteksi. Dilansir University of Cambridge, reptil bisa berkamuflase dengan bantuan warna dan corak tubuhnya. Dalam hal ini, ia memiliki corak dan warna tubuh yang serupa dengan lingkungannya.

Sebagai contoh, cecak punya tubuh berwarna abu-abu dan cokelat yang memudahkannya untuk menyatu dengan bebatuan dan tembok. Kemudian, ular-ular pohon punya tubuh berwarna hijau untuk berkamuflase di semak-semak dan dedaunan. Terakhir, ada juga reptil berwarna hitam yang bisa berkamuflase di selokan atau di atas tanah pada malam hari.

5. Reptil bisa kabur dengan cepat saat merasa terancam

reptil (commons.wikimedia.org/Eric tanyen)

Berbagai sumber menjelaskan kalau reptil merupakan hewan yang cepat dan lincah. Badan yang ramping, otot yang kuat, dan tubuh yang fleksibel membuat reptil bisa bergerak dimanapun dan melewati rintangan apapun. Mengandalkan kecepatan dan kelincahannya, reptil bisa kabur dengan mudah, entah dari predator atau manusia. Saat merasa terancam, reptil akan lari, melompat, berenang, menyelam, bahkan masuk ke dalam lubang. Saking cepatnya, kamu tak akan bisa menangkap, melihat, atau mendeteksi kemana reptil pergi.

Mengandalkan segudang kemampuan dan adaptasi yang unik, reptil bisa hidup tenang di kota yang padat. Mereka bisa hidup dimanapun, entah di bangunan, lubang, area berair, hingga di taman. Sebagai manusia, kita harus menghormati kehidupan mereka. Lebih lanjut, kita harus belajar untuk hidup berdampingan dengan hewan melata tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us