4 Fakta Menarik tentang Darah Hewan, Tidak Semua Berwarna Merah!

- Tidak semua darah hewan berwarna merahBanyak hewan memiliki darah dengan warna yang berbeda, seperti biru pada gurita karena mengandung hemosianin.
- Beberapa serangga tidak memiliki darah seperti mamaliaSerangga memiliki cairan tubuh bernama hemolimfa, bukan darah, dan tidak mengandung hemoglobin.
- Darah kuda laut dan beberapa ikan tidak mengandung hemoglobinBeberapa spesies ikan di Antartika diketahui tidak memiliki hemoglobin dalam darahnya untuk bertahan hidup di perairan yang sangat dingin.
Darah merupakan komponen penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup, tidak terkecuali hewan. Namun, satu hal yang membuatnya menarik adalah darah hewan ternyata memiliki beragam warna, fungsi, hingga karakteristik yang berbeda dari manusia.
Ada beberapa hewan yang ternyata memiliki darah yang berbeda, sementara ada pula yang memiliki kemampuan luar biasa dan kerap dikaitkan dengan sirkulasi darah mereka. Simaklah beberapa fakta ilmiah berikut ini terkait darah hewan yang jarang diketahui, namun sebetulnya menarik untuk disimak.
1. Tidak semua darah hewan berwarna merah

Banyak orang mengira bahwa semua darah berwarna merah, padahal warna darah sebetulnya bergantung pada jenis protein pengangkut oksigen yang ada di dalamnya. Contohnya darah gurita ternyata berwarna biru karena mengandung hemosianin, bukan hemoglobin seperti halnya pada manusia.
Hemosianin menggunakan tembaga sebagai pengikat oksigen, sehingga akan mengalami perubahan warna ketika bereaksi dengan oksigen yang ada di udara. Akibat alasan inilah mengapa darah hewan laut tertentu seperti gurita dan kepiting tapal kuda terlihat biru, bukan merah seperti manusia.
2. Beberapa serangga tidak memiliki darah seperti mamalia

Serangga seperti kecoa, lalat, dan semut ternyata memiliki cairan tubuh bernama hemolimfa, bukan darah seperti manusia atau hewan bertulang belakang. airan ini tidak mengandung adanya sel darah merah dan tidak bertugas untuk mengangkut oksigen.
Sistem pernapasan serangga menggunakan trakea secara langsung untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dikatakan tidak mengandung hemoglobin, maka cairan hemolimfa sering kali berwarna bening, kuning pucat, atau bahkan kehijauan.
3. Darah kuda laut dan beberapa ikan tidak mengandung hemoglobin

Kuda laut dan beberapa Spesies ikan yang ada di Antartika ternyata diketahui tidak memiliki hemoglobin di dalam darahnya. Ini justru membuat darah mereka nyaris tidak berwarna dan lebih sulit untuk mengikat oksigen dalam jumlah yang besar.
Mereka sebetulnya mampu bertahan hidup karena tinggal di perairan yang sangat dingin dan kaya akan oksigen, sehingga tubuh mereka pun tidak memerlukan sistem pengangkut oksigen yang cukup kompleks. Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk tetap hidup tanpa molekul pengangkut oksigen utama.
4. Darah beberapa hewan bisa membeku dalam suhu ekstrem

Ikan-ikan yang hidup di kutub ternyata memiliki protein anti beku dalam darah mereka untuk mencegah cairan tubuh membeku di suhu di bawah 0 derajat Celcius. Protein ini bekerja dengan mengikat kristal es kecil dalam tubuh agar tidak membesar dan merusak jaringan.
Tanpa adanya protein anti beku tersebut, maka darah mereka akan membeku dan organ dalam bisa rusak akibat suhu yang ekstrem. Adaptasi ini seolah menunjukkan betapa luar biasanya evolusi dalam menjaga kelangsungan hidup dari spesies yang ada di lingkungan ekstrem.
Darah hewan ternyata menyimpan banyak keunikan yang menunjukkan luar biasanya alam dalam menciptakan sistem kehidupan secara beragam . Dengan mempelajari fakta-fakta di atas, maka kamu bukan hanya memeroleh pengetahuan baru, namun juga memahami kompleksitas dari kehidupan di dunia hewan. Ada banyak hewan yang ternyata menyimpan berbagai misteri secara anatomi!