Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Ilmuwan Menentukan Usia Ikan? Ini Penjelasannya

ilustrasi menentukan usia ikan (unsplash.com/Stricker Mule)
Intinya sih...
  • Metode penentuan usia ikan
  • - Cara langsung: Membaca jejak waktu pada tubuh keras ikan, seperti sisik, tulang operculum, duri sirip, dan otolith.
  • - Cara tidak langsung: Mengamati tanda-tanda tahunan atau harian pada sisik, otolith, atau tulang.
  • Bagian tubuh yang digunakan untuk menentukan usia ikan
  • - Sisik, tulang operculum, otolith, tulang vertebra, dan jari-jari keras sirip punggung menjadi bagian tubuh yang digunakan.
  • - Otolith dinilai paling akurat karena memiliki lingkaran pertumbuhan yang jelas dan spesifik.
  • Pengaruh lingkungan perairan terhadap penentuan usia

Pernahkah terbayang, andai saja setiap ikan dapat membisikkan kisah petualangan hidupnya yang epik. Mulai dari detik-detik pertama menetas hingga pergulatan sengitnya di lautan luas! Nah, para ilmuwan bak Sherlock Holmes bawah laut, dengan penuh gairah dan ketelitian luar biasa, menyelami misteri terdalam demi menentukan usia ikan.

Mereka bukan sekadar menebak, melainkan dengan tangkas membaca 'cincin waktu' yang terukir rapi pada sisik, tulang, bahkan batu telinga si ikan. Ini bukanlah sekadar sains biasa, ini adalah ekdpedisi mendebarkan untuk membongkar rahasia umur ikan yang berenang lincah di perairan. Mari kita sama-sama telusuri bagaimana pasa ilmuwan hebat menentukan usia ikan-ikan di laut!

Metode penentuan usia ikan

ilustrasi ikan (unsplash.com/Sebastian Pena Lambarri)

Menentukan usia ikan ternyata punya dua jalan menarik yang sering digunakan para ilmuwan yaitu cara langsung dan tidak langsung. Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak penjelasan berikut ini:

  • Cara langsung: Menentukan usia ikan secara langsung ibarat membaca jejak waktu yang tertulis di bagian tubuh kerasnya, mulai dari sisik yang berlaps, tulang operculum yang kokoh, duri sirip yang tajam, hingga tulang vertebra dan otolith, si batu telinga yang misterius.

    Metode ini biasanya diterapkan pada ikan budidaya, di mana para ilmuwan dengan penuh ketelitian bisa mengamati dan mengukur tanda-tanda pertumbuhan, karena umur ikan tersebut sudah diketahui dengan pasti dan pengambilan sampel pun lebih mudah dilakukan.

  • Cara tidak langsung: Metode ini dilakukan untuk ikan liar yang hidup di perairan alami, di mana umur pasti ikan tidak diketahui. Pada metode ini biasanya meliputi dengan mempelajari tanda-tanda tahunan atau harian pada bagian tubuh keras seperti sisik, otolith, atau tulang. Bisa juga dengan metode frekuensi panjang, yaitu dilakukan dengan mengukur distribusi panjang ikan dalam populasi dan mengasumsikan bahwa puncak frekuensi panjang menggabarkan kelompok umur yang berbeda.

Melansir dari NOAA Fissherie Proses menyingkap umur ikan melalui otolith bagaikan membuka buku rahasia kehidupan yang tersembunyi di dalam tubuhnya. Para ilmuwan dengan hati-hati mengambil otolith dari ikan, lalu mengamplasnya hingga lapisan-lapisan pertumbuhan yang halus dan berlapis-lapis muncul dengan jelas, seperti cincin waktu yang tersimpan rapi.

Dengan bantuan mikroskop, mereka menghitung setiap lingkaran harian atau tahunan, menguak kisah panjang perjalanan hidup ikan tersebut. Dari sini, tidak hanya usia saja yang terungkap, tapi juga pola pertumbuhan dan musim pemijahan yang menjadi kunci memahami siklus hidupnya.

