6 Fenomena Langit Bulan Agustus 2025, Ada Konjugasi Planet

- Bulan purnama pada 9 Agustus 2025, disebut Sturgeon Moon menurut tradisi Amerika Utara, cocok dinikmati tanpa alat bantu dari sore hingga menjelang fajar.
- Hujan meteor Perseid mencapai puncaknya pada 13 Agustus 2025 dengan perkiraan hingga 100 meteor per jam, meskipun cahaya Bulan dapat mengganggu visibilitas.
- Pasangan Venus dan Jupiter akan tampak berdekatan di langit fajar pada 12 Agustus, menciptakan pemandangan yang mencolok di langit timur sebelum Matahari terbit.
Bulan Agustus 2025 akan memberikan fenomena langit menarik yang bisa diamati dari berbagai wilayah di Indonesia. Memasuki puncak musim kemarau, langit cenderung lebih cerah dan minim awan. Ini menjadikannya waktu ideal untuk berburu keindahan malam.
Dari fase Bulan yang terang hingga peristiwa konjungsi planet dan hujan meteor tahunan, bulan ini menyimpan banyak momen yang patut dinantikan oleh para pengamat langit. Melansir laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan sumber lainnya, berikut 6 fenomena langit bulan Agustus 2025.
1. Bulan purnama (9 Agustus)

Bulan akan mencapai fase purnama pada 9 Agustus 2025 dan tampak bersinar terang di langit sepanjang malam. Fase ini terjadi ketika Bulan berada tepat di seberang Matahari dilihat dari Bumi, sehingga permukaan Bulan yang menghadap kita sepenuhnya disinari.
Bulan purnama Agustus juga sering disebut sebagai Sturgeon Moon menurut tradisi Amerika Utara. Ini karena bertepatan dengan musim melimpahnya ikan sturgeon. Momen ini cocok dinikmati tanpa alat bantu dari sore hingga menjelang fajar.
2. Hujan meteor Perseid (12–13 Agustus)
Salah satu hujan meteor terbaik sepanjang tahun, Perseid, akan mencapai puncaknya pada 13 Agustus 2025. Fenomena ini berasal dari sisa debu komet Swift-Tuttle dan berlangsung dari 17 Juli hingga 24 Agustus. Di malam puncaknya, Perseid diperkirakan menghasilkan hingga 100 meteor per jam, meskipun di lokasi bebas polusi cahaya jumlah yang terlihat kemungkinan sekitar 50–75 meteor per jam.
Meteor-meteor ini akan tampak datang dari rasi Perseus yang terbit pada pukul 00:14 WIB di arah timur laut. Sayangnya, cahaya dari Bulan cembung besar yang sudah terbit sejak pukul 20:30 WIB dapat mengganggu visibilitas. Meskipun begitu, pengamat tetap berpeluang melihat lintasan meteor yang terang di langit malam.
3. Pasangan Venus dan Jupiter (12 Agustus)

Dua planet terang, Venus dan Jupiter, akan tampak berdekatan di langit fajar pada 12 Agustus 2025. Keduanya hanya terpisah sekitar 0,9º atau kurang dari lebar dua bulan purnama. Ini menciptakan pemandangan yang mencolok di langit timur sebelum Matahari terbit.
Venus terbit lebih dulu pada pukul 03:13 WIB, disusul Jupiter dan kemudian Bulan, yang juga berada di langit saat itu. Konjungsi ini merupakan bagian dari pergerakan akrab kedua planet sejak 11 Agustus dan masih terlihat hingga 13 Agustus.
4. Segitiga Bulan, Jupiter, dan Venus (20 Agustus)
Tiga objek terang di langit fajar, yaitu Bulan, Jupiter, dan Venus, akan membentuk konfigurasi segitiga menarik pada 20 Agustus. Bulan akan tampak 4,7º di utara Jupiter dan 7º di utara Venus. Jupiter muncul terlebih dahulu di ufuk timur pukul 03:13 WIB, diikuti Bulan dua menit kemudian, dan Venus pada pukul 03:44 WIB.
Ketiga objek ini akan menghiasi langit menjelang fajar dan bisa diamati hingga Matahari terbit. Fenomena ini akan memberikan pemandangan langit pagi yang estetis dan jarang terjadi.
5. Bulan Baru (23 Agustus)

Fase Bulan baru akan terjadi pada 23 Agustus. Fenomena ini akan menandai siklus baru dalam pergerakan Bulan mengelilingi Bumi. Pada fase ini, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sehingga sisi yang menghadap Bumi tidak mendapatkan cahaya matahari dan tidak terlihat dari permukaan Bumi.
Ini adalah waktu terbaik untuk pengamatan langit dalam karena cahaya Bulan tidak mengganggu, terutama bagi pengamat yang ingin mengamati gugus bintang, galaksi, atau hujan meteor.
6. Bulan berpapasan dengan Antares (31 Agustus)
Menjelang akhir bulan, Bulan akan tampak berpapasan dengan Antares. Ini merupakan bintang merah terang yang menjadi jantung rasi Scorpius. Keduanya hanya berjarak 0,6º di langit dan bisa diamati mulai setelah Matahari terbenam.
Antares akan terbenam sekitar pukul 23:56 WIB, disusul oleh Bulan sekitar 10 menit kemudian. Fenomena ini menarik karena mempertemukan dua objek terang, yaitu satu bintang raksasa merah, dan satu satelit alami Bumi dalam satu bidang pandang.
Agustus 2025 menawarkan beragam fenomena langit yang menarik, mulai dari fase Bulan purnama hingga hujan meteor yang menghiasi malam-malam. Dengan cuaca musim kemarau yang cenderung cerah, ini adalah waktu yang ideal untuk menikmati keindahan langit malam.