Metode otolith ini memang sangat akurat dan penuh tantangan, membutuhkan keahlian khusus serta peralatan laboratorium canggih. Karena itulah, proses ini menjadi arena kerja para ahli perikanan dan biologi kelautan. Metode otolith ini termasuk pada cara tidak langsung dalam penentuan usia ikan.

Bagian tubuh yang digunakan untuk menentukan usia ikan

ilustrasi ikan (pexels.com/Engin Akyurt)

Bagian tubuh yang digunakan untuk menentukan usia ikan adalah bagian-bagian tubuh yang keras dan memiliki tanda pertumbuhan tahunan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

  • Sisik (squama): Sisik ikan tipe cycloid dan ctenoid, salah satu bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk menentukan usia ikan melalui pengamatan tanda-tanda pertumbuhan tahunan yang disebut annulus. Metode penentuan umur melalui sisik dilakukan dengan pengambilan sisik pada lokasi tertentu yang disebut squama kunci, sisik yang diambil kemudian dibersihkan dengan alkohol dan diamati dengan mikroskop untuk diamati pola circulus.

  • Tulang operculum: Tulang penutup insang ini menjadi bagian tubuh keras ikan yang dapat digunakan untuk menentukan umur ikan. Cara penentuan umur dengan tulang operculum atau tulang penutup insang didasarkan pada pengamatan tanda-tanda pertumbuhan tahunan. Metodenya dilakukan dengan mengambil tulang operculum kemudian membersihkannya dan mengamati lapisan menggunakan mikroskop.

  • Otolith: Bagian ini merupakan struktur kalsifikasi kecil yang terletak dalam kepala ikan, tepatnya di rongga makula. Penentuan umur ikan dengan otolith dilakukan dengan mengamati pola annulus atau lingkaran pertumbuhan yang terdiri dari area gelap dan terang.

  • Tulang vertebra: Tulang punggung ikan ini juga dapat dilakukan untuk menentukan usia ikan dengan cara mengamati tanda-tanda pertumbuhan tahunan yang terbentuk pada tulang tersebut.

  • Jari-jari keras sirip punggung: Penentuan umur menggunakan jari-jari keras sirip punggung dilakukan dengan cara mengambil duri sirip punggung terdepan, kemudian dibersihkan dengan memotong tipis secara melintang menggunakan alat khusus sebelum akhirnya dilakukan pengamatan di bawah mikroskop.

Lalu bagian tubuh mana yang paling mudah dan akurat untuk menentukan usia ikan? Jawabannya adalah otolith, terutama untuk menentukan umur harian dan tahunan, karena otolith memiliki lingkaran pertumbuhan yang jelas dan spesifik.

Benarkah lingkungan perairan memengaruhi penentuan usia ikan?

ilustrasi ikan (pexels.com/Hung Tran)

Kondisi lingkungan perairan tentu memengaruhi penentuan usia ikan. Terlebih faktor lingkungan dapat memengaruhi pola pertumbuhan ikan yang tercatat pada struktur tubuh keras seperti otolith dan sisik.

Faktor lingkungan yang dimaksud adalah suhu air, salinitas, pH, dan kadar oksigen. Faktor-faktor tersebut memengaruhi laju pertumbuhan ikan secara fisik dan fisiologis. Perubahan pertumbuhan ini tercermin dalam pembentukan lingkaran pertumbuhan (annulus) pada otolith atau sisik yang digunakan ilmuwan untuk menentukan usia ikan. Kondisi lingkungan yang berubah-ubah dapat menyebabkan pembentukan lingkaran palsu atau variasi ketebalan annulus, sehingga mempengaruhi akurasi pembacaan umur ikan.

Itu dia informasi seputar cara-cara ilmuwan menentukan usia ikan. Bisa disimpulkan bahwa menentukan usia ikan ada dua cara yaitu metode langsung dan tidak langsung. Otolith termasuk pada metode tidak langsung yang dinilai paling akurat untuk menentukan usia ikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